Home Apps & Platform Pakistan Larang TikTok, Dianggap Amoral dan Tak Senonoh

Pakistan Larang TikTok, Dianggap Amoral dan Tak Senonoh

Regulator telekomunikasi Pakistan telah melarang TikTok dengan alasan aplikasi tersebut gagal menghapus konten yang “tidak bermoral” dan “tak senonoh”. Larangan itu hanya berjarak sebulan otoritas telekomunikasi Pakistan melarang berbagai aplikasi kencan termasuk Tinder dan Grindr dengan alasan yang sama.

Di Pakistan, TikTok termasuk aplikasi yang populer. Menurut perusahaan analitik Sensor Tower, aplikasi video pendek tersebut telah diinstal sebanyak 43 juta, membuatnya berada di posisi 12 aplikasi yang banyak diinstal di sana. Secara global, Sensor Tower memperkirakan TikTok telah diinstal 2,2 miliar kali di App Store Apple dan Play Store Google.

Larangan itu berselang beberapa bulan setelah India melarang TikTok terlebih dahulu karena kekhawatiran seputar kepemilikan aplikasi di China. Amerika Serikat masih berusaha untuk melarang TikTok karena masalah yang sama. Larangan itu sendiri saat ini ditangguhkan karena perintah pengadilan Amerika, tetapi beberapa pembatasan akan diberlakukan pada pertengahan November.

Meski mendapat banyak etkanan dari isntitusi regulasi di berbagai negara, TikTok telah menjadi fenomena budaya. Larangan yang sudah dan akan diberlakukan – seperti di AS- menimbulkan ancaman nyata bagi pertumbuhan aplikasi tersebut, karena pengunduhan aplikasi dengan banyak filter dan efek ini akan mandeg terutama di pasar-pasar utama merekaseperti AS dan India.

Regulator di Pakistan mengatakan mereka sudah memberi TikTok “cukup waktu” untuk menanggapi kekhawatiran mereka, tetapi TikTok “gagal untuk sepenuhnya mematuhi”. Sebuah Laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa otoritas pemerintah di Pakistan meminta TikTok untuk membatasi 40 akun selama paruh pertama tahun 2020, tetapi hanya dua yang dipenuhi.

TikTok mengatakan pihaknya memiliki “perlindungan yang kuat” dan berharap untuk kembali ke Pakistan. “TikTok adalah platform inklusif yang dibangun di atas fondasi ekspresi kreatif, dan kami berharap dapat mencapai kesimpulan yang membantu kami melayani komunitas online yang dinamis dan kreatif di negara ini,” kata juru bicara TikTok dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke The Verge.