
Dunia komputasi personal (PC) sedang berada di ambang transformasi besar-besaran. Era di mana kecerdasan buatan (AI) tidak hanya hidup di awan (cloud) tetapi hadir secara powerful dan langsung di perangkat pengguna, telah resmi dimulai. Bertempat di sebuah mall di Jakarta Selatan, AMD dan Lenovo pada hari Kamis (18/9) menghelat sebuah acara bertajuk Next Gen Storytelling: AI-Driven Creativity with AMD Ryzen AI yang menjadi ajang resmi buat sang vendor untuk memperkenalkan prosesor AMD Ryzen™ AI 300 Series berbarengan dengan laptop Lenovo Yoga Slim serta Lenovo IdeaPad. Kolaborasi ini bukan sekadar pembaruan spesifikasi biasa, melainkan sebuah lompatan kuantum yang dirancang khusus untuk memenuhi dan memacu kebutuhan komputasi AI generasi mendatang.
AMD Ryzen AI 300 Series: Otak AI Terdepan di PC

Inti dari revolusi ini terletak pada prosesor AMD Ryzen AI 300 Series. Berbasis arsitektur Zen 5 yang sama sekali baru, chip ini menawarkan peningkatan signifikan dalam hal efisiensi dan performa komputasi CPU dan GPU RDNA 3.5. Namun, keunggulan sejatinya terletak pada Neural Processing Unit (NPU) generasi ketiga yang terintegrasi.
NPU ini adalah spesialisasi hardware yang didedikasikan khusus untuk menangani beban kerja AI. Dengan kapasitas komputasi AI yang mencapa 50 TOPS (Triliun Operasi Per Detik), NPU pada Ryzen AI 300 Series tidak hanya menjadi yang paling powerful di pasaran saat ini, tetapi juga jauh melampaui ambang batas 45 TOPS yang ditetapkan Microsoft untuk kategori “Copilot+ PC”. Capaian ini memastikan bahwa setiap laptop yang menggunakan prosesor ini dapat menjalankan model AI besar (Large Language Models/LLMs) dan aplikasi berbasis AI secara lokal, tanpa perlu bergantung pada koneksi internet yang cepat dan stabil.
Lenovo Yoga Slim dan IdeaPad: Wadah Inovasi untuk Generasi AI
Sebagai mitra strategis, Lenovo tidak ketinggalan dengan segera menghadirkan perangkat yang memanfaatkan kekuatan penuh Ryzen AI. Dua laptop andalan mereka, Yoga Slim dan IdeaPad, dipilih sebagai pembawa panah terdepan inovasi ini.
- Lenovo Yoga Pro: Kanvas bagi Para Kreator AI
Laptop ultra-slim ini dirancang untuk para kreator, profesional, dan siapa pun yang mengutamakan estetika dan performa. Desainnya yang ramping dan ringan tidak menyiratkan kekuatan yang dikandungnya. Yoga Pro menghadirkan layar OLED PureSight Pro 14,5 inci 2.8K 120Hz, keyboard ergonomis, serta platform Lenovo AI Now yang berbasis Llama 3. Ditenagai baterai 73Wh serta Rapid Charge Express, Yoga Pro dipasarkan di tanah air mulai dari Rp21.999.000.

Dengan dukungan Ryzen AI, pengalaman kreatif menjadi lebih intuitif. Bayangkan dapat mengedit foto dengan perintah suara, menghasilkan ide ilustrasi dari sketsa kasar secara real-time, atau menerjemahkan dan menyunting video dengan subtitle yang dihasilkan otomatis oleh AI—semuanya berjalan mulus secara offline. Fitur-fitur AI Windows seperti Recall (yang membantu mencari apa pun yang pernah Anda lihat atau kerjakan di PC), Live Captions (transkripsi real-time dari audio apa pun), dan Cocreator (generasi gambar dengan AI) akan berjalan dengan lancar dan instan.
- Lenovo IdeaPad: Kekuatan dan Keamanan AI untuk Profesional
Sementara itu, lini bisnis legendaris Lenovo, ThinkPad, juga mendapatkan pembaruan AI. Mengusung desain khas ThinkPad, laptop ini mendapatkan nama baru IdeaPad. Semntara dari sisi dalamnya sudah dipersenjatai oleh kehadiran NPU yang powerful lengkap dengan peningkatan fitur keamanan yang signifikan.

Fitur-fitur seperti face login yang lebih akurat dan sulit ditipu, deteksi penyusup yang dapat mengunci laptop secara otomatis jika ada orang asing yang melihat layar, dan enkripsi data yang ditingkatkan oleh AI, menjadi lebih efektif. Selain itu, untuk produktivitas, AI dapat membantu dalam transkripsi rapat, meringkas email panjang, mengelola kalender, dan menganalisis data dalam spreadsheet dengan lebih cepat, sehingga pengguna dapat fokus pada pengambilan keputusan yang strategis.
Seri Lenovo IdeaPad ditujukan untuk pengguna dengan gaya hidup fleksibel. Dengan opsi desain ultra-tipis hingga konvertibel 2-in-1, IdeaPad menawarkan layar OLED 2.8K, serta daya tahan baterai panjang. Harga perangkat ini mulai dari Rp12.999.000.
Mengapa Komputasi AI Lokal (On-Device) Sangat Penting?
Inisiatif AMD dan Lenovo ini bukan hanya tentang mengejar tren, tetapi tentang menjawab kebutuhan fundamental pengguna modern akan kecepatan, privasi, dan keandalan.

- Latensi Rendah dan Responsifitas Tinggi: Dengan memproses data AI secara lokal, tidak ada lagi delay yang disebabkan oleh pengiriman data ke server cloud dan menunggu hasilnya kembali. Setiap perintah, seperti generating image atau penerjemahan real-time, terjadi hampir seketika.
- Privasi dan Keamanan Data yang Unggul: Data sensitif pengguna—seperti dokumen kerja, rekaman suara, percakapan, dan kebiasaan—tetap berada di perangkat sendiri. Hal ini sangat mengurangi risiko kebocoran data yang bisa terjadi saat informasi dikirimkan melalui internet ke cloud. Pengguna memiliki kendali penuh atas informasinya.
- Kemampuan Offline yang Tangguh: Pengguna dapat mengakses kemampuan AI canggih di mana pun mereka berada, baik di pesawat, daerah dengan sinyal terbatas, atau hanya karena ingin menghemat bandwidth internet. Koneksi bukan lagi sebuah prasyarat.
- Efisiensi Biaya Operasional Cloud: Untuk pengembang dan perusahaan, menjalankan model AI secara lokal dapat menghemat biaya komputasi cloud yang seringkali mahal untuk skala besar.
Mendorong Kreativitas dan Produktivitas Generasi AI
Kolaborasi AMD dan Lenovo ini pada dasarnya adalah penyediaan alat yang lebih canggih bagi para pelaku kreatif dan profesional. Seperti halnya revolusi PC di era 80-an atau internet di era 90-an, kehadiran AI on-device yang powerful akan membuka paradigma kreativitas dan bekerja yang sama sekali baru.
Para content creator dapat bereksperimen dengan ide-ide yang sebelumnya mustahil atau memakan waktu lama. Seorang arsitek dapat menggunakan AI untuk menghasilkan beberapa variasi desain bangunan berdasarkan parameter tertentu dalam hitungan detik. Seorang penulis dapat memanfaatkan AI untuk riset, menyusun outline, dan bahkan mendapatkan saran untuk memperbaiki alur cerita. Seorang analis data dapat meminta AI untuk mencari pola dan insight tersembunyi dari kumpulan data besar tanpa perlu menulis kode yang rumit.



