Home News Review Nokia 5310: Terjebak Nostalgia

Review Nokia 5310: Terjebak Nostalgia

Merek ponsel legendaris asal Finlandia, Nokia memang telah dipasarkan kembali beberapa tahun ini. HMD Global sebagai pemegang merek Nokia menggunakan berbagai strategi untuk memasarkan merek yang sempat merajai pasar Indonesia selama bertahun-tahun. Salah satunya dengan membangkitkan nostalgia melalui peluncuran kembali ponsel-ponsel yang ikonik di masanya.

Salah satu ponsel yang diluncurkan dengan stategi ‘reborn’ ini adalah Nokia 5310, yang, merupakan versi rebranding dari Nokia 5310 XpressMusic yang keluar pada tahun 2007. Dengan harga Rp 599.000, Anda bisa kembali bernostalgia dengan ponsel yang digilai pecinta musik di jamannya ini.

Desain

Nokia 5310 versi 2020 sangat mirip dengan versi XpressMusic tahun 2007. Tetap mempertahankan model candy-bar, bodinya terbuat dari bahan polikarbonat yang kesat dan enteng. Aksen warna oranye di sisi kiri dan kanan layar membuat tampilannya terlihat retro namun tetap kekinian.

Bagian depan didominasi oleh layar warna non touchcreenberukuran 240 × 320p 2,4 inci dan keypad numerik 12 tombol. Di bawah layar ada D-pad yang diapit oleh dua tombol aksi, satu tombol panggilan di sebelah kiri, dan tombol back di kanan.

Mengingat ukuran ponsel dan tata letak keypad yang klasik, generasi sekarang mungkin akan kesulitan untu mmengetik pesan secara cepat. Kami ingat dahulu sering ada lomba mengetik SMS cepat dengan keypad semacam ini, dan hal itu sangat menyenangkan!

Di bagian atas terdapat port micro USB untuk pengisian daya bersama dengan jack headphone 3.5mm. Bagian belakang ponsel dapat dilepas. Di dalamnya terdapat baterai yang juga bisa di-lepas pasang.

Jika baterai dilepas, akan terlihat slot kartu microSD untuk penyimpanan data ekstra hingga 32GB dan dua slot kartu mini SIM. Jika Anda bertanya-tanya mengapa ponsel entry level repot-repot menyediakan slot kartu microSD, alasannya sederhana.

Nokia 5310 hadir dengan penyimpanan internal hanya 16MB. Jika Anda ingin menyimpan lebih banyak musik, maka tambahan kartu micro SD mungkin diperlukan. Dus, Anda yang sudah memakai SIM nano harus mencari kembali framenya agar cocok masuk ke slot Mini SIM.

Sama seperti model aslinya, Nokia 5310 2020 hadir dengan tombol kontrol untuk pemutar media. tombol play, pause, fast, dan rewind ada di sisi samping kiri layar.

Satu hal yang membuat Nokia 5310 XpressMusic versi lama digemari adalah adalah chipset audio khusus yang menghadirkan audio berkualitas Hi-Fi ke ponsel.

Namun model baru ini tampaknya tidak memiliki chip audio khusus (DAC-33) meski masih dilengkapi speaker stereodi di depan bagian atas dan bawah.

Meski demikian, Speaker ganda di bagian depan dapat mengeluarkan musik yang keras dengan audio yang seimbang. Kehadiran kontrol audio fisik juga membantu Anda untuk memilih musik yang diinginkan. Dalam paketnya, Nokia 5310 juga sudah dilengkapi dengan earphone.

Hardware dan Software

Ponsel ini menjalankan perangkat lunak Nokia Series 30+ dan dilengkapi dengan chip Mediatek 6260A dengan RAM 8MB. Nokia 5310 hanya mampu berfuungsi di jaringan 2G tanpa kemampuan Wi-Fi. Beruntung, masih ada koneksi bluetooth.

Jangan bingung antara Nokia 5310 dengan 8110 4G atau Nokia 3310 4G. Kedua ponsel yang disebut belakangan menjalankan KaiOS dan memiliki sebagian fitur-fitur smartphone sehingga bisa menjalankan aplikasi YouTube, WhatsApp, Facebook, dan Asisten Google. Sementara Nokia 5310 memang benar-benar ponsel dengan fitur dasar.

Oh ya, Nokia 5310 ini sudah dibekali dengan kamera.. 0,3MP. Tentu saja Anda jangan berharap banyak dengan kualitas hasil fotonya. Sekedar untuk mendokumentasikan momen saja.

Siapa yang harus membeli Nokia 5310?

Nokia 5310 cocok dipakai untuk mereka yang ingin menjauh sejenak dari media. Ponsel ini dibuat hanya untuk melakukan panggilan sederhana dan mengirim SMS. Tidak ada Wi-Fi, aplikasi, atau bahkan untuk selfie.

Nokia 5310 dapat menjadi ponsel cadangan, terutama saat bepergian. Masa pakai baterai sekitar empat hingga lima hari, sangat oke. Bahkan HMD mengklaim baterainya dapat bertahan selama berminggu-minggu dalam posisi standby.