Bekerja jarak jauh telah menjadi hal umum saat ini. Menurut penelitian Gallup 2012, 39% pekerja di Amerika Serikat sebagian waktunya digunakan untuk bekerja jarak jauh. Pada 2016, angka itu meningkat menjadi 43%. Asumsinya, tahun 2020, angka tersebut akan meningkat drastis.
Meskipun Kita belum mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya, namun kerja jarak jauh diprediksi akan menjadi pola yang permanen. Karyawan yang bekerja dari rumah, pelajar yang melakukan pembelajaran jarak jauh, atau obrolan keluarga dan teman menggunakan web dan konferensi video, hal ini memunculkan normal baru yaitu konektivitas dan kolaborasi jarak jauh.
Paradigma Baru, Masalah Baru: Mengamankan Tempat Kerja Modern
Pergeseran budaya ini membuat data pribadi dan bisnis yang bersifat rahasia menjadi target menarik bagi dunia kejahatan maya. Jaringan tradisional rumahan dianggap kurang aman dibanding jaringan enterprise. Pengguna sistem komputer jarak jauh dianggap lemah dan lebih rentan terhadap serangan cyber. Menurut sebuah penelitian, 86% eksekutif bisnis setuju bahwa pembobolan data lebih mungkin terjadi saat karyawan bekerja di luar kantor.
Pergeseran pola ke kerja jarak jauh diikuti dengan serangan dunia maya yang makin canggih. Ancaman yang mentargetkan firmware tingkat rendah menjadi lebih menonjol. Untuk dapat terhindar dari ancaman yang terus berkembang, tim TI perlu menyediakan solusi hardware dan software terintegrasi kepada pelanggan sekaligus menawarkan fitur keamanan menyeluruh untuk keseluruhan sistem.
AMD “Zen”: Keamanan Berbasis Hardware yang Menyeluruh
Keamanan software memegang peranan penting. Meski demikian, software seringkali dengan mudah dilewati dengan memanfaatkan kerentanan platform yang sudah diketahui. Inilah salah satu alasan hardware-based security (HBS) menjadi lebih penting. Keberadaannya melengkapi keamanan software dan memberikan fondasi yang lebih kuat untuk seluruh platform dengan menyediakan mekanisme untuk mengisolasi data dan beban kerja yang krusial.
Sebagai vendor hardware canggih untuk ekosistem PC, server, dan konsol, AMD memiliki peran penting dalam meningkatkan keamanan dan perlindungan data dengan menyediakan sebuah arsitektur yang dirancang dengan pertimbangan keamanan. Dengan perpaduan fitur keamanan berbasis hardware dan perlindungan software terkait, AMD membantu melindungi para pengguna secara lebih baik dari berbagai serangan dunia maya termasuk serangan firmware tingkat rendah yang canggih.
Arsitektur AMD “Zen” dirancang dengan mengutamakan fitur keamanan, dengan fokus khusus berupa solusi untuk membantu melindungi data pengguna dan memberikan tenaga dan performa yang luar biasa. Arsitektur “Zen” yang menjadi fondasi prosesor Ryzen™ dan EPYC™ telah mendapatkan begitu banyak momentum baru-baru ini di lingkup PC / workstation / server, serta menjadi fondasi untuk beberapa konsol game teratas generasi mendatang.
Pendekatan Keamanan Berlapis, Ketahanan kuat
AMD percaya bahwa solusi keamanan modern terbaik hanya dapat dicapai melalui pertahanan berlapis. Inilah mengapa AMD bekerja sama dengan Operating Systems (OS) dan produsen PC untuk menyediakan fitur keamanan berbasis arsitektur dan hardware yang memperkuat penawaran keamanan mereka sendiri. Dengan melengkapi perlindungan ini di berbagai level, AMD menghadirkan keamanan yang kuat terhadap serangan yang beragam dan dinamis.
Arsitektur Didesain dengan Mengutamakan Keamanan
Arsitektur inti berbasis AMD “Zen” dan “Zen 2” memberikan fondasi keamanan yang kuat. Arsitektur keamanan AMD membantu mengurangi paparan serangan, dapat mengurangi downtime, -yang mungkin memerlukan lebih sedikit patch-, dan dapat membantu meningkatkan total biaya kepemilikan.
Hardware Terintegrasi dan Terpercaya
AMD terus meningkatkan arsitektur silikonnya di setiap generasi, memastikan arsitektur tersebut efektif melawan serangan cyber di masa depan. Terlepas dari arsitektur yang kuat, setiap arsitektur silikon AMD disertai dengan prosesor keamanan hardware khusus, “AMD Secure Processor (ASP),” yang bertindak sebagai hardware root of trust. ASP menyediakan platform integrity dengan mengautentikasi firmware awal yang dimuat pada platform.
Kemampuan untuk mengautentikasi setiap firmware sistem baru memberikan perlindungan yang lebih kuat dari firmware jahat. Jika ada kesalahan atau modifikasi yang terdeteksi, maka secara otomatis akses akan ditolak. Hal ini Ini membantu memastikan boot aman dan operasi terlindungi.
Fitur Keamanan Mulus, Dari Firmware hingga OS
Setelah firmware awal dan BIOS OEM diautentikasi, kontrol diteruskan ke OEM BIOS, yang kemudian akan diteruskan ke OS. Dengan cara ini, rantai kepercayaan dipertahankan di seluruh platform, memungkinkan firmware berbahaya dengan mudah dideteksi dan ditangani. Setiap bagian dari infrastruktur keamanan fisik melengkapi lapisan berikutnya, memberikan pertahanan yang lebih baik.
Penulis: Akash Malhotra, Director Security Product Management, AMD
Sumber
