
Dalam upaya memperkuat fondasi ekonomi digital Indonesia, Cisco mengumumkan serangkaian inisiatif strategis yang mencakup kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), hingga perusahaan teknologi global seperti NVIDIA dan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH). Lewat inisiatif ini, Cisco ingin membawa teknologi kecerdasan buatan (AI) dan keamanan siber ke level yang lebih tinggi, sekaligus mempersiapkan talenta digital Indonesia yang mumpuni menghadapi era transformasi digital.
Langkah strategis ini diperkenalkan langsung oleh CEO Cisco, Chuck Robbins, dan President & Chief Product Officer Cisco, Jeetu Patel, saat berkunjung ke Indonesia untuk bertemu dengan berbagai pemangku kepentingan dari sektor publik dan swasta.
AI dan Keamanan Siber Jadi Pilar Penting Ekonomi Digital
“Indonesia adalah salah satu kekuatan ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Kepemimpinan teknologi di era AI akan ditentukan oleh kemampuan membangun infrastruktur yang aman dan tenaga kerja yang kompeten,” ujar Bee Kheng Tay, President Cisco ASEAN. Ia menekankan pentingnya kolaborasi jangka panjang antara sektor publik dan swasta untuk mendukung ambisi digital Indonesia.
Salah satu bentuk konkret dari komitmen ini adalah penandatanganan Letter of Intent antara Cisco dan BRIN untuk memperkuat riset, inovasi, dan pengembangan talenta di bidang AI dan keamanan siber. Kolaborasi ini berada di bawah payung program Country Digital Acceleration (CDA) yang menjadi platform global Cisco dalam mendukung digitalisasi nasional.
Cisco dan BRIN: Menjembatani Riset dan Industri
Kerja sama antara Cisco dan BRIN tidak hanya sebatas riset laboratorium, tetapi juga membangun ekosistem AI dan keamanan siber yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam hal ini, Cisco akan menyediakan perangkat teknologi dan keahlian untuk memperkuat riset nasional di bidang AI dan jaringan aman.
“Kami percaya bahwa penggabungan keahlian riset BRIN dengan teknologi global Cisco akan mempercepat pertumbuhan inovasi digital di Indonesia, terutama dalam keamanan siber dan AI,” ungkap Dr. Anto Satriyo Nugroho, Kepala Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber BRIN.
AI Center of Excellence: Pilar Inovasi Nasional
Cisco juga menyatakan dukungannya dalam pembangunan AI Center of Excellence Indonesia yang dipimpin oleh Komdigi, didukung oleh teknologi NVIDIA, serta infrastruktur keamanan dari Cisco. Pusat inovasi ini akan memperkuat kedaulatan teknologi nasional, pengembangan SDM, dan perlindungan terhadap aset digital strategis Indonesia.
Untuk mendukung keamanan pusat ini, Cisco menyediakan Sovereign Security Operations Center (SOC) berbasis cloud, lengkap dengan Splunk Instance lokal pertama di Indonesia dan layanan keamanan terkelola. Hal ini menunjukkan pendekatan Cisco yang menyeluruh terhadap keamanan digital yang relevan dengan tantangan lokal.
Target 500.000 Talenta Digital di 2030
Transformasi digital yang sukses tidak hanya membutuhkan teknologi, tapi juga sumber daya manusia. Melalui program Cisco Networking Academy (NetAcad), perusahaan ini menargetkan untuk melatih 500.000 warga Indonesia dalam bidang AI, jaringan, dan keamanan siber hingga tahun 2030. Program ini telah menjangkau lebih dari setengah juta pelajar Indonesia sejak 1998, berkolaborasi dengan berbagai universitas dan sekolah vokasi di seluruh tanah air.
NetAcad menawarkan pelatihan keterampilan digital yang aplikatif dan relevan dengan kebutuhan industri global, melalui kombinasi antara kursus daring, simulasi praktis, hingga pendampingan oleh instruktur bersertifikasi.
Komitmen Cisco untuk Masa Depan Digital Indonesia
Dengan rekam jejak lebih dari 25 tahun di Indonesia, Cisco terus menegaskan peran strategisnya dalam mendukung agenda transformasi digital nasional. Melalui kolaborasi dengan BRIN, Komdigi, IOH, dan NVIDIA, perusahaan ini tidak hanya membawa teknologi, tetapi juga visi untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam peta inovasi digital dunia.