Seperti kata pepatah, apa yang dialami Huawei dalam beberapa bulan ini ibarat “sudah jatuh tertimpa tangga.”
Dikutip dari Anandtech, Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) pada Juni lalu mengkonfirmasi bahwa mereka telah berhenti memproses pesanan baru dari Huawei. Hal ini sebagai bentuk penerapan aturan Departemen Perdagangan AS yang mewajibkan lisensi untuk penjualan semikonduktor yang menggunakan teknologi AS kepada Huawei.
Berdasarkan perubahan aturan tersebut, TSMC yang berbasis di Taiwan tidak diizinkan untuk menjual produk ke Huawei kecuali jika Huawei menerima (kemungkinan besar) lisensi dari regulator AS. TSMC juga mengkonfirmasi bahwa mereka berhenti mengirimkan produknya ke Huawei atau HiSilicon setelah 14 September.
Ini berarti, begitu stok komponen dari TMSC yang ada di Huawei habis, proses produksi vendor China tersebut bakal terhambat.
Samsung dan SK Hynix
Belum selesai masalah TMSC, Samsung dan SK Hynix dilaporkan juga akan menghentikan penjualan komponen ke Huawei karena aturan dari Trump memperketat sanksi terhadap produsen smartphone asal Tiongkok tersebut.
Menurut media Chosun Ilbo dan media berita Korea lainnya, Samsung akan menangguhkan perdagangan pada tanggal 15 September.
Penghentian pasokan dari Samsung dan SK Hynix menambah derita Huawei. Mereka mengatakan mungkin tidak lagi dapat membuat chipset Kirin.
Pemerintah China telah mendanai perusahaan semikonduktor domestik bernama SMIC, yang kemudian ditawarkan sebagai pemasok komponen alternatif untuk Huawei. Tetapi pemerintahan Trump juga mengancam akan memberikan sanksi terhadap SMIC. Kementerian Luar Negeri China marah dan menuduh AS “hegemoni terang-terangan”.
Huawei memiliki semakin sedikit pilihan untuk mencari suku cadang untuk ponselnya, meskipun pembuat chip Amerika Qualcomm dilaporkan telah melobi pemerintahan Trump untuk mencabut pembatasan dan membiarkannya menjual ke Huawei.
Display
Laporan terbaru dari Chosun Biz yang dikutip NDTV mengatakan bahwa Unit produksi display dari Samsung Electronic dan LG diperkirakan juga akan berhenti memasok panel layar untuk smartphone premium Huawei. Lagi-lagi, karena aturan pembatasan dari Amerika.
Unit Display Samsung, selain mengirimkan produknya ke Huawei, juga dikenal sebagai pemasok utama layar Samsung Electronic dan Apple.
Samsung Display dan LG Display memutuskan untuk menghentikan pasokan ke Huawei pada 15 September. Langkah ini diambil karena chip yang diperlukan untuk mengoperasikan layar buatan mereka termasuk yang terkena aturan AS.
Posisi Huawei
Laporan pengiriman smartphone global yang dirilis Strategy Analytics dan dikutip GSMArena menunjukkan penurunan performa Huawei.
Di tahun 2020 permintaan smartphone secara global memang mengalami penurunan akibat pandemi, namun Huawei yang paling banyak mengalaminya.
Dari angka pengapalan sebesar 240,5 juta unit di tahun 2019, tahun 2020 ini Huawei diperkirakan hanya mampu mengirim 192,7 unit atau turun sekitar 18,8%.
Coba bandingkan dengan Samsung yang ‘hanya ‘ turun sekitar 10% atau Xiaomi yang pengapalannya malah meningkat.
Strategy Analytics memperkirakan penurunan tajam pengiriman smartphone Huawei di tahun 2021. Diperkirakan, secara global mereka hanya akan mengirim 59 juta unit smartphone saja.