Home Cloud & Storage Tren Pusat Data 2025: Vertiv Prediksi Transformasi Industri untuk Mendukung dan Mengelola...

Tren Pusat