Home Operator Profit XL Axiata Tetap Kencang, Fokus pada Bisnis Fixed Mobile Convergence (FMC)

Profit XL Axiata Tetap Kencang, Fokus pada Bisnis Fixed Mobile Convergence (FMC)

PT XL Axiata Tbk terus menunjukkan pertumbuhan profitabilitas yang solid, mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 10% YoY, mencapai Rp 23,88 triliun selama sembilan bulan pertama tahun 2023. EBITDA perusahaan melonjak sebesar 13% YoY menjadi Rp 11,76 triliun, dengan margin EBITDA sebesar 49%. Laba bersih yang dinormalisasi (NPAT) mencapai Rp 1,02 triliun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 4% YoY. Komitmen perusahaan terhadap transformasi digital dan inisiatif strategis telah berkontribusi pada kinerja yang memuaskan ini.

Bisnis FMC dan Fixed Broadband (FBB) Berkembang Pesat

Fokus strategis XL Axiata pada Fixed Mobile Convergence (FMC) dan Fixed Broadband (FBB) memberikan hasil positif. Jumlah pelanggan layanan rumah mencapai 206 ribu, dengan penambahan lebih dari 52 ribu dalam tiga bulan terakhir. Pertumbuhan ini disumbangkan oleh jangkauan luas jaringan XL SATU Fiber, meliputi 75 kota/kabupaten, termasuk 12 tambahan dalam tiga bulan terakhir. Tingkat penetrasi konvergensi hampir mencapai 70% di antara pengguna layanan rumah.

Dian Siswarini, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, menekankan ketangguhan perusahaan dalam industri telekomunikasi yang penuh tantangan, menyatakan, “Meskipun tantangan industri yang terus berlanjut dan persaingan yang ketat, kinerja kami tetap membanggakan. Kami berkomitmen untuk terus melakukan inisiatif, terutama dalam mengakselerasi pertumbuhan bisnis FBB dan FMC, yang terbukti memiliki potensi yang sangat positif.”

Orientasi Pada Pelanggan dan Transformasi Digital

Pendekatan perusahaan yang berorientasi pada pelanggan dan upaya transformasi digital, termasuk aplikasi MyXL dan AXISNet, terbukti efektif. Lebih dari 27 juta pengguna aktif kedua aplikasi ini telah mengalami pertumbuhan Monthly Active User (MAU) sebesar 77% sejak Desember 2021. Peningkatan penggunaan aplikasi ini meningkatkan pengalaman pelanggan, memungkinkan prediksi yang tepat terhadap tren dan perilaku pelanggan.

Fokus XL Axiata pada penawaran dan layanan yang dipersonalisasi menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam Net Promoter Score (NPS), akhirnya mendorong penggunaan layanan dan pertumbuhan pendapatan.

Kesehatan Keuangan dan Stabilitas Operasional

Per September 2023, posisi keuangan XL Axiata tetap kuat. Dengan utang kotor sebesar Rp 9,67 triliun, rasio utang bersih terhadap EBITDA mencapai 2,7x. Utang bersih tercatat sebesar Rp 7,8 triliun, dengan 37% dari pinjaman yang ada memiliki suku bunga mengambang. Free Cash Flow (FCF) mencapai tingkat yang sehat, dengan peningkatan sebesar 53%, menjadi Rp 6,21 triliun.

Peningkatan Kualitas Jaringan

XL Axiata terus berinvestasi dalam peningkatan kualitas jaringan, dengan komitmen yang tercermin dalam belanja modal (Capex) sebesar Rp 8 triliun, yang sebagian besar digunakan untuk mendukung ekspansi jaringan. Jumlah total BTS XL Axiata mencapai 158.225, termasuk 103.408 unit BTS 4G, menandai peningkatan sebesar 7% YoY. Tingkat keterhubungan dengan jaringan serat optik mencapai 61% (fiberized), berkontribusi pada pertumbuhan lalu lintas layanan sebesar 21% YoY, mencapai 7.109 Petabyte.

Akselerasi Layanan FMC dan Kolaborasi dengan Link Net

Kolaborasi antara XL Axiata dengan Link Net diharapkan dapat meningkatkan penetrasi layanan konvergensi di Indonesia. Dalam lima tahun mendatang, keduanya berencana untuk memperluas cakupan layanan hingga 8 juta home pass. XL Axiata dan Link Net telah menandatangani kesepakatan kerja sama untuk pengembangan dan pengoperasian jaringan 1 juta home pass pertama, yang mencakup beberapa kota/kabupaten di Indonesia.

Dengan penambahan 1 juta home pass ini, XL Axiata akan mempercepat penetrasi layanan konvergensi XL SATU. Perusahaan telah menyiapkan perencanaan dan desain target pasar untuk melayani kebutuhan layanan konvergensi. Sementara itu, Link Net akan merancang jaringan dan kapasitas yang dapat memenuhi kebutuhan pasar target XL Axiata.

XL Axiata terus mengembangkan produk untuk segmen korporat dan UKM, dengan pengembangan layanan FMC di segmen ini yang akan dipadukan dengan meningkatnya kebutuhan layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Internet of Things (IoT), dan Big Data.

Hingga September 2023, tingkat penetrasi layanan FMC oleh XL Axiata telah mencapai 69%, menunjukkan permintaan kuat terhadap produk konvergensi. Perusahaan juga telah meraih beberapa penghargaan selama periode sembilan bulan ini, mencerminkan pengakuan atas prestasinya dalam industri telekomunikasi.

Secara keseluruhan, fokus strategis XL Axiata pada FMC, transformasi digital, dan peningkatan kualitas jaringan telah mendorong pertumbuhan perusahaan, menjadikannya pemain kunci dalam lanskap telekomunikasi Indonesia yang terus berkembang.