Honda mengatakan rabu ini (10/6) bahwa mereka sedang menghadapi serangan cyber yang berdampak pada terhambatnya operasi mereka di seluruh dunia.
“Honda mengkonfirmasi bahwa telah terjadi serangan cyber di jaringan Honda,” kata produsen mobil Jepang itu dalam sebuah pernyataan.
Honda mengatakan bahwa masalah itu mempengaruhi kemampuannya untuk mengakses server komputernya, menggunakan email dan sebaliknya menggunakan sistem internalnya.
“Hal ini juga berdampak pada sistem produksi di luar Jepang,” tambahnya.
“Sedang dilakukan perbaikan untuk meminimalisir dampak dan mengembalikan fungsi penuh kegiatan produksi, penjualan, dan pengembangan secara penuh.”
Perusahaan Honda, – yang membuat sepeda motor, mobil, generator dan mesin pemotong rumput, di samping produk-produk bermesin lainnya – mengatakan bahwa salah satu server internal mereka diserang dari luar.
Sumber Honda menambahkan bahwa “virus telah menyebar” ke seluruh jaringannya, namun ia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Ransomware βSnakeβ
Menurut The Verge, Honda disebut terkena serangan ransomware dari virus yang bernama Snake. Dalams erangan jenis ini, hacker akan mengenkripsi file perusahaan untuk menyandera mereka, dan kemudian menawarkan untuk mendekripsi mereka dengan imbalan uang dalam jumlah tertentu.
Honda menurut keterangan yang dikutip The Verge menyebutnya sebagai “serangan ransomware (virus) komputer utama” dalam sistem peringatan internal mereka, “Tim-tim dari IT Secara global dan di seluruh Wilayah Amerika Utara bekerja spartan menahan serangan ini dan berusaha memulihkan operasi bisnis agar normal secepat mungkin, namun banyak proses bisnis yang bergantung pada sistem informasi yang terkena dampaknya.”
Honda mengatakan bahwa beberapa pabriknya telah dibuka kembali. Namun laporan beberapa pemilik kendaraan menyebutan bahwa mereka masih belum bisa melakukan pembayaran online atau mengakses situs web layanan pelanggan Honda.
