Seorang sejarawan Inggris terkenal menulis teori bahwa pekerjaan berkembang untuk mengisi waktu yang tersedia – tetapi apa yang sebenarnya hendak ia jelaskan?
“Pekerjaan berkembang untuk mengisi waktu yang tersedia untuk menyelesaikannya.” Itu adalah kalimat pembuka yang ditulis oleh Sejarawan angkatan laut Inggris dan penulis Cyril Northcote Parkinson untuk esainya yang diterbitkan di The Economist pada tahun 1955. Konsep yang kini dikenal sebagai ‘Parkinson Law (Hukum Parkinson)’ ini masih berlaku sampai sekarang.
“Saya memikirkannya (Parkinson Law) setiap kali saya memiliki tenggat waktu. Lama waktu yang Saya perlukan untuk menulis akan tergantung pada kapan batas waktu saya dan berapa banyak waktu yang saya miliki.” Ujar Tiffanie Wen, jurnalis BBC.
Dalam tulisannya, Parkinson menggunakan contoh seorang wanita tua yang menulis kartu pos untuk keponakannya. Karena tidak punya pekerjaan lain dan memiliki banyak waktu, tugas sederhana itu menyita waktunya sepanjang hari.
Vlogger terkenal, Nuseir “Nas Daily” Yassin dalam sebuah videonya mencontohkan Hukum Parkinson dengan ilustrasi sederhana. Seseorang diberi tugas untuk menulis surat. Yang satu memiliki waktu 8 jam, satunya lagi hanya 10 menit. Hasilnya? keduanya menulis surat dengan kualitas yang sama!
Jadi, bagaimana caranya menerapkan batasan waktu agar produktivitas kita efektif dan meningkat?
Tentukan Sendiri Deadlinemu!
Manusia memiliki keterbatasan memori, perhatian dan kelelahan – sering disebut bandwidth mental.
Eldar Shafir, seorang profesor di Princeton bersama rekannya menulis buku berjudul Scarcity yang menyoroti psikologi ‘memiliki sesuatu yang kurang dari yang kita butuhkan’ dan bagaimana hal itu mempengaruhi perilaku kita.
“Karena kapasitas perhatian Kita terbatas, Kita kemudian membaginya secara sporadis dengan cara apa pun dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” kata Eldar.
Dalam bukunya, dia dan rekan penulis Sendhil Mullainathan mengemukakan tentang bagaimana orang fokus pada sebuah pekerjaan dengan mengorbankan hal-hal lain.
“Ketika Anda memiliki tenggat waktu (deadline), Anda seperti menghadapi bahaya di depan mata. Hal itu seperti mengancam Anda dan semakin lama semakin mendekat, sehingga Anda jadi sangat fokus pada tugas.”
Anda mungkin menyelesaikan dengan baik, tetapi masalahnya, pekerjaan yang lain akan tersingkirkan.
Jika Anda terlalu berfokus pada sebuah pekerjaan, pada saat yang sama Anda mungkin lupa janji ketemu dengan teman, ulang tahun pacar, memberi makan kucing, dll. Itu adalah harga Anda bayarkan untuk mencapai fokus Anda.
Dan selalu ada kemungkinan bahwa tugas yang terburu-buru diselesaikan memiliki memiliki kekurangan, terutama jika deadline Anda ditentukan oleh orang lain.
“Jika tenggat waktu Anda terlalu pendek dan Anda panik, Anda akan mengorbankan hal-hal lain, Anda mungkin bekerja tidak efisien, dan mungkin saja berjalan buruk,” kata Eldar.
Orang-orang suka mengatakan jika tidak ada last minutes, maka tidak ada yang akan diselesaikan. Tetapi penelitian menunjukkan hal berbeda.
“Orang-orang suka mengatakan jika tidak dilakukan pada menit-menit terakhir, tidak akan ada yang diselesaikan. Tetapi penelitian menunjukkan produktivitas orang tidak linier, ”kata Elizabeth Tenney, asisten profesor di Eccles School of Business Universitas Utah.
“Saat orang duduk untuk melakukan tugas, mereka akan berusaha keras pada awalnya. Pada titik tertentu akan ada penurunan.
Untuk mengoptimalkan produktivitas, Anda perlu memaksimalkan manfaat dan meminimalkan biaya dan menemukan titik perubahan, di situlah Anda harus mulai menyelesaikannya. “
Bukan berarti Anda harus menggunakan seluruh waktu yang tersedia atau bekerja hingga batas deadline, katanya. “Batasi dirimu sendiri ketimbang terus bermain-main sepanjang waktu.”
Jadi bagaimana dengan wanita tua yang Parkinson sebut? Jika dia memberi dirinya tenggat waktu yang lebih ketat, dia mungkin akan menyelesaikannya lebih cepat. Tapi toh tidak ada hal lain yang bisa dilakukan sepanjang hari, dan dia selesai tepat waktu.
Atribut foto: People photo created by jcomp – www.freepik.com