Inovasi menjadi kata kunci bagi vendor smartphone agar perangkatnya bisa terus bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Tak terkecuali OPPO dengan perangkat terbarunya yang bakal muncul, Reno7 5G.
Selain dikabarkan menggandeng sensor kamera papan dan fitur AI portait yang disempurnakan, Reno7 5G tak lupa memoles sisi desainnya dengan teknik mutakhir.
OPPO Reno7 akan memakai pola unik berupa startrail atau jejak bintang di angkasa untuk cover belakang. Yang jadi masalah, pola ini membutuhkan proses dengan presisi tinggi hingga 20 mikron.
Teknik finishing konvensional tak mampu mencapai presisi setinggi itu. Sementara, OPPO juga tak ingin menurunkan kualitas desainnya misalnya dengan memakai pola lain yang kurang detil, menyesuaikan teknologi konvensional yang ada di pasaran.
Alhasil, OPPO kemudian memilih menggunakan teknik Laser Direct Imaging (LDI) yang bisa memenuhi akurasi pola startrail Reno7 5G. Penerapan LDI di reno7 5G sendiri emrupakan yang pertama di industri ini.
Dikutip dari Orbel, teknik konvensional sebelumnya membutuhkan semacam klise untuk kemudian dipapar sinar tertentu agar membentuk gambar pada permukaan yang ditarget. Masalah akan muncul jika suhu dan kelembaban saat penembakan pola tidak terjaga. Alhasil, pola yang tergambar menjadi kurang detil.
Beda dengan Laser Direct Imaging, pola tersimpan dalam bentuk digital dan ditembakkan langsung menggunakan teknologi laser. Dengan demikian, kualitas hasilnya akan sama, sangat presisi, dan mampu membuat citra dengan ukuran sangat kecil.
Penggunaan teknik canggih untuk desain Reno7 5G tak hanya berhenti sampai di situ. Untuk melindungi desain jejak bintangnya, OPPO melapisinya dengan penampang anti glare (AG). Ini adalah proses membuat lapisan baru yang kuat, estetis, sekaligus tahan gores. Jika di Reno4 sebelumnya dinamai dengan Reno Glow, maka di reno selanjutnya, -termasuk Reno7 5G-, menjadi OPPO Glow.