Home News Ambil Tablet, Tuangkan Idemu!

Ambil Tablet, Tuangkan Idemu!

Samsung Galaxy Tab S7


“Everything you can imagine is real”

– Pablo Picasso –

Pandemi ini benar-benar menguji kesabaran manusia, makhluk paling penting di alam semesta. Keterbatasan mobilitas dan belenggu ketakutan harus dilawan dengan adaptasi dan teknologi, dan itu sifatnya segera.

Jika dalam suasana normal, ruang dan waktu yang tersedia cukup membuat nyaman berkreasi, maka tidak begitu halnya selama pandemi.

Pergerakan Kita hanya ke ‘situ-situ saja’ saat di rumah. Apakah waktu yang tersedia tambah banyak? Ngga juga.

Kita dan Pandemi

Business photo created by peoplecreations – www.freepik.com

Kita tidak sedang di kantor beneran yang hanya diisi suara ketukan keyboard dan sesekali teriakan meminta makan siang ke office boy. Justru di rumah, distraksinya lebih banyak.

Menenangkan tangis bocah, ikut zoom meeting berjam-jam (supaya terlihat ‘ngantor’), dan buru-buru mengangkat jemuran karena hujan hanyalah beberapa contoh.

Mengurusi mesin pompa air yang mati bahkan bisa menyita waktu seharian. Menyebalkan.

Ruang terkekang membuat ide-ide ikutan beku jika tidak cepat dituang. Melirik perangkat berteknologi tinggi yang memudahkan pekerjaan menjadi sebuah solusi.

Smartphone, tablet, atau laptop?

Perangkat Teknologi

Kami memiliki berbagai pengalaman berkreasi selama pandemi. Dan ada dua hal yang benar-benar membantu: koneksi internet dan tablet.

Soal internet, ya sudahlah ya. Siapa sih insan produktif yang tidak pakai internet saat ini? Dunia maya adalah perpanjangan raga Kita. Walau tak kemana-mana, Kita bisa ada dimana-mana.

Buka browser, Anda bisa ‘menjelajah’ Paris sambil membayangkan makan di restoran dengan table manner yang ketat.

Buka Youtube, seolah-olah sudah ‘close the door’ dan ngobrol bareng Deddy Corbuzier dan tamunya (yang main lama-makin absurd itu). Oh ya, di Instagram, bisa banget kok berlagak jadi orang kaya dengan banyak harta!

Itulah internet. Lalu mengapa memilih tablet, bukan smartphone atau laptop?

Tablet Perpaduan Flesibilitas dan Spontanitas

Oke, fungsi smartphone sekarang memang telah berkembang. Alat ghibah komunikasi, sebuah kamera, konsol gaming, sekaligus komputer.

Namun ukuran layar smartphone terlalu kecil untuk ide-ide besar. Membuat sketsa dengan jari tentu banyak melesetnya. Mengetik naskah –lagi-lagi hanya dengan menggunakan jempol Kita yang besar-besar itu- , sungguh menyiksa. Kalaupun itu bisa dilakukan, idenya sudah keburu menguap entah kemana.

(Please jangan tanya bagaimana membuat graphic art atau mengedit video di smartphone. Bisa sih, tapi kok ya maksa banget ya!)

Lalu mengapa bukan laptop?

Oke, laptop layarnya lebar. Keyboardnya juga muat untuk menampung kesepuluh jari tangan Kita. Kurangnya? Ngga bisa spontan!

Anda tahu kan jika pekerja seni , orang-orang kreatif itu saat menemukan ide harus segera diwujudkan? Minimal segera dicorat-coretkan, didokumentasikan supaya ngga lupa.

Nah, jeda antara membuka laptop, menghidupkan, membuka aplikasi itu sendiri sudah butuh waktu. Plus jika harus menggambar dan jika bukan layar sentuh, Anda harus memakai keyboard, mouse atau modal dikit pakai drawing pad. Ngga portable dan fleksible juga jadinya.

