Facebook dikabarkan menarik rencananya untuk menjual iklan di aplikasi perpesanan miliknya, yaitu WhatsApp. Menurut Wall Stree Journal yang menghubungi orang-orang yang bersinggungan langsung dengan rencana ini, WhatsApp telah membubarkan tim yang dibentuk untuk mengintegrasikan iklan ke dalam aplikasinya.
Sebelumnya di tahun 2018, Facebook menggagas rencana untuk menghasilkan lebih banyak pendapatan dari WhatsApp dengan cara menjual iklan, terutama di fitur story.
Inti dari gagasan ini adalah untuk menghasilkan uang dari aplikasi dan memungkinkan bertumbuhnya bisnis yang menjangkau pengguna WhatsApp di seluruh dunia.
Namun, pendiri WhatsApp sangat menentang langkah ini. Salah satu pendirinya yaitu Brian Acton bahkan mengundurkan diri karena tidak setju dengan ide tersebut.
WhatsApp sendiri merupakan aplikasi perpesanan paling populer saat ini. Diluncurkan tahun 2009, awalnya aplikasi ini gratis hingga kemudian ada syarat berlangganan tahunan sebesar $0,99. Namun ide itu kemudian dibatalkan seiring akuisisi WhatsApp oleh Facebook di tahun 2014.
Dalam kurun waktu hanya 2 tahun setelahnya, WhatsApp telah digunakan secara aktif oleh 1 juta pengguna. Meskipun aplikasi ini terbilang sukses, WhatsApp tidak menghasilkan uang secara langsung untuk Facebook.
Facebook masih berencana untuk memasukkan iklan ke fitur Status WhatsApp di beberapa titik. Tetapi untuk saat ini, fokusnya telah bergeser untuk lebih menghasilkan pendapatan dari bisnis dengan memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan pelanggan di platform.
Selain itu, alat WhatsApp memungkinkan perusahaan untuk mengurutkan dan secara otomatis menanggapi pertanyaan layanan pelanggan dan menampilkan katalog produk dalam aplikasi. Ini dapat membantu messenger menghasilkan beberapa pendapatan untuk Facebook sampai akhirnya memperkenalkan iklan.