Markoding (Yayasan Daya Kreasi Anak Bangsa) bersama HP resmi meluncurkan tiga Markoding Digital Hub di wilayah Indonesia Timur, masing-masing berlokasi di Kupang, Lombok, dan Bima. Kehadiran pusat pembelajaran digital berbasis komunitas ini diharapkan dapat membuka akses literasi digital, pembelajaran keterampilan dasar AI, serta ruang kolaborasi bagi perempuan dan anak muda di daerah yang selama ini memiliki keterbatasan infrastruktur teknologi.
Ekonomi digital yang berkembang pesat membuat kebutuhan talenta digital semakin meningkat. Namun tantangan akses masih terasa kuat, terutama di kawasan timur Indonesia. Data menunjukkan hanya satu dari lima perempuan Indonesia memiliki akses internet, sementara 80% anak di pedesaan belum memiliki akses komputer. Kondisi serupa juga terlihat pada kelompok anak muda, di mana seperempatnya masuk kategori NEET (Not in Education, Employment, or Training).
Melalui kehadiran Markoding Digital Hub, perempuan dan generasi muda di tiga kota tersebut dapat belajar keterampilan digital dasar, mulai dari penggunaan perangkat, keamanan internet, hingga pengenalan teknologi kecerdasan buatan. Program ini juga membuka peluang untuk UMKM lokal melalui pelatihan kewirausahaan dan keterampilan kerja berbasis teknologi.
Dukungan HP Lewat Digital Equity Accelerator
Perluasan Digital Hub di tiga kota ini didukung oleh partisipasi Markoding dalam program global HP Digital Equity Accelerator (DEA) 2025. Program tersebut menyediakan pendanaan, perangkat teknologi, serta penguatan kapasitas bagi organisasi nirlaba yang fokus meningkatkan akses digital di komunitas prasejahtera.
Sejak diluncurkan pada 2022, DEA telah mendukung 27 organisasi di sembilan negara dan menjangkau lebih dari 9 juta penerima manfaat. Program ini menjadi bagian dari komitmen HP untuk mendorong kesetaraan digital bagi 150 juta orang pada tahun 2030.
“Keterampilan digital membuka banyak peluang dan setiap orang berhak mendapatkan akses untuk memanfaatkannya. Melalui kolaborasi dengan Markoding ini, HP berharap semakin banyak anak muda dan perempuan di Indonesia Timur yang dapat membangun kepercayaan diri dan kompetensi untuk menghadapi dunia kerja masa depan,” ujar Juliana Cen, Presiden Direktur HP Indonesia.
Fasilitas dan Fungsionalitas Markoding Digital Hub
Setiap hub dirancang sebagai ruang belajar publik yang aman dan inklusif. Di dalamnya tersedia akses internet gratis, perangkat digital, serta pelatihan keterampilan yang dipandu fasilitator komunitas.
Fungsi utama Markoding Digital Hub meliputi:
- Pusat Literasi Digital: pelatihan keterampilan dasar seperti penggunaan perangkat, keamanan internet, hingga literasi keuangan digital.
- Pusat Keterampilan Kerja & Kewirausahaan: pembelajaran AI dasar, pengembangan web, pemasaran digital, serta program kewirausahaan untuk UMKM lokal.
- Pusat Kolaborasi Lokal: ruang bagi komunitas, sekolah, dan organisasi lokal untuk mengembangkan ide dan berjejaring.
Untuk mendukung operasionalnya, setiap hub dilengkapi 63 laptop HP 240 G10, tiga printer HP Smart Tank 580, tiga perangkat konferensi Poly Trio C60, serta 63 unit headset untuk mendukung pembelajaran hybrid dan kolaboratif.
Peresmian di Bima turut mendapat dukungan pemerintah daerah. “Kehadiran Markoding Digital Hub merupakan langkah nyata dalam memperkuat literasi digital dan transformasi pendidikan berbasis teknologi di Kabupaten Bima,” kata Fatahullah, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Bima.
Dorong Partisipasi Digital di Indonesia Timur
Peluncuran tiga Markoding Digital Hub menjadi bagian dari upaya memperkuat pemerataan akses teknologi di luar kota besar. Dengan model pembelajaran berbasis komunitas, program ini berkontribusi pada pengembangan talenta lokal, peningkatan kesiapan kerja, serta ketahanan digital masyarakat.
Hub di Kupang, Lombok, dan Bima akan menyelenggarakan berbagai lokakarya serta kegiatan pembelajaran sepanjang tahun. Informasi pendaftaran kegiatan dapat diakses melalui akun Instagram resmi Markoding.
Tentang Markoding
Sejak berdiri, Markoding telah melatih lebih dari 35.000 peserta muda, bermitra dengan 2.600 institusi, dan menjangkau 38 provinsi dengan tingkat partisipasi perempuan mencapai 51%. Sejumlah program unggulannya meliputi Perempuan Inovasi, Generasi Terampil, dan Tech4Impact yang melibatkan puluhan ribu perempuan dan remaja di seluruh Indonesia.
