
Dahulu, diperlukan persiapan dan proses nan panjang untuk menghasilkan foto portrait yang menawan. Mulai dari perangkat kamera yang mumpuni, pemilihan lensa yang tepat, pengaturan pencahayaan, hingga proses penyuntingan paska poduksi yang melibatkan berbagai software editing.
Kehadiran smartphone kamera membuat perubahan revolusioner. Penempatan sensor optikal yang lebih ringkas tak serta merta membuat kualitas hasil foto smartphone tertinggal jauh dibanding kamera DSLR maupun mirrorless. Pasalnya, kinerjanya kini ditopang oleh sistem pengolahan gambar dan prosesor pintar, membentuk apa yang disebut sebagai Computational Photography.
Computational Photography
Salah satu vendor yang menggunakan gabungan sistem citra, kinerja sensor, dan prosesor canggih adalah OPPO.
Sistem operasi ColorOS 12 terbaru milik OPPO menyediakan apa yang disebut sebagai computational vision atau sistem pengolah gambar. Algoritma-algoritma yang ada di sistem ini memanfaatkan kecerdasan buatan untuk ‘membaca’ hasil tangkapan sensor kamera, mempelajari, serta menganalisisnya untuk kemudian memberikan output terbaik.
Hasil tangkapan senor kamera yang diolah dengan computational vision makin disempurnakan dengan bantuan NPU.
NPU merupakan singkatan dari Neural Processing Unit, yaitu prosesor yang secara artifisial dapat meniru persepsi dan kinerja otak manusia. OPPO sendiri dalam ajang INNO Day 2021 di Beijing tahun lalu telah meluncurkan NPU buatan sendiri bernama MariSilikon X.
Dibangun di atas teknologi proses 6nm, MariSilicon X menggabungkan arsitektur NPU, ISP, dan memori multi-level yang canggih untuk menghadirkan kinerja dengan efisiensi daya yang optimal.
MariSilicon X memiliki ISP yang memungkinkan pengambilan gambar dengan rentang dinamis 20bit 120db. Ia juga menyediakan gambar rasio kontras 1.000.000:1 antara area gambar paling terang dan paling gelap, sehingga dapat menjaga gambar tetap realistis dengan lebih baik.
Lalu, bagaimana sinergi ini bisa menghasilkan foto portrait sebagus yang dihasilkan OPPO Reno Series?
3 Tahap
Pada tahap awal, sensor kamera akan menangkap gambar. Tak hanya gambar pada saatKamu menekan shutter, namun juga gambars ebelumnya. Selain itu, smartphone juga akan menyimpan metadata yang berisi data teknis foto yang Kamu ambil.

Selanjutnya, sistem akan melakukan proses penggabungan. Di sini, gambar akan melalui 3 tahap yaitu Adaptive Brightness Enhancement, Adaptive Dynamic Range, Adaptive Noise Reduction.
Pada tahap Adaptive Brightness Enhancement, sistem akan mengatur exposure secara otomatis agar rasio sinyal terhadap noise berada pada level optimalnya. Hal ini akan membuat brightness sebuah foto sesuai dengan kebutuhan obyek yang ditampilkan

Pada tahap Adaptive Dynamic Range, sistem akan melakukan penggabungan beberapa tingkatan frame dengan memakai teknologi HDR. Hal ini akan membaut gambar menjadi lebih detil, kaya warna namun tetap berkesan natural.

Di tahap Adaptive Noise Reduction, sistem melakukan analisis frekuensi gambar dan mendefinisikan high frequency detail, mid frequency information, dan low frequency area. Sistem akan melakukan denoising (pembersihan noise) pada ketiga Ketiga aspek itu sehingga gambar output menjadi lebih bersih.

Rencananya, OPPO Reno Series terbaru akan hadir dalam beberapa minggu ke depan. Menarik untuk melihat, bagaimana OPPO meningkatkan Computional Photographynya mengingat mereka akan menyematkan sensor baru nan canggih, Sony IMX 709. Kita tunggu saja!