Geliat perkembangan ekonomi digital di Asia Tenggara telah mengubah hidup banyak orang. Teknologi digital memungkinkan pemain ekonomi terkecil menikmati akses pasar dan keuangan yang membuka peluang lebih besar untuk maju dan sejahtera.
Perusahaan teknologi Grab mengestimasi kontribusi kehadiran mereka di Asia Tenggara melalui “Social Impact Report” yang diluncurkan di Jakarta beberapa waktu lalu dalam sebuah konferensi yang dihadiri Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto, dan Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi. Pendiri Grab, Anthony Tan dan Hooi Ling Tan, serta Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menyampaikan presentasi inisiatif sosial Grab.
Estimasi Keuntungan Grab
Laporan tersebut menyebutkan estimasi kontribusi Grab sebesar USD 5,8 miliar (Rp 81,5 triliun terhadap perekonomian Asia Tenggara dalam 12 bulan hingga Maret 2019. Perhitungan ekonomi sosial ini telah diverifikasi oleh KPMG sesuai dengan prosedur yang telah disepakati sebelumnya.
Cerita Siti Fatimah
Anthony Tan membuka sambutannya dengan membagi cerita tentang Siti Fatimah dari Singapura, perempuan dengan disabilitas yang menjadi mitra pengemudi GrabCar. Siti melayani penumpang dengan menggunakan mobil yang telah dimodifikasi untuk pengemudi dengan disabilitas. Siti menemui Anthony di depan kantor Grab di Singapura dan mengucapkan terima kasih atas peluang untuk mendapatkan pekerjaan melalui platform Grab.
Anthony sangat tersentuh dengan kisah itu dan mengajak manajemen senior Grab bertemu dengan Siti. Saat itu, Anthony menyilakan Siti meminta apapun dari Grab dan ternyata yang diminta Siti adalah bantuan modifikasi mobil untuk orang disabilitas sehingga semakin banyak teman-teman dari komunitasnya dapat bekerja sebagai mitra pengemudi GrabCar.
“Bayangkan, ketika Ibu Siti bisa meminta apa saja dari kami, yang dia pikirkan adalah teman-temannya dengan kondisi yang sama. Saya harus menahan air mata saya,” ujar Anthony.
Konferensi
Konferensi dalam rangka peluncuran laporan ini dihadiri oleh awak media dari seluruh negara Asia Tenggara dimana Grab beroperasi. Dalam acara ini Grab memperluas inisiatif “Mendobrak Sunyi” (Break the Silence) ke Indonesia dan Singapura, serta mengembangkan lebih lanjut program yang telah berjalan di Malaysia dan Thailand ini. Grab memiliki lebih dari 500 mitra pengemudi Tuli dan berencana untuk menggandakan jumlah ini di tahun depan.
Grab Indonesia mengumumkan kerja sama dengan Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) di Indonesia, Malaysia Federation of the Deaf, Singapore Association of the Deaf, dan National Association of the Deaf Thailand untuk meningkatkan penerapan serta advokasi pentingnya inklusivitas untuk mendukung teman Tuli dan orang dengan keterbatasan pendengaran di Asia Tenggara.
Peningkatan proses dan sejumlah fitur baru akan ditambahkan ke dalam aplikasi Grab untuk memudahkan mitra pengemudi berkomunikasi dengan para pelanggan, mendapatkan bantuan layanan pelanggan melalui fitur pesan instan khusus Di Malaysia, Grab juga akan menciptakan Kamus Bahasa Isyarat untuk mengajarkan masyarakat cara berkomunikasi dengan teman Tuli melalui widget dalam aplikasi Grab. Selain itu, Grab juga akan melakukan serangkaian pelatihan bulanan untuk memastikan mitra pengemudi dapat melayani pelanggan penyandang disabilitas.
Ucapan Terima Kasih
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengucapkan terima kasih kepada Grab karena telah menghidupkan optimisme dengan cara membuat akses kepada mereka yang sebelum tidak terlayani oleh sistem yang ada. Grab juga menjawab skeptisisme bahwa ekonomi digital mendisrupsi kehidupan dan merusak pekerjaan.
“Dengan model bisnisnya, Grab menciptakan peluang baru bagi mereka yang sebelumnya tidak memiliki akses. Ekonomi digital yang dibawa Grab menghilangkan konsep ‘economic of scale’, sehingga teknologi dapat berperan penting bahkan bagi pemain ekonomi terkecil, memberi mereka peluang dan akses menuju kemajuan dan kesejahteraan,” ujar Sri Mulyani.