Para pemangku kepentingan dalam ekosistem 5G telah berkumpul dalam sebuah KTT industri yang berjudul “5G Ecosystem Acceleration for Indonesia Digital Vision 2030 & 2045” di Solo Techno Park, 5G park pertama di Indonesia. Acara ini merupakan bagian integral dari upaya untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia melalui kolaborasi antara operator, vendor, pemerintah, asosiasi industri, dan akademisi. KTT ini merupakan bagian dari inisiatif 5G live network dan 5G live use case, yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan industri TIK yang berkelanjutan.
Pertemuan ini menjadi platform bagi para pemangku kepentingan untuk mendiskusikan tren bisnis saat ini, tantangan, dan peluang dalam mengadopsi teknologi 5G di Indonesia. Diskusi tersebut mencakup aspek-aspek penting seperti alokasi spektrum, pencapaian milestone, dan penyelarasan biaya lisensi berdasarkan model bisnis, ekosistem, dan standar global. Selain itu, konferensi ini juga menyoroti pentingnya infrastruktur 5G, terutama konektivitas serat optik, sebagai fondasi utama untuk memberikan pengalaman 5G yang unggul.
Dalam acara ini, beberapa tokoh penting di Indonesia turut hadir, termasuk Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dan banyak lagi. Mereka semua bersama-sama mengumumkan konsensus tentang pentingnya kesiapan dan spektrum yang terjangkau untuk mendukung pertumbuhan industri seluler yang berkelanjutan, yang merupakan salah satu pilar utama dalam transformasi digital Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menggarisbawahi pentingnya infrastruktur TIK dalam mencapai visi Indonesia sebagai salah satu ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2045. Ia menyatakan bahwa inisiatif bersama para pemangku kepentingan dalam ekosistem 5G sangat penting dalam mempercepat transformasi digital dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
Sarwoto Atmosutarno, Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), menekankan perlunya meredefinisikan alokasi spektrum dan infrastruktur full-fiber untuk mendukung perkembangan ekosistem 5G, sejalan dengan kebutuhan industri dan masyarakat. Ia juga menyoroti pentingnya mengadopsi benchmark dan use case global yang sesuai dengan tujuan strategis Indonesia dalam percepatan transformasi digital.
Para analis memperkirakan bahwa implementasi jaringan konektivitas 5G dan full-fiber akan membawa peningkatan investasi bisnis di Indonesia sebesar Rp591 triliun pada tahun 2030 dan Rp719 triliun pada tahun 2035. Ini menandai potensi besar yang dapat dibuka oleh teknologi 5G untuk pertumbuhan ekonomi.
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pemerintah Kota Surakarta dan Telkomsel juga menjadi momen penting dalam acara ini. Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan harapannya bahwa internet 5G akan membawa manfaat besar bagi kota Surakarta dan memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan kota tersebut.
Adiwinahyu Basuki Sigit, Direktur Sales Telkomsel, berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem layanan 5G di Indonesia. Telkomsel sebagai penyedia jaringan dan layanan 5G pertama di Indonesia akan terus bekerja sama dengan pemerintah, mitra industri, akademisi, dan masyarakat untuk menciptakan peluang kolaborasi yang lebih luas.
Peng Song, Senior Vice President Corporate dan President ICT Strategy & Marketing di Huawei, memberikan wawasan tentang perkembangan global terkait 5G dan teknologi digital. Ia menekankan pentingnya Indonesia untuk mempercepat peluncuran 5G guna meraih manfaat besar yang dibawa oleh teknologi ini. Investasi pada 5G diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
KTT ini juga menjadi platform bagi Huawei untuk memamerkan beberapa kasus penggunaan 5G, termasuk kecepatan internet 5G dalam Gigabit per detik, siaran langsung oleh jaringan 5G, penerapan 5G dalam pariwisata pintar, dan penggunaan 5G untuk rumah pintar (Smart Home). Semua ini merupakan contoh konkret bagaimana 5G dapat membawa manfaat nyata dalam berbagai aspek kehidupan dan industri.
Acara KTT ini menjadi tonggak penting dalam akselerasi ekosistem 5G di Indonesia, yang akan memberikan kontribusi besar dalam mewujudkan Visi Digital Indonesia 2030 & 2045. Melalui kerja sama antara berbagai pemangku kepentingan, Indonesia dapat mengambil langkah besar dalam memajukan transformasi digital dan pertumbuhan ekonomi.