Elon Musk mencuitkan status “Use Signal (gunakan Signal)” pada hari Kamis (7/1), tepat setelah WhatsApp mengubah kebijakan privasi yang mengharuskan penggunannanya untuk lebih banyak berbagi data dengan perusahaan induknya Facebook.
Hari ini, Musk juga men-tweet meme ‘efek domino’, di mana ia menyiratkan bahwa Facebook bertanggung jawab atas kekacauan dan kekerasan yang terjadi di US Capitol di Washington. Pernyataan bernada menentang ini tidak mengherankan mengingat Musk memiliki sejarah perselisihan publik dengan pendiri Facebook Mark Zuckerberg, dan sering diposting di Twitter.
Signal adalah aplikasi perpesanan terkenal yang berfokus pada privasi, yang banyak digunakan oleh pakar keamanan, peneliti privasi, akademisi, dan jurnalis di seluruh dunia. Protokol Signal juga mendukung enkripsi end to end seperti WhatsApp, meskipun keduanya memiliki satu perbedaan utama: Signal adalah bersifat open source, sedangkan WhatsApp tidak.
Kebijakan privasi baru WhatsApp telah menarik perhatian banyak orang, karena aplikasi tersebut telah lama menyebut bahwa data pengguna tidak dilihat dengan cara apa pun, dan bahwa WhatsApp aman dan pribadi. Sebelumnya, WhatsApp juga mengeluhkan fitur privasi label App Store Apple sebagai ‘anti persaingan’, karena label yang sama tidak berlaku untuk aplikasi milik Apple sendiri.
Kebijakan privasi dan persyaratan layanan WhatsApp yang diperbarui memiliki bagian baru termasuk Data Transaksi dan Pembayaran serta Informasi Lokasi. Perubahan paling mencolok yang ada pada kebijakan privasi dan persyaratan layanan yang diperbarui adalah seputar bagaimana WhatsApp berbagi informasi dengan Facebook dan anak perusahaannya.
Seperti disebutkan di atas, ini bukan satu-satunya langkah kontra yang dilakukan Musk terhadap Facebook. Beberapa saat sebelumnya, dia juga men-tweet sebuah meme yang menghubungkan Facebook dengan efek domino yang mengarah pada kekerasan dan kekacauan di Washington.
