Home Gadget Review Sennheiser MKE 200: Mic Directional Imersif untuk Vlogger Kreatif

Review Sennheiser MKE 200: Mic Directional Imersif untuk Vlogger Kreatif

Canggih.id – Selain berupaya menghasilkan gambar yang mumpuni, seorang kreator juga membutuhkan hasil audio prima untuk menghasilkan konten yang menarik. Penggunaan mikrofon terbaik tentu akan meningkatkan keseluruhan kualitas video. Salah satu pilihan mikrofon berkualitas yang saat ini beredar di pasaran adalah Sennheiser MKE 200.

Produk audio Sennheiser untuk video creation kerap dianggap sebagai produk bagus dengan harga yang tinggi, namun kali ini mereka menawarkan Sennheiser MKE 200 yang dibanderoal dengan harga lebih terjangkau dengan kulitas yang Kami kira lebih baik dari kompetitor setara. Tentunya hal ini menjadi sebuah kesempatan bagi Vlogger yang masih berhitung soal investasi alat. Di rentang harga sejutaan, kini kita sudah bisa mendapatkan kualitas Sennheiser untuk kebutuhan mic directional.

Desain

Mic Directional biasa digunakan oleh Content creator yang sering membuat vlog. Dalam Vlog, si kreator berupaya untuk menangkap audio asli saat perekaman video. Alih-alih mengandalkan mikrofon internal dari kamera yang kita sudah tahu kualitasnya kayak gimana, dengan menambahkan mikrofo directional, maka kita bisa meningkatkan kualitas audio dari Vlog yang kita buat.

Ukurannya yang kecil, ringkas dan tidak banyak aksesoris tambahan membuatnya mudah dibawa kemana-mana. Bisa diselipkan di tas kamera yang sudah penuh sekalipun, atau simpan saja di saku celana atau jeans.

Karena mikrofon ini juga tidak membawa baterai, artinya tidak membutuhkan power untuk bekerja, maka mikrofon ini pun terasa ringan sekali. Kita hanya peru membawa satu dari dua pilihan kabel yang tersedia.

Dalam paket penjualan, mikrofon ini menyediakan dua pilihan kabel dengan desain spiral. Satu untuk penggunaan di kamera baik DSLR maupun Mirrorless (TRS), dan satu lagi untuk kebutuhan merekam menggunakan smartphone (TRRS). Dengan colokan audio 3.5 mm. Dengan desain spiral, maka kabel bisa menyusaikan jarak colokan audio, tanpa harus terlihat menjuntai dan membuatnya tetap terlihat rapi.

Dengan gagang yang terletak tidak di tengah, untuk membedakan bagian depan dan belakang, MKE 200 memiliki colokan audio di bagian depan gagang dan dudukan cold shoe konverter untuk bisa diletakkan di bagian tas kamera atau casing ponsel yang terdedikasi.

Sebagai pelengkap, dalam paket penjualan juga disediakan Dead Cat atau bulu peredam suara angin yang cuku pefektif dalam menahan hembusan angin yang cukup ekstrim.

Kinerja

Karena hadir tanpa baterai, maka MKE 200 sangat mudah dioperasikan. Tinggal colok! Letakkan di Hot Shoe kamera, pasang kabel sesuai dengan kebutuhan, selesai! Tidak ada tombol apapun di mikrofon ini, jadi Anda tidak bisa meningkatkan Gain, atau power audio input, ataupun melakukan setingan lain seperti pada mic atau audio recorder lain.

Dengan kata lain, setingan audio akan berada di kamera atau ponsel. Bukan di Mikrofon. Bagi sebagian content creator, ini sih sudah cukup aman. Tapi mungkin bagi yang lainnya akan terasa terlalu minimalis.

Menggunakan mic directional, yang berarti bahwa MKE 200 hanya akan menangkap suara sevara efektif yang berasal dari sudut sempit di depan mic saja. Artinya jika kebutuhan Anda nge-Vlog lebih banyak Anda yang bercapak, mungkin ada baiknya MKE 200 diputar dan dihadapkan ke arah Anda si pengambil gambar.

Karena jika dipaksakan Anda arahkan ke depan, suara yang berasal dari belakang mik tidak akan tertampil maksimal. Anda mungkin bisa menyesuaikan dengan kebutuhan video yang diinginkan. Semisal untuk video jenis social experiment, di mana Anda bertanya ke nara sumber yang berada di depan kamera. Maka mikrofon mampu menangkap suara nara sumber dengan baik tanpa terganggu suara dari arah yang lain.

Hanya saja, Anda harus hati-haati dengan jarak sumber suara. Anda harus berlatih untuk menangkap sumber suara dari jarak yang berbeda untuk mendapatkan setingan manual Gain di kamera yang tepat. Jika jaraknya jauh Anda bisa set ke high atau jika jaraknya dekat bisa ke mid.

Kualitas Suara

Saat dicoba digunakan dalam ruang studio berukuran 4 x 4 meter, mikrofon ini bisa bekerja baik untuk menangkap perbincangan dua orang dalam jarak kamera ke obyek sekitar 3-4 meter. Suara yang ditangkap terasa jernih, renyah dan cocok untuk sebuah audio conversation.

Dan karena MKE 200 ini membawa built in Shock Protection, membuat audio yang direkam bisa jelas tanpa terganggu pergerakan pada kamera. Cocok nih buat yang suka nge-Vlog sambil jalan-jalan. Dan dengan tambahan dead cat, maka suara jadi terlihat lebih noise free ketimbang harus menggunakan mikrofon bawaan kamera.

Kesimpulan

Untuk Content Creator yang membutuhkan kualitas dalam sebuah perangkat yang ramah untuk dompet dan juga skill, maka MKE 200 adalah salah satu pilihan terbaik. Tanpa ribet, tanpa mahal, bahkan lebih murah dari produk microphone yang setara. Kekurangannya Cuma satu, yaitu tidak ada pengaturan Gain karena mikrofon ini juga hadir tanpa dukungan power supply. Menjadikannya lebih ringan dan mudah digunakan.

Spesifikasi

  • Paket Penjualan: Mic MKE 200, Kabel audio untuk DSLR (kamera), Kabel audio untuk smartphone, Dead Cat, pouch, Kartu garansi, Manual.
  • Adapter: Standard Cold-Shoe for universal use
  • Battery; No Battery (Battery Free)
  • Audio Pickup Pattern: Super-cardioid
  • Frequency response: 40 – 20.000 Hz
  • Max SPL: 120 db SPL
  • Dimension: 69 x 60 x 39 mm
  • Weight: 48 gram
  • Harga: Rp 1.899.000,-