Home Review Review Samsung Galaxy A55 5G: Fitur Keamanan Flagship di Segmen Tengah

Review Samsung Galaxy A55 5G: Fitur Keamanan Flagship di Segmen Tengah

Review Samsung Galaxy A55 5G
Review Samsung Galaxy A55 5G

Samsung Galaxy A55 5G memikul beban berat untuk setidaknya menyamai kesuksesan dari pendahulunya. Wajar, Galaxy A54 5G mendapat sambutan yang sangat positif di Indonesia, sebagai sebuah smartphone komplit yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan penggunanya.

Kini Galaxy A55 5G datang dengan membawa inovasi yang berpotensi menggaet pangsa pasar baru di kelas menengah. Pasalnya, upgrade yang diberikan bukan cuma seputar peningkatan kamera dan performa. Samsung membenamkan fitur keamanan canggih yang sebelumnya hanya ada di lini flagship Galaxy. Berikut Simak Review Samsung Galaxy A55 5G.

Review Samsung Galaxy A55 5G – Desain dan Build Quality

Sebelum membahas lebih jauh Review Samsung Galaxy A55 5G terutama tentang fitur keamanan, mari ulas dulu desain ekterior dari Galaxy A55 5G. Bagi penggemar setia Samsung, Samsung Galaxy A55 5G mungkin tidak memberikan suasana baru sebagai generasi anyar Galaxy A Series. Desainnya masih sama, apalagi kalau disandingkan dengan adiknya, Galaxy A35 5G.

Namun tentu materialnya berbeda. Galaxy A55 5G menggunakan frame metal dan back cover berlapis kaca, sehingga memberikan kesan yang lebih mewah dari A35 5G. Ciri dari smartphone yang memakai frame metal bisa terlihat dari adanya garis-garis antena pada beberapa bagian frame.

Di bagian belakang Samsung kembali menyajikan setup tiga kamera yang disusun sejajar secara vertikal, ditemani lampu LED flash mungil. Sementara di depan, layar punch hole dengan bezel yang masih nampak jelas pada keempat sisinya masih menjadi andalan.

Samsung Galaxy A55 5G merupakan smartphone yang enak digenggam. Rasanya premium, seperti layaknya memegang ponsel flagship. Smartphone ini mempunyai ketebalan 8,2 mm dengan bobot 213 gram. Bukan yang paling ringan, tapi bisa dimaklumi karena materialnya.

Pada bagian sisi kanannya, tepatnya di sekitar tombol daya dan volume, terdapat area yang disebut Key Island. Adanya Key Island yang memiliki tekstur agak menonjol memudahkan akses menuju tombol-tombol tersebut.

Port USB Type-C, dua lubang mikrofon, serta grill speaker kembali ditempatkan di bawah. Pada bagian atas terdapat lubang mikrofon lagi beserta slot kartu yang sifatnya hybrid, antara memasang dua kartu nano SIM atau satu kartu dengan sebuah micro SD.

Samsung Galaxy A55 5G menyediakan tiga pilihan warna yakni Awesome Iceblue, Awesome Lilac dan Awesome Navy. Smartphone ini juga memiliki sertifikasi IP67 untuk jaminan ketahanan air dan debu. Tidak perlu khawatir jika kehujanan atau terjatuh ke dalam air.

Review Samsung Galaxy A55 5G – Layar

Samsung menghadirkan layar seluas 6,6 inci pada Galaxy A55 5G. Panel yang dipakai tetap Super AMOLED, memiliki resolusi FHD+ 1080×2340 pixel, serta adaptive refresh rate hingga 120 Hz. Gambar yang ditampilkan terang, tajam, dan pergerakannya mulus saat scrolling media sosial.

Sama seperti Galaxy A35 5G, Samsung juga memberi kebebasan pada pengguna Galaxy A55 5G untuk mengatur refresh rate layar. Selain mode Adaptive (up to 120 Hz), terdapat opsi Standard yang mengunci kecepatan layar di 60 Hz agar lebih hemat daya.

Tingkat kecerahan layar ini sangat baik, mencapai 1.000 nits jadi nggak perlu takut konten sulit terlihat di bawah sinar matahari. Kualitas warnanya juga tidak usah diragukan. Panel Super AMOLED selalu memberikan warna yang kaya.

Menonton film di Netflix, bermain game kompetitif, hingga menikmati konten-konten seru di TikTok terasa memuaskan. Proteksinya pun tidak sembarangan. Corning Gorilla Glass Victus+ yang mampu menahan goresan dan benturan.

