Twitter mengumumkan akan menutup Periscope, aplikasi live-streaming, mulai Maret 2021. Menurut Variety, 15/12, Twitter menyebutkan Periscope telah mengalami penurunan penggunana beberapa tahun belakangan. Akibatnya, biaya pemeliharaannya melebihi keuntungan yang didapat. “Kenyataannya adalah aplikasi Periscope berada pada mode pemeliharaan tidak berkelanjutan, dan ini telah terjadi belakangan,” tulis Twitter dalam pernyataanya.
Sementara, semua kemampuan utama dari Persicope telah terintegarsi dengan Twitter. Periscope sendiri pertama kali dikenalkan oleh Twitter musm gugur 2016 dengan pembelian di Januari 2015 lalu dengan nilai mencapai US$100 juta. Pengguna dapat melakukan siaran di Twitter dengan menggunakan fitur Twitter Live dengan memilih ikon kamera yang tersedia. Sebagai tambahan, merk, penerbit dan kreator bisa melakukan siaran video di Twitter dengan menggunakan Media Studio.
“Kami mungkin harusnya membuat keputusan ini lebih cepat jika kami tidak sedang memprioritaskan ulang proyek-proyek kami dikarenakan hal-hal yang terjadi di 2020,” ujar Twitter.
Ini bukan aplikasi pertama Twitter yang dihilangkan dari portfolio mereka. Di awal 2017, twitter menutup aplikasi video Vine. Layanan ini ditutup setelah tidak mampu dikembangkan ke model bisnis, yang membuat penggemar Vine kecewa. Twitter berencana menghilangkan Periscope dari aplikasi mulai Maret 2021, dan selama menunggu pengguna baru tidak akan bisa menciptakan akun baru. Layanan Periscope yang digunakan di Twitter akan menyiarkan ulang acara-acara live sebelumnya. Pengguna juga bisa mengunduh arsip layanan Periscope mereka dan juga data yang ada sebelum aplikasi benar-benar dihilangkan Maret 2021 nanti
Tidak hanya itu Twitter juga akan menutup Program Periscope Super Broadcaster pada 31 Maret 2021 nanti. Layanan live-streams yang mempertemukan beberapa pengguna yang mendapatkan “Super Hearts” dari penggemar dan mendapatkan uang dari siaran mereka.
“Mesikpun ini saatnya mengucapkan selamat tinggal, legasi Periscope akan hidup selamanya. Kemampuan dan etos tim Periscope dan infrastruktur telah menyatu di Twitter dan kami yakin live video masih potensial dalam melihat penonton lebih luas di antara produk Twitter,” tulis mereka.