Home Apps & Platform Halodoc Kini Dilengkapi dengan Kalender Menstruasi

Halodoc Kini Dilengkapi dengan Kalender Menstruasi

Halodoc kembali memperkenalkan fitur baru yaitu Kalender Menstruasi memungkinkan pengguna untuk dapat mencatat periode menstruasi guna mengetahui masa subur maupun mendeteksi perubahan siklus menstruasi dan korelasinya dengan kelainan/ penyakit reproduksi tertentu sejak dini. Perkenalan fitur baru ini serta fungsinya dikupas tuntas dalam program diskusi Halodoc bertajuk #HaloTalks: Mencatat Periode Menstruasi: Hal Mudah, Berdampak Besar.

Felicia Kawilarang, VP Marketing Halodoc mengatakan, “Sebagai perusahaan yang selalu berupaya memberikan inovasi sesuai dengan kebutuhan pengguna, kami betul-betul mendengarkan apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pengguna. Data internal kami mencatat bahwa Chat dengan Dokter ObGyn masuk dalam daftar 5 konsultasi paling populer, menunjukkan bahwa terdapat kebutuhan pengguna yang cukup signifikan untuk topik kehamilan (obstetri) dan penyakit sistem reproduksi perempuan (ginekologi). Melihat demografi pengguna Halodoc yang hampir sebagian besar terdiri dari perempuan, hadirnya fitur Kalender Menstruasi ini diharapkan dapat membantu para pengguna untuk lebih memerhatikan kesehatan reproduksi, yang mana sangat penting tidak hanya untuk merencanakan atau menunda kehamilan, namun juga mendeteksi anomali reproduksi sejak dini.”

Memonitor siklus menstruasi seringkali terlupakan, padahal aktivitas ini berperan sangat esensial dalam seluruh tahapan hidup perempuan sejak konsepsi sampai usia lanjut, termasuk untuk perencanaan keluarga. Kesadaran individu untuk memahami konsep kesehatan reproduksi dengan memonitor siklus menstruasinya secara berkala dan intensif dapat menjaga kualitas sistem reproduksi sedari dini, mengantisipasi risiko penyakit reproduksi hingga usia lanjut, serta perencanaan keluarga yang lebih matang. Hal senada juga disampaikan oleh dr. Kartika Cory, SpOG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi, “Monitor siklus menstruasi memang terkesan mudah, namun berdampak sangat besar, tidak hanya bagi individu itu sendiri, tapi juga mendukung kesejahteraan perempuan pada umumnya serta memastikan generasi yang sehat dan berkualitas. Sering kali banyak isu terkait kesehatan reproduksi yang akar permasalahannya dapat lebih mudah teridentifikasi jika pasien mengetahui masa menstruasi mereka.”

Dengan memanfaatkan fitur ini, pengguna dapat mengatur tiga program sesuai kebutuhan, yaitu Monitor Siklus Menstruasi, Monitor Masa Subur, dan Perencanaan Keluarga. Meskipun baru satu bulan diluncurkan, sudah terdapat puluhan ribu pengguna yang menggunakan fitur ini untuk berbagai kebutuhan dengan tingkat akurasi dalam memprediksi siklus menstruasi berikutnya berada pada kisaran 85%. “Yang menarik dari perilaku pengguna yang kami amati adalah bagaimana aplikasi ini digunakan untuk melakukan perencanaan kehamilan. Setengah dari pengguna memilih program Monitor Masa Subur yang bertujuan untuk merencanakan kehamilan dengan matang,” ungkap Felicia.

Lebih lanjut, perencanaan kehamilan dengan matang juga terus menjadi fokus pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN). Selain meningkatkan risiko kematian pada ibu dan anak, kehamilan tak terencana juga membuat tingkat keparahan saat terpapar COVID-19

bagi ibu hamil dan risiko melahirkan secara prematur lebih tinggi.1 Edukasi dan akses layanan kesehatan yang tepat diharapkan dapat menjadi solusi dari kekhawatiran pemerintah yang sebelumnya telah memprediksi setidaknya 400.000 – 500.000 kehamilan tak terencana di tengah masa pandemi.

Untuk menghitung siklus menstruasi, dr. Kartika mengatakan, setiap perempuan memiliki siklus yang umumnya berjarak 21-35 hari sejak hari pertama menstruasi di bulan sebelumnya. Yang harus diperhatikan juga adalah periode berlangsungnya menstruasi yang umumnya berlangsung antara 3-7 hari. Selain itu, jangan anggap sepele keluhan seputar menstruasi karena bisa jadi berhubungan dengan hal lain yang lebih serius, seperti Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS) atau gangguan hormonal yang menyebabkan peningkatan volume ovarium/sel telur yg terdiri dari folikel-folikel kecil berisi air sehingga gambarannya menyerupai kista-kista kecil, Premenstrual Syndrome (PMS)

yang sifatnya hormonal, Dysmenorrhoea atau kram perut akibat kontraksi pada rahim, Menorrhagia

atau pendarahan berlebihan dalam waktu yang berlangsung lama, serta Amenorrhoea atau kondisi saat perempuan tidak mengalami haid dalam periode tertentu yang bisa jadi tanda ketidaksuburan.

Ia menegaskan, “Karenanya, sangat penting bagi perempuan mengetahui siklus menstruasi sebab hal ini memiliki banyak sekali manfaat seperti mendeteksi anomali untuk menghindari penyakit reproduksi sejak dini, memantau siklus subur untuk program KB, identifikasi usia kehamilan, maupun perencanaan aktivitas bagi mereka yang memiliki implikasi sakit yang serius saat dalam keadaan menstruasi. Melalui Kalender Menstruasi Halodoc perhitungan ini jadi semakin mudah dilakukan di sela-sela aktivitas. Kalau ada keluhan tinggal konsultasikan ke dokter-dokter yang berpengalaman.”

Fitur Kalender Menstruasi di Halodoc mencakup beberapa kemudahan seperti log tanggal menstruasi, akses chat dengan ObGyn, kemudahan membeli produk terkait kesehatan reproduksi, dan kurasi artikel-artikel kesehatan sesuai dengan tujuan awal menggunakan fitur ini. “Kami berharap kehadiran fitur ini dapat semakin menegaskan komitmen kami sebagai #TemanHidupSehat yang memahami kebutuhan kesehatan dari masyarakat Indonesia. Kami juga berterima kasih atas antusiasme yang sangat positif dari para pengguna. Hal ini tentunya menjadi motivasi bagi tim Halodoc untuk terus mengembangkan fitur ini sesuai kebutuhan pengguna,” tutup Felicia.