Secara keseluruhan, layar Samsung Galaxy A55 5G layak disebut istimewa di kelasnya. Perpaduan antara ukuran yang ideal, resolusi tajam, refresh rate tinggi, dan kualitas warna yang memukau dapat memberikan pengalaman menonton yang maksimal.

Review Samsung Galaxy A55 5G – Hardware dan Kinerja

Samsung Galaxy A55 5G ditenagai chipset yang pastinya lebih kuat dari yang dibenamkan pada A35 5G. Samsung kini mengandalkan Exynos 1480, versi yang lebih tinggi dari Exynos 1380 dengan CPU octa-core 4x 2.75 GHz Cortex-A78 dan 4x 2.05 GHz Cortex-A55, serta GPU Xclipse 530.

Jika diadu dengan Exynos 1380 milik Galaxy A54, Exynos 1480 punya peningkatan sebesar 15% pada kinerja CPU dan 32% pada performa GPU. Fabrikasinya juga sudah 4 nm, jadi secara efisiensi daya pun lebih baik dari Exynos 1380 yang menggunakan proses 5 nm.

Peningkatan performa chipset ini bisa dibuktikan saat menjalankan game yang menuntut beban tinggi seperti Genshin Impact. Game bisa dimainkan pada pengaturan Highest 60 FPS dengan lancar dan stabil. Gaming dengan durasi lama aman, suhunya tetap terjaga dan tidak mengganggu performa.

Sedangkan saat diuji menggunakan aplikasi benchmark, skor yang dihasilkan juga tinggi sesuai ekspektasi. Hal itu turut dibantu oleh RAM 8 GB dan bisa ditambah lagi dengan fitur RAM Plus, total sampai 16 GB agar multitasking lebih lancar saat membuka banyak aplikasi sekaligus.

Samsung Galaxy A55 5G juga dilengkapi ruang penyimpanan internal berukuran besar, yakni hingga 256 GB. Teknologi yang dipakai adalah UFS 3.1, memberikan kinerja yang cepat dan responsif saat membuka file atau aplikasi. Jika kapasitas memorinya kurang, jangan lupa ada slot untuk kartu micro SD.

Baterai dan Pengisian Daya

Galaxy A55 5G memang punya performa mumpuni, tapi bagaimana dengan ketahanan baterainya? Bisa dibilang sangat irit untuk ukuran chipset sekencang ini. Padahal kapasitas baterainya standar, 5.000 mAh, seperti kebanyakan ponsel sekarang.

Selama pengujian, baterai Samsung Galaxy A55 5G cukup untuk menemani kegiatan sehari-hari, seperti untuk browsing internet, chatting di aplikasi pesan instan, menelusuri media sosial, menonton video, dan bermain game ringan. Bahkan bisa sampai dua hari kalau gaya pemakaiannya tidak boros daya.

Samsung menyediakan fitur pengisian cepat 25W yang sama seperti Galaxy A35 5G. Angkanya memang tidak setinggi fast charging dari brand sebelah, jadi wajar kalau kecepatannya juga masih di kisaran 1,5 jam saat mengisi daya sampai penuh 100%.

Pengguna pun wajib menyisihkan dana jika belum memiliki charger Samsung 25W. Sama seperti A35 5G, Samsung tidak menyeidakan kepala charger dalam kemasan. Sesuatu yang wajar, seperti yang biasa terjadi juga pada beberapa seri Galaxy A Series kelas menengah atas lini flagship.

Perangkat Lunak dan Antarmuka Penggunaan

Samsung Galaxy A55 5G mengusung sistem operasi Android 14 dengan antarmuka One UI 6.1. Fitur unggulannya tidak lain dan tidak bukan adalah keamanan canggih bernama Knox Vault.

Knox Vault adalah platform keamanan berlapis yang tertanam di hardware Galaxy A55 5G. Fitur ini dirancang untuk melindungi data sensitif seperti PIN, kata sandi, pola, kunci enkripsi perangkat, serta data pribadi yang tersimpan.

Fitur keamanan ini menggunakan sistem khusus yang terpisah dari prosesor utama untuk menyimpan data. Sistem Knox Vault dilengkapi dengan mekanisme pengamanan fisik yang kuat untuk melindungi data dari akses yang tidak sah, bahkan jika perangkat hilang atau dicuri.

