LG akhirnya memutuskan keluar dari persaingan bisnis smartphone. Pernyataan ini disampaikan langung oleh LG, seperti dilansir oleh TheVerge, 04/04. Keputusan ini diambil agar perusahaan bisa lebih fokus di sektor yang lebih berkembang seperti alat-alat elektrik, peralatan rumah tangga, robot, dan solusi-solusi bisnis lainnya.
Meski keluar, LG memastikan bahwa smartphone yang sudah diproduksi tetap akan tetap dijual. Mereka juga memastikan tetap akan memberikan dukungan layanan dukungan. “(Layanan ini) Nantinya untuk beberapa waktu dan akan berbeda tiap wilayahnya,” papar LG.
Sedangkan mengenai isu pegawai, akan ditentukan secara detail pada masing-masing wilayah yang memiliki pabrik LG. Pastinya, penutupan divisi telepon pintar LG ini akan diselesaikan akhir Juli 2021.
Kabar mengenai hal ini sudah berkembang beberapa bulan lalu, mengikuti kerugian besar selama 5 tahun belakangan dari divisi ini. Persaingan terjadi bukan hanya dari sesame perusahaan ponsel dari Korea Selatan, Samsung, namun juga dari perusahaan China.
Awal tahun ini kabar mengenai mundurnya LG dari bisnis ponsel sudah beredar. Namun kabar ini dibantah oleh perusahaan melalui juru bicara mereka, yang mengatakan kabar mengenai ini adalah tidak benar dan tanpa bukti. Meski kemudian, pejabat LG menyampaikan kepada The Korea Herald, perusahaan harus mengambil keputusan dingin untuk divisi ini. Langkah dingin yang dimaksud bisa berupa penjualan, penarikan dan mengurangi bisnis ponsel.
Maret lalu, sebuah laporan muncul yang menyatakan perusahaan berusaha untuk menemukan pembeli bagi bisnis ponsel ini. Sayangnya, pembicaraan itu mengalami kebuntuan dan bisa menyebabkan penutupan divisi ponsel. LG sendiri sudah berusaha meluncurkan perangkat yang menarik perhatian dengan bentuk-bentuk yang tidak biasa.
Seperti halnya LG Wing, yang jika layar utama diputar akan menampilkan layar yang lebih kecil dibaliknya atau perangkat dual screen lainnya. LG juga berusaha untuk menampilkan LG G5 yang gagal bersinar. Sayangnya bagi LG, tidak ada satupun fitur yang ada di ponsel itu berguna dan menjadikan ponsel laris. Sementara perangkat yang lebih tradisional kalah dengan pesaing mereka terutama pada performa kamera.
Dengan mundurnya LG, menambah jajaran perusahaan yang menutup bisnis ponselnya selama beberapa tahun belakangan. Meski demikian, banyak nama-nama terkenal yang tetap bertahan dengan bantuan pembuatan pihak ketiga. Seperti halnya Nokia yang bertahan dengan perangkat buatan HMD. Begitu juga dengan Blackberry yang berencana kembali tahun ini dengan perangkat buatan OnwardMobility. Ada juga HTC, yang masih menjual perangkat lama tapi menjual sebagian besar sahaamnya ke Google di 2017.