Joe Biden dari Partai Demokrat dieprkirakan akan menjadi presiden Amerika yang ke 46 menggantikan Donald J Trump dari Republik. Biden meraup 290 suara elektoral berbanding 214 suara milik Trump pada pemilu di Amerika Serikat yang berlangsung 3 November kemarin.
Sejauh ini, banyak yang bertanya-tanya bagaimana sistem pemilihan presiden di Amerika dan bagaimana rakyat Amerika menistribusikan suaranya untuk calon pilihannya. Juga ada cerita menarik mengapa pemilihan umum disana dilangsungkan pada bulan November dan tentang istilah Electoral College.
Secara sederhana, Kami mencoba memaparkannya dalam berikut ini
Mengapa Pemilihan Dilakukan 3 November?
Sejak Amerika Serikat didirikan pada tahun 1789 hingga 1845, tidak ada tanggal tertentu untuk pemilihan presiden. Negara bagian menjadwalkan berbagai tanggal pemilihan sepanjang musim gugur. Batas waktu satu-satunya adalah tanggal yang ditetapkan oleh Konstitusi pada bulan Desember ketika Electoral College harus bertemu untuk memilih presiden.
Mengapa hari Selasa di bulan November? Amerika pada dasarnya adalah masyarakat agraris. Pada tahun 1845, minggu pertama di bulan November adalah periode ketika petani telah selesai panen tetapi belum masuk ke musim dingin sehingga mereka masih bisa melakukan perjalanan ke kota untuk memilih. Selasa dipilih untuk memberikan waktu kepada para petani dari luar kota untuk melakukan perjalanan ke dan dari pusat pemungutan suara tanpa melanggar waktu ibadah atau waktu istirahat tradisional.
Apa Itu Electoral College?
Founding father atau para pendiri negara Amerika Serikat merancang sistem agar pemilih tidak langsung memilih presiden. Hal ini berbeda dengan anggota Kongres yang dipilih secara langsung.
Dalam praktiknya, para pemilih di setiap negara bagian AS akan memberikan suara untuk daftar “wakil pemilih”, yang setelah suaranya dihitung dan disertifikasi, berjanji untuk memilih calon presiden dan wakil presiden. “Wakil Pemilih” inilah yang disebut Electoral College.
Setiap negara bagian memiliki sejumlah pemilih berdasarkan populasinya. California, misalnya, punya 55, sedangkan Wyoming punya tiga.
Sistem ini memungkinkan seorang kandidat untuk memenangkan suara populer nasional tetapi kalah di Electoral College. Dan hal ini telah terjadi lima kali dalam sejarah AS, terakhir pada tahun 2016 ketika Donald Trump mengalahkan Hillary Clinton, meskipun menerima suara nasionalnya terpaut tiga juta lebih sedikit.
Total dalam pemilihan presdiden kali ini terdapat 538 wakil pemilih yang tersebar di 50 negara bagian. Untuk memenangkan kursi presiden, kandidat harus memenangkan 50 persen plus satu suara wakil pemilih atau 270 suara.
Ada Apa Selain Pemilihan Presiden?
Selain memilih presiden, orang Amerika juga akan memilih kandidat mereka dalam berbagai pemilihan federal, negara bagian dan lokal.
Di tingkat federal ada pemilihan untuk DPR AS dan Senat AS, dua badan yang membentuk badan legislatif federal yang dikenal sebagai Kongres AS. Total 435 kursi di DPR AS siap untuk pemilihan.
Sistem Dua Partai
Dilansir dari wikipedia, sistem partai politik modern di Amerika Serikat adalah sistem dua partai yang didominasi oleh Partai Demokrat dan Partai Republik. Kedua-dua partai ini memenangi setiap Pemilihan Presiden Amerika Serikat sejak tahun 1852 dan mengendalikan Kongres Amerika Serikat paling sedikit sejak tahun 1856. Beberapa partai ketiga dari waktu ke waktu menerima perwakilan yang relatif sedikit pada tataran nasional dan negara bagian.
Di antara dua partai besar, Partai Demokrat secara umum menempatkan dirinya sebagai sayap kiri di dalam politik Amerika dan mendukung prinsip liberalisme Amerika, sedangkan Partai Republik secara umum menempatkan dirinya sebagai sayap kanan dan mendukung prinsip konservatisme Amerika.