Home Cloud & Storage Tahun 2024: Antifragile di Asia Pasifik Menjadi Fokus Organisasi

Tahun 2024: Antifragile di Asia Pasifik Menjadi Fokus Organisasi

Perekonomian global telah menjadi arena pergolakan yang tidak terduga, dan para pemimpin bisnis di Asia Pasifik (APAC) harus mempersiapkan organisasi mereka untuk menghadapi tantangan ini. Menurut Remus Lim, Vice President APAC & Jepang dari Cloudera, tahun 2024 akan menjadi tahun organisasi yang “antifragile,” mampu bertahan dan berkembang di tengah ketidakpastian ekonomi. Berikut adalah prediksi tren teknologi yang diperkirakan akan mendominasi bisnis di APAC pada tahun 2024.

1. Fokus pada Penghematan Biaya dan Efisiensi Operasional

Meskipun ketidakpastian ekonomi memicu keresahan, pasar transformasi digital diperkirakan akan mencapai US$4.617,78 miliar pada tahun 2030. Organisasi di APAC diharapkan untuk terus berinvestasi dalam transformasi digital, sambil meningkatkan inisiatif penghematan biaya dan efisiensi operasional. Peningkatan inovasi di infrastruktur, teknologi, dan sumber daya manusia akan menjadi kunci untuk mencapai ketangguhan bisnis.

2. Monetisasi Data untuk Antifragility

Data diakui sebagai aset strategis, dan pada tahun 2024, lebih banyak perusahaan di APAC diperkirakan akan memperlakukan data sebagai komoditas yang dapat dimonetisasi. Selain meningkatkan pendapatan, penggunaan data untuk pengambilan keputusan strategis dan inovasi akan menjadi fokus utama. Pentingnya menjaga integritas data, termasuk melalui pemahaman data lineage, akan menjadi kunci kesuksesan dalam memanfaatkan potensi penuh data.

3. Mengoperasionalkan Artificial Intelligence (AI) untuk Mendorong Nilai Bisnis

Tren utama di tahun 2024 akan tetap berfokus pada AI. Generative AI dan machine learning (ML) akan terus menjadi pusat perhatian, membuka peluang untuk mengotomatisasi tugas-tugas rutin dan memicu inovasi. Namun, untuk mencapai keberhasilan, organisasi harus menjalankan strategi AI yang hati-hati, memastikan integrasi yang baik dengan arsitektur data bisnis, keamanan yang konsisten, dan pengelolaan data yang efektif.

4. Resilience tanpa Mengorbankan Inovasi

Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi, organisasi perlu menjaga keseimbangan antara resiliensi dan inovasi. Menjalankan strategi AI yang terintegrasi dengan baik, cepat beradaptasi terhadap perubahan, dan membangun fondasi AI yang kuat akan menjadi kunci untuk pertumbuhan bahkan di masa sulit.

Quotes dari customer Cloudera.

OCBC Indonesia

OCBC Indonesia percaya bahwa mengadopsi teknologi akan memberikan nilai tambah bagi pengalaman nasabah sebagai tujuan strategis. Menerapkan teknologi data modern dan meluncurkan proyek-proyek AI generatif merupakan salah satu tonggak penting bagi Bank untuk tetap berada di depan dan menjadi yang terdepan di industri ini. Bank sangat yakin bahwa teknologi dan pengalaman nasabah tidak dapat dipisahkan dalam memberikan solusi bagi kebutuhan nasabah.

Tina Lusiana – VP IT Business Intelligence and Analytics, Telkomsel

Mengingat besarnya jumlah aliran data yang masuk dan pertumbuhan besaran data yang masif, Telkomsel memutuskan untuk beralih dari solusi lama yang bersifat proprietary ke Cloudera Flow Management dan Cloudera Stream Analytics yang dibangun dengan kerangka arsitektur yang bersifat terbuka untuk pengumpulan dan pemrosesan data.

Keberhasilan implementasi ini memberikan peningkatan yang cukup signifikan terhadap keseluruhan biaya dan kinerja Telkomsel. Hal ini membawa dampak yang cukup besar bagi bisnis terutama dalam hal beradaptasi dengan lebih cepat terhadap berbagai kebutuhan baru serta proses waktu yang lebih singkat dengan menggunakan teknologi dari Cloudera.