Home Business Solution Twitter akan Mengingatkan Pembaca Sebelum Me-retweet Artikel

Twitter akan Mengingatkan Pembaca Sebelum Me-retweet Artikel

Bulan Juni lalu, Twitter mulai menguji fitur yang akan meminta penggunanya untuk membaca artikel yang terkandung dalam sebuah cuitan sebelum mereka me-retweetnya. Cuitan di twitter kadang disertai tautan yang merujuk ke sebuah artikel dan biasanya akan terlihat dalam bentuk link preview yang jika diklik akan mengarahkan kita ke artikel.

Membaca tulisan, berita, atau artikel secara utuh memang sudah seharusnya dilakukan. Terkadang judul hanya menampilkan hal-hal yang bombastis dan banyak yang misleading (menuntun pada kesimpulan yang salah).

Boleh jadi mekanisme yang dihadirkan Twitter ini merupakan hal paling cerdas yang dilakukan media sosial berlogo burung biru ini selama beberapa tahun terakhir. Banyaknya hoaks dan berita bohong saat ini salah satunya karena masyarakat terbiasa untuk langsung men-share berita tanpa menelaah isinya.

Menampilkan Pesan Sebelum Retweet

Fitur terbaru Twitter ini pada dasarnya sederhana. Ia akan menampilkan pesan yang emngingatkan Anda pada saat Anda mencoba me-retweet sebuah artikel yang belum Anda buka di Twitter.

Sebelum Anda dapat membagikannya, Anda akan melihat pesan yang mengatakan bahwa “headlines don’t tell the full story (judul tidak menceritakan cerita secara utuh)”. Anda kemudian harus mengonfirmasi bahwa Anda ingin berbagi.

Menariknya, sejak Twitter mulai menguji fitur tersebut di sejumlah pengguna secara terbatas, Twitter menemukan fakta bahwa:

  • 40% Orang jadi lebih sering membuka artikel setelah melihat pesan tersebut prompt
  • Orang yang membuka artikel sebelum me-retweet secara umum meningkat 33%
  • Beberapa orang akhirnya tidak me-retweet setelah benar-benar membuka artikel tersebut
https://twitter.com/TwitterComms/status/1309178715717369856

Angka-angka di atas tentu menggembirakan. Ini berarti orang-orang mulai berbagi informasi dengan cara yang lebih baik. Fakta bahwa beberapa orang tidak lagi membagikan artikel setelah membukanya juga menjadi pertanda positif.

Meskipun Twitter tidak mengungkapkan apakah fitur tersebut juga menyebabkan penurunan Hoaks, tidak sulit untuk melihat bagaimana hal ini mendorong orang untuk benar-benar membaca artikel sehingga mereka lebih cenderung membagikan konten berkualitas.

Twitter tidak menetapkan tanggal pasti peluncuran fitur baru tersebut. Mereka hanya menyatakan bahwa fungsi pengingat ini akan hadir segera.