Service center adalah wajah sebenarnya dari sebuah brand. Layanan yang profesional diiringi senyum puas pelanggan sama tinggi nilainya dengan kualitas perangkat yang mereka hasilkan.
Profesionalitas service center tak melulu ditopang oleh tampilan gedung yang mentereng, tapi juga banyak faktor.
Faktor utama adalah pengelolaan jaringan service center. Service center yang baik dikelola oleh brand sendiri dan bukan oleh pihak ketiga. Selain untuk menjaga kepercayaan pelanggan, service center milik sendiri membuat brand lebih efisien dalam pengadaan dan monitoring stok sparepart.
Faktor lain yang tak kalah penting adalah soal sumber daya manusia (SDM). Selain customer assistant yang bertatap muka langsung dengan pelanggan, keberadaan teknisis-teknisi andal mutlak diperlukan.
Service center OPPO merupakan contoh terbaik untuk kedua hal tersebut.
Dengan lebih dari 100 titik yang tersebar di seluruh Indonesia, pelanggan tak perlu khawatir jika perangkatnya mengalami kerusakan, karena mereka akan dengan mudah menemukan pusat layanan OPPO yang terdekat dari tempat tinggalnya. Pengelolaan service center secara mandiri oleh OPPO juga memastikan pelanggan mendapatkan sparepart yang mereka butuhkan. Bahkan service center OPPO bisa langsung meminta penggantian unit pelanggan secara langsung ke pabrik.
Teknisi Andal dengan Sertifikasi 4 Level
Salah satu yang membuat service center OPPO berbada dengan brand lain adalah sertifikasi teknisi.
“Setiap tahun OPPO mengadakan pelatihan dan sertifikasi,” Terang Aryo Meidianto A, PR Manager OPPO Indonesia.
“Sertifikasi teknisi berjenjang hingga level 4. Proses sertifikasi ini diawasi langsung oleh Head Quarter di Cina langsung. Mereka memiliki tim khusus untuk pelatihan dan training. Tak hanya untuk teknisi, tapi juga bagi seluruh staf service center termasuk customer service agar pelayanannnya maksimla terhadap end user.
Proses sertifikasi ini dilakukan bersamaan secara golbal di seluruh dunia seperti termasuk Eropa, Asia Pacific, dan belahan dunia. Proses pelatihan teknisi OPPO Indonesia kebetulan dilakukan di Jakarta dengan metode dan guideline-nya dari pusat.” Samung Aryo. Dalam prosesnya, service center OPPO di daerah akan mengirim teknisi yang dirasa layak untuk mengikuti pelatihan dan sertifikasi ke Ibu kota.
Sertifikasi dilangsungkan setiap tahun. Bagi teknisi yang belum mendapat training di tahun berjalan akan diikutsertakan pada tahun berikutnya. Proses pelatihan berlangsung ketat. Bagi teknisi yang tidak lulus pelatihan harus mengulang pada periode pelatihan berikutnya.
Menjadi teknisi OPPO bukanlah pekerjaan yang mudah. Berbagai tahapan harus dilalui sebelum mereka benar-benar andal dalam menangani perangkat OPPO milik pelanggan.
Saat mereka melamar sebagai teknisi OPPO, ada test awal yang menentukan mereka diterima atau tidak. Setelah diterima, mereka tidak serta merta diterima lansgung sebagai karyawan. Ada masa probation (percobaan) selama 3 bulan yang harus mereka dijalani.
Setelah itu, mereka diwajibkan untuk belajar dan memahami berbagai kerusakan perangkat milik pelanggan. Ketika tiba waktu pelatihan, mereka kemudian ikut training untuk mendapatkan sertifikasi level 1.
Teknisi baru tidak langsung menghandle kerusakan berat. Mereka akan diserahi tugas yang lebih ringan terlebih dahulu seperti perbaikan software dan membuka bodi perangkat.
Teknisi Andal, Layanan Makin Profesional
Dengan keberadaan teknisi-teknisi andal di service center OPPO, berbagai program untuk membantu pelanggan bisa dijalankan dengan mudah.
Sebagai contoh adalah program layanan 1 hour fix. OPPO menjamin perbaikan perangkat pelanggan selesai dalam waktu kurang dari 1 jam. Dari masalah software, komponen, hingga kerusakan hardware, semua akan ditangani dalam rentang waktu 60 menit. Hal ini tentu tidak bisa dilakukan jika service center OPPO tidak memiliki teknisi yang andal
OPPO bahkan berani ‘memamerkan’ keahlian teknisisnya lansgung did epan pelanggan. Pelanggan yang mengalami kerusakan perangkat bisa menyaksikan langsung keahlian teknisi OPPO dalam memeprbaiki perangkatnya!
