Home Health Huawei, Batik Air, dan Garuda Paling Tanggap Soal Virus Corona

Huawei, Batik Air, dan Garuda Paling Tanggap Soal Virus Corona

3 Perusahaan paling banyak tanggapan positif soal virus Corona

Virus Corona membuat beberapa perusahaan mengambil keputusan krusial untuk melindungi konsumen dan juga usahanya. Starbucks, IKEA dan Google menutup gerainya di China. Tentu saja, hal ini berimbas pada anjloknya penjualan.

Di Indonesia sendiri sudah ada dua kasus corona yang terjadi, satu diantaranya meninggal sebelum sempat sampai ke Rumah Sakit. Saat Presiden Joko Widodo mengumumkan dua WNI terjangkit virus corona, saham IHSG langsung anjlok 1,02% kebawah 5.400.

Perusahaan media intelligence Isentia melakukan analisis percakapan di media sosial. Mereka fokus pada brand apa saja yang dinilai memiliki respon tinggi dalam melawan virus Corona.

Dari total 3.683 percakapan di Media Sosial sejak 1 Januari hingga 14 Februari 2020, ada 1.542 percakapan mengenai brand di Indonesia dinilai paling berupaya keras dalam melawan virus Corona.

Huawei Indonesia berada di puncak daftar perusahaan yang dinilai memiliki upaya tertinggi dalam melawan virus Corona, diikuti oleh Batik Air, Garuda Indonesia, Air Asia, dan PT IMIP masing-masing di peringkat kedua, ketiga, keempat, dan kelima.

Sementara itu, Traveloka, Allianz Indonesia, dan Kereta Commuter Indonesia juga tercatat sebagai perusahaan yang dinilai juga memiliki respon tinggi dalam melawan virus Corona.

Huawei paling tanggap soal Corona

Langkah Huawei Indonesia melawan wabah virus Corona sangat dominan dalam percakapan di media sosial. Sebelumnya, rumor signifikan muncul soal karyawan Huawei di Jakarta yang dicurigai tertular virus.

Kasus ini menyebabkan orang-orang di Menara BRI tempat kantor tersebut berlokasi menjadi panik dan menjadi terisolasi. Tanggapan cepat datang dari Huawei yang segera membawa karyawan tersebut, seorang warga negara China, ke rumah sakit.

Sementara itu, Huawei juga melakukan langkah preventif dengan dengan membagikan masker untuk karyawan. Tindakan ini berkontribusi terhadap mengangkat Huawei Indonesia di posisi teratas sebagai merek yang dinilai paling tanggap dalam menghadapi virus Corona di Indonesia.

Batik Air

Lain Huawei, Lain pula cerita tentang Batik Air. Tanggal 1 Februari lalu, pesawat Batik Air berangkat ke Wuhan, China, untuk mengevakuasi warga Indonesia yang tinggal di sana.

Manajemen maskapai penerbangan menyatakan penghargaan kepada 18 awak kabin yang berpartisipasi dalam misi kemanusiaan.
Pesawat Airbus tipe A330-300 dari Batik Air dipilih oleh pemerintah karena maskapai memiliki izin penerbangan reguler ke dan dari Wuhan, China. Selain itu, menurut Menteri Perhubungan, pesawat berbadan lebar itu mampu membawa banyak penumpang dalam penerbangan jarak jauh langsung.
Batik Air menjadi salah satu merek Indonesia yang paling terkemuka dengan tingkat respon tinggi dalam memerangi virus Corona dengan memberikan layanan terbaik bagi pemerintah Indonesia.

Garuda Indonesia

Garuda Indonesia tidak memiliki rute pernerbangan ke Wuhan. Tanggapan positif terhadap Garuda bermula dari laporan yang meneybutkan bahwa ada seorang warga negara Cina yang di tes positif terkena virus berada di dalam penerbangan Bali-Shanghai pada 28 Januari, maskapai-maskapai itu menerbangkan pesawat yang digunakan untuk penerbangan GA 858 dan mendekontaminasi pesawat dengan menyemprotkan desinfektan.

Disinfektan juga disemprotkan ke pesawat lain yang melayani penerbangan ke dan dari Cina. Selain itu, awak kabin juga mengenakan masker, dan deklarasi umum kebijakan kesehatan diberlakukan melalui kerja sama dengan pihak berwenang setempat. Inisiatif-inisiatif tersebut membuat posisi Garuda Indonesia menajdi sebagai salah satu brand terkemuka dengan tingkat respon tertinggi dalam melawan virus Corona di Indonesia.

Prashant Saxena, Head of Insights for Asia, Isentia mengatakan, “Brand – brand bekerja sama dengan pemerintah untuk memerangi wabah COVID-19. Implementasi strategi yang baik dengan didukung oleh budaya perusahaan yang tangguh mampu memberikan manfaat kepada konsumen sehingga meningkatkan reputasi brand – brand tersebut.”