Federal Aviation Administration (FAA – Administrasi Penerbangan Federal) Amerika Serikat telah menyetujui penerbangan drone komersial otomatis pertama di negara itu.
Dalam sebuah dokumen yang diposting ke situs FAA, perusahaan American Robotics Inc. yang bermarkas di Massachusetts mendapat ijin parsial pada 14 Januari yang memungkinkan pesawat tak berawak mereka terbang melampaui garis pandang pilot jarak jauh.
Ditandatangani oleh Wakil Direktur Eksekutif Layanan Standar Penerbangan Robert C. Carty, ijin tersebut memungkinkan American Robotics untuk mengoperasikan pesawat tak berawak quadcopter Scout dengan berat lepas landas maksimum 20 pound, di lingkungan pedesaan untuk penelitian, pengembangan, dan pelatihan.
Menurut dokumen tersebut operasi drone American Robotics hanya boleh dilakukan pada siang hari di daerah ketinggian rendah yang belum diatur dengan lalu lintas udara ringan dan akan dibatasi hingga 400 kaki di atas tanah.
Selain itu, setiap penerbangan individu akan terjadi dalam batas-batas “lahan pertanian dengan akses terkontrol” pelanggan American Robotics atau lingkungan pedesaan serupa yang memenuhi kriteria yang sama.
“Kami melakukan penilaian keamanan menyeluruh sebelum mengeluarkan persetujuan operasi pesawat tak berawak,” tulis FAA kepada Fox Business pada hari Sabtu (17/1).
Agensi tersebut juga menyoroti kepentingan publik dalam kasus tersebut, menulis bahwa regulator akan mempelajari lebih lanjut tentang operasi otomatis dengan memungkinkan American Robotics melanjutkan upayanya.
“Setelah diadopsi dalam skala yang lebih luas, skema seperti itu dapat memberikan efisiensi kepada banyak industri yang menggerakkan ekonomi kita seperti pertanian, transportasi, pertambangan, teknologi, dan manufaktur yang tidak tahan lama,” tambah badan tersebut. “Selain itu, operasi akan mendukung pengurangan dampak lingkungan, karena akan melibatkan pesawat kecil yang tidak membawa penumpang atau awak, dibanding pesawat berawak dengan ukuran yang jauh lebih besar.”
