“Italia dikunci!,” Tegas Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte beberapa saat lalu. Coronavirus telah merebak dengan cepat di Italia dan memerlukan tindakan yang tegas.
Pernyataan tersebut merupakan tindak lanjut masif dari perintah penguncian Lombardy, sebuah wilayah besar di Italia Utara yang juga menckup kota mode terenal Milan dan Venesia.
“Setiap orang tidak diperbolehkan untuk bepergian kecuali untuk urusan pekerjaan atau keadaaan darurat keluarga, “Lanjut Giuseppe Conte.
Orang-orang di Italia tak lagi diijinkan untuk berkumpul di ruang umum, bioskop, gymnasium. Pub dan bar akan ditutup.
LAngkah lebih lanjut yang dlansir oleh The Guardian juga menyebutkan bahwa acara olahraga, pemakaman, dan pernikahan akan dibatalkan.
Berita buruk masih berlanjut karena menurut CNBC, sekolah-sekolah dan universitas akan ditutup hingga 3 April mendatang. Sejatinya, sekolah akan dibuka tanggal 15 Maret minggu depan, namun hal tersebut diurungkan.
“Saya akan menandatangani dekrit yang jika diringkas (akan berbunyi) sebagai berikut: Saya tinggal di rumah,” kata Conte, seperti dilansir The Guardian. “Seluruh Italia akan menjadi zona yang diproteksi.”
Italia mengikuti jejak Cina dalam hal kasus COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru.
Ada lebih dari 9.100 kasus di Italia yang telah dikonfirmasi. Anga tersebut naik dari 5.883 pada hari Sabtu dimana Lebih dari 460 orang dinyatakan meninggal.
BBC menyatakan bahwa asus-kasus coronavirus telah dikonfirmasi di semua 20 wilayah negara itu, dimana Italia memiliki populasi lebih dari 60 juta.
Wilayah Wuhan di Cina yang merupakan pusat penyebaran virus korona, telah dikunci pemerintah sejak 22 Januari lalu.
Ada lebih dari 113.000 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi secara global dan telah menyebabkan hampir 4.000 kematian.