Sepertinya penggemar James Bond harus menunda keinginannya untuk melihat petualangan terakhir James Bond. No Time To Die, film terakhir petualangan mata-mata Inggris ini ditunda peluncurannya. Menurut Variety (21/01), film yang awalnya direncanakan rilis 02 April ditunda sampai dengan 08 Oktober.
Sulit dipercaya film Bond dipaksa mundur sampai dengan musim semi nanti. Hollywood sendiri sudah lama mengantisipasi kalau film ini akan mengalami penundaan, mengingat kasus Corona yang semakin meningkat.
Nantinya MGM yang akan memegang hak No Time to Die di wilayah Amerika Utara. Sementara pihak Universal memiliki hak pendistribusian internasional. Sejak film ini berbiaya US$ 200 juta (IDR2,8 T), maka pendapatan melalui penjualan tiket global sangat diharapkan. Hal ini dianggap sedikit tidak mungkin, dimana sebagian besar bioskop tutup dan beberapa tetap beroperasi dengan kapasitas yang dikurangi.
Pengumuman penundaan ini menjadi yang ke-3 selama 10 bulan terakhir. Perubahan jadwal terakhir dari No Time to Die bisa menginspirasi studio lain untuk menunda film mereka yang direncanakan rilis awal tahun. Tidak lama setelah MGM mengumumkan perubahan jadwal Bond, Universal ikut mengumumkan perubahan jadwal rilis film Noboday yang semula 25 Pebruari menjadi 2 April. Tidak hanya itu pihak Sony Pictures juga mengumumkan pengunduran jadwal tayang film-film keluaran mereka seperti Peter Rabbit 2, Ghostbusters: Afterlife dan Cinderella.
Nantinya film No Time to Die ini akan menjadi film terakhir Daniel Craig berperan sebagai James Bond. Film yang disutradarai oleh Cary Joji Fukunaga ini menjadi film ke-25 dari rangkaian film tentang James Bond. Pemain lain yang mendukung film ini adalah Rami Malek sebagai Safin penasihat Bond, Lashana Lynch sebagai agen 007 yang baru dan Léa Seydoux sebagai gadis Bond.