Peran 5G Telkomsel dalam Revolusi Industri 4.0 di Indonesia

    Canggih ID – Setelah Telkomsel meluncurkan layanan 5G pada Mei lalu, berbagai kemungkinan pemanfaatan internet super kencang ini menjadi semakin terbuka. Seperti diketahui, teknologi 5G memiliki berbagai kelebihan yang signifikan dibanding 4G.

    “Kecepatan jaringan 5G bisa 20 kali lipat dibanding 4G,” ungkap Dharma Simorangkir, Senior Vice President Enterprise Account Management Telkomsel.

    Dari sisi latency, teknologi 5G sudah menyentuh angka 1 ms. Sementara teknologi 4G memiliki tingkat latency antara 30 hingga 50 ms. Belum lagi soal coverage koneksinya.

    Sinyal 5G mampu terkoneksi hingga ke 1 juta sensor dan perangkat dalam luasan 1 Km. Sementara 4G memancarkan sinyal dalam radius area hanya di sekitarnya.

    “Dari segi efisiensi, teknologi 5G bisa menghubungkan berbagai jenis perangkat dan tipe konektivitas sesuai kebutuhan. Misalnya ia bisa menyediakan konektivitas low energy untuk smartwatch. Sedangkan 4G lebih mengusung konsep one-size-fits-all sehingga setiap perangkat mendapatkan layanan yang sama,” imbuh Dharma.

    Sebagai “The First 5G Operator di Indonesia,“ Telkomsel pun berkomitmen memanfaatkan teknologi 5G untuk pengembangan layanan dan produk, yang tak hanya memberi manfaat bagi masyarakat, tapi juga industri.

    Di sisi lain, pemerintah saat ini sedang mencanangkan apa yang disebut sebagai Revolusi Industri 4.0. Program ini digadang dapat memberikan sumbangsih terhadap kemajuan Indonesia.

    Lalu apa peran 5G Telkomsel dalam Industri 4.0?

    Revolusi Industri 4.0

    Mengutip laman Forbes, istilah revolusi industri generasi keempat mengacu pada ikut campurnya sistem cerdas dan otomasi dalam industri. Hal ini digerakkan oleh data melalui teknologi machine learning dan Artificial Intelligence (AI).

    Dalam Industri 4.0, pelaku industri akan bekerja dengan komputer, saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain, menganalisis, dan membuat keputusan sendiri tanpa campur tangan manusia.

    Kombinasi dari sistem fisik-cyber, Internet of Things (IoT), dan Internet of Systems membuat Industri 4.0 semakin nyata dan memacu keberadaan pabrik pintar.

    Peran 5G Telkomsel dalam Revolusi Industri 4.0

    “Industri yang maju adalah industri yang berjalan dengan teknologi maju, salah satunya adalah 5G. Telkomsel selalu siap untuk melakukan kerja sama dengan semua stakeholder. Otomasi di sektor industri adalah sebuah keniscayaan karena akan memberikan efisiensi yang tinggi. Di sini Telkomsel memiliki banyak produk IoT yang bisa dimanfaatkan oleh industri dengan menggunakan jaringan 5G,” ungkap Dharma.

    Di sisi lain, Telkomsel sebagai enabler Industri 4.0 sudah siap mendukung terlaksananya hal tersebut. Beberapa tahun sebelum jaringan 5G Telkomsel diresmikan, mereka telah menggagas inisiatif berupa Telkomsel Innovation Center atau disingkat Tinc.

    Tinc merupakan platform inkubasi dan akselerasi startup untuk berbagai solusi digital berbasis teknologi terkini. Selain fokus di bidang Internet of Things (IoT), Big Data, Financial Technology (Fintech), Artificial Intelligence (AI), dan Machine Learning, mereka juga memikirkan berbagai solusi berbasis teknologi 5G. Tujuan Tinc adalah mengembangkan dan menciptakan solusi komersial Business-to-Business (B2B) dan Business-to-Consumer (B2C).

    Selain bergerak di tataran inovasi, Telkomsel juga terjun langsung menawarkan solusi untuk industri. Salah satunya adalah layanan Internet of Things (IoT) dari Telkomsel yaitu Energy Visibility Solution (Envion). IoT Evion merupakan solusi berbasis AI yang bermanfaat untuk otomasi dan optimasi sistem manajemen energi bagi segmen korporasi.

    Telkomsel IoT Envion dapat memberikan peringatan serta memiliki fungsi sistem mitigasi sehingga konsumsi energi tetap dapat dioptimalkan oleh perusahaan apabila terjadi kerusakan pada genset atau cadangan baterai.

    Bulan Juli lalu, Telkomsel juga menggandeng Schneider Electric demi mendorong pemanfaatan 5G untuk Industri 4.0. 

    Telkomsel – Schneider Electric menjalankan beberapa program, di antaranya adalah menghadirkan fitur live streaming virtual tour pabrik pintar Schneider Electric di Batam dan menghadirkan teknologi EcoStruxure™ Augmented Operator Advisor yang terhubung dengan jaringan 5G.

    Lebih lanjut, mereka  juga mengaplikasikan sistem EcoStruxure™ Machine Advisor yang menghubungkan IoT connected product (sensors & drives) dengan online dashboard monitoring machine fleet management, sehingga proses produksi dapat dimonitor secara real-time melalui dashboard yang tersedia.

    Tak hanya membantu industri manufaktur, 5G Telkomsel diketahui juga hadir di ajang olahraga, baik berskala nasional maupun internasional. Bulan Oktober lalu, Telkomsel menggelar jaringan 5G di Papua untuk pertama kalinya, sekaligus menghadirkan pengalaman digital teknologi terbaru dalam momentum Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.

    Terbaru, Telkomsel turut mendukung digitalisasi di salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI yakni kawasan Mandalika. Jaringan 5G Telkomsel hadir di Mandalika International Street Circuit yang menjadi lokasi rangkaian event internasional olahraga otomotif tingkat dunia, yaitu World Superbike 2021 dan MotoGP 2022.