Sebenarnya ketika layar smartphone semakin membesar dan laptop semakin menipis, Saya agak menyangsikan eksistensi tablet. Semua fungsi komunikasi tablet ada di smartphone, dan semua fungsi produktivitas tablet bisa digantikan laptop.

Tapi ternyata dugaan Saya salah belaka.

Jika ingin tahu seberapa powerfull sebuah tablet bisa mengakomodasi ide-ide Kita, Galaxy Tab S7 dan S7+ dari Samsung adalah contoh yang sempurna.

Ukuran layarnya 11 inci dan 12,4 inci, seperti laptop. Bedanya, tablet desainnya cuman selembar tanpa keyboard fisik, tapi dengan tambahan layar sentuh yang ciamik dan dampingan pensil elektronik S Pen.

Artinya apa?

Pertama, Anda bisa membawa tablet ke tempat dimana ide Anda bisa muncul. Sebuah taman yang tenang, di loteng, hingga saat di commuter, dimana Anda masih bisa tetap tampil cantik bermain dengannya tanpa terlihat awkward seperti halnya saat memangku laptop di keramaian.

Dan Anda juga bisa se-spontan apapun yang Anda mau. Ini adalah alasan kedua.

Saat Anda butuh menggambar sketsa atau membuat catatan, selain memakai jempol Anda (yang tetap terlihat besar di tablet), Anda juga bisa memakai S Pen.
Apakah Anda bisa menggambar di Tab S7 senatural saat mengunakan kertas dan pensil?

Guys, jangan remehkan kombinasi layar Tab S7 dan S Pen. Layar Tab S7 itu sudah pakai materi Super AMOLED, punya refresh rate 120 Hz, dan menyandang teknologi HDR 10+.

Artinya, layarnya bisa sangat spontan bereaksi dengan goresan Anda. Dan jangan lupakan otak di baliknya, chipset Snapdragon Snapdragon 865+ yang luar biasa pintar itu.

S-Pen sendiri punya latensi sangat rendah. Kita sudah coba Kok, dan S-Pen sangat responsif terhadap tekanan tangan (termasuk bonus suara-suara gesekan pena yang mirip banget dengan aslinya!)

Nah, alasan ketiga kali ini berhubungan dengan isi dompet. Pernahkah Anda membandingkan harga berlangganan Adobe Ilustrator versi PC dengan Clip Studio Paint yang ada di Galaxy Tab S7? Berapa harga Microsoft 365 dengan software word processing yang bahkan bisa didapat gratis di tablet? Adobe Premiere vs Kinemaster?

Rata-rata harga aplikasi baik yang beli putus maupun berlangganan di tablet lebih murah dibanding software PC dengan fungsi yang sama. Lumayan Kan, uang Anda bisa ditabung atau sesekali bisa buat beli kopi seliteran?

Alasan keempat adalah kemampuan sharing atau berbagi. Berapa langkah yang Anda tempuh jika harus menshare video ke instagram melalui PC? Berapa lama mengedit video pendek untuk kemudian diunggah ke TikTok, seberapa cepat meme yang Anda buat bisa viral? jelas laptop bukan lawan sepadan untuk soal beginian.

Oh ya, satu lagi soal sharing. Galaxy Tab S7 itu punya teknologi sangar bernama Samsung DeX.

Kalau karyamu butuh dipresentasikan ke layar yang lebih lebar seperti smart TV misalnya, tinggal koneksikan Tab Kamu melalui Wifi yang tersedia dan, apapun yang ada di tablet Kamu bisa ditampilkan dan tetap bisa dikontrol melalui tablet.

Jadi intinya, dengan segala kelebihan tablet di atas, Saya bisa berkreasi secara spontan, fleksibel, lebih murah dan langsung bisa dibagikan. Persis seperti kutipan kata-kata Picasso di atas, “Everything you can imagine is real!”