Orang Amerika lebih sering membersihkan rumah dan menggunakan disinfektan selama pandemi COVID 19. Beberapa dari mereka melakukan tindakan tidak masuk akal dan berbahaya – Orang Amerika Minum dan Mencelupkan Makanan ke Pemutih!
Bulan April lalu, Poison Control Center (pusat kendali racun) Amerika mencatat lonjakan penggunaan yang tak biasa untuk produk pembersih rumah tangga, seperti pemutih. Mau tak mau mereka kemudian menghubungkan hal ini dengan pandemi COVID 19 yang tengah berlangsung. Untuk mendapatan gambaran yang jelas mengenaia apa yang sedang terjadi di masyarakat, Centers for Disease Control and Prevention (CDC – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika) kemudian membuat survei online tentang pengetahuan dan praktik pembersihan dan desinfeksi rumah tangga.
Kembali pada bulan April, agensi mencatat lonjakan yang tidak biasa di pusat kendali racun menyerukan paparan berbahaya untuk produk pembersih rumah tangga, seperti pemutih. Waktunya menghubungkannya dengan penyebaran pandemi coronavirus, SARS-CoV-2 (bukan pernyataan oleh Presiden Trump). Tetapi untuk mendapatkan ide yang lebih jelas tentang apa yang ada di balik kenaikan ini, para peneliti CDC membuat survei online tentang pengetahuan dan praktik pembersihan dan desinfeksi rumah tangga.
Mereka mensurvei 502 responden yang kemudian melalui modeling statistik mewakili populasi seluruh Amerika. Temuan mereka – yang diterbitkan Jumat kemarin (5/6) di laporan mingguan CDC menunjukkan hasil yang menakjubkan.
Secara keseluruhan, 60 persen responden mengatakan bahwa mereka melakukan lebih banyak pembersihan dan disinfektan di tengah pandemi dan 39 persen mengaku melakukan setidaknya satu praktik pembersihan yang tidak direkomendasikan yang menurut CDC berisiko tinggi.
Orang Amerika Minum dan Mencelupkan Makanan ke Pemutih
Praktik berisiko paling umum adalah mencuci buah, sayuran, dan makanan lain dengan larutan pemutih. Sebanyak 19 persen responden mengaku melakukan hal tersebut. Dari angka tersebut, 18 persen mengatakan bahwa mereka menggunakan pembersih rumah tangga (bukan sabun tangan ya!) untuk mencuci tangan dan/atau bagian tubuh lainnya. Sepuluh persen mengatakan mereka menyemprot diri mereka dengan cairan pembersih rumah tangga dan produk desinfektan.
Yang memprihatinkan, 6 persen responden mengatakan bahwa mereka sengaja menghirup asap pembersih rumah tangga, termasuk pemutih. Dan 4 persen melaporkan bahwa mereka telah berkumur atau minum pembersih rumah tangga, larutan sabun, dan larutan pemutih.
Tidak mengherankan jika akhirnya ada 25 persen responden yang melaporkan efek kesehatan yang tidak menyenangkan akibat paparan produk pembersih, seperti pusing, iritasi kulit, mual, dan masalah pernapasan.
Pada beberapa pertanyaan tentang praktik pembersihan yang aman, responden rata-rata tidak berhasil menjawab dengan baik. Hanya 23 persen yang tahu bahwa seseorang tidak boleh menggunakan air panas untuk membuat larutan pemutih. Dan hanya 35 persen yang tahu bahwa pemutih tidak boleh dicampur dengan cuka. Lima puluh delapan persen tahu bahwa pemutih tidak boleh dicampur dengan amonia. Untuk diketahui, memanaskan pemutih atau mencampurkannya dengan cuka atau amonia dapat menciptakan gas klorin atau kloramin yang dapat merusak jaringan paru-paru.
Terlepas dari hasil yang buruk dari pertanyaan-pertanyaan ini, 82 persen responden melaporkan bahwa mereka sangat setuju atau agak setuju dengan pernyataan bahwa mereka tahu cara membersihkan dan mendisinfeksi rumah mereka dengan aman.