Canggihnya, Knox Vault bekerja sama dengan fitur keamanan Samsung lainnya, seperti Secure Folder dan Samsung Pass, untuk memberikan perlindungan yang komprehensif.

Kehadiran Knox Vault di Galaxy A535 5G menjadi sebuah inovasi yang sangat menguntungkan karena Samsung Knox Vault ini sebelumnya hanya ada di Galaxy flagship, sekaligus membuka potensi pangsa pasar baru di kelas menengah, yang sebelumnya wajib membeli smartphone flagship Samsung demi mencari Knox Vault.

Untuk antarmukanya, One UI 6.1 tetap tampil intuitif seperti ponsel Samsung pada umumnya. Antarmuka ini menawarkan pengalaman yang ringan dan minim bloatware, sehingga kinerjanya lebih optimal.

Kamera

Samsung Galaxy A55 5G dibekali setup triple camera di belakang yang terdiri dari kamera utama 50 MP, kamera ultra-wide 12 MP, dan kamera makro 5 MP. Kamera utamanya telah didukung Optical Image Stabilization (OIS) untuk menjaga kestabilan agar foto lebih tajam. Untuk selfie pada kamera depan memakai sensor 32 MP.

Dalam pengujian, kamera utama 50 MP mampu menghasilkan foto yang tajam, detil, dan kaya warna dalam kondisi cahaya ideal. Mode Portraitnya dapat menciptakan efek blur (bokeh) yang cukup natural di sekitar objek utama.

Untuk performa low light juga baik, apalagi dengan dukungan teknologi Nightography yang bekerja melalui 4x multi-readout agar dapat mengurangi noise ketika pemotretan dalam gelap.

Ketersediaan kamera ultra-wide 12 MP dan makro 5 MP juga memberi lebih banyak pilihan bagi pengguna untuk berkreasi dengan framing dan sudut pengambilan gambar. Hasil foto kedua kamera ini lumayan, meski tidak sebagus kamera utama.

Bagi pengguna yang ingin membuat konten video, kamera utama Galaxy A55 5G dapat merekam sampai resolusi 4K 30 FPS. Hasil rekamanannya stabil, terutama saat mengaktifkan mode Super Steady dengan resolusi 1080p 30 FPS.

Galeri Foto

Kesimpulan

Samsung Galaxy A55 5G adalah smartphone menarik di kelas menengah yang menawarkan keseimbangan pada semua fiturnya. Cocok untuk pengguna yang mencari smartphone mid-range dengan layar jernih, performa kencang, dan kamera yang bisa diandalkan untuk foto harian.

Satu keunggulan ekstra yang tidak dimiliki smartphone pesaing di kelasnya adalah Knox Vault. Fitur ini dapat memberikan ketenangan bagi pengguna yang sering menyimpan data-data sensitif seputar pekerjaan, mobile banking, sampai akun media sosial.

Spesifikasi

Samsung Galaxy A55 5G
Display 6.6-inch FHD+Super AMOLED DisplayUp to 120Hz refresh rateVision Booster
*Diukur secara diagonal, ukuran layar adalah 6,6 inci dalam persegi panjang penuh dan 6,4 inci dengan memperhitungkan sudut-sudutnya yang membulat; area aktual yang dapat dilihat, lebih kecil karena adanya sudut-sudut yang membulat dan lubang kamera.
Dimensions & Weight 161.1 x 77.4 x 8.2 mm, 213g
Camera 50 MP (wide) f/1.8 OIS 12 MP (ultrawide) f/2.2 5 MP (macro) f/2.4 32 MP (selfie) f/2.2
Memory & Storage8GB + 128GB / 8GB + 256GB
*Pilihan dan ketersediaan penyimpanan dapat berbeda menurut operator, pasar, atau wilayah. Ketersediaan penyimpanan yang sebenarnya dapat bervariasi, tergantung pada perangkat lunak yang telah diinstal sebelumnya.
Battery 5,000mAh (typical)
*Nilai tipikal diuji dalam kondisi laboratorium pihak ketiga. Nilai tipikal adalah perkiraan nilai rata-rata dengan mempertimbangkan deviasi kapasitas baterai di antara sampel baterai yang diuji berdasarkan standar IEC 61960. Kapasitas terukur (minimum) adalah 4.905mAh. Masa pakai baterai yang sebenarnya dapat bervariasi tergantung pada lingkungan jaringan, pola penggunaan, dan faktor lainnya.
OS Android 14 One UI 6.1
Security Samsung Knox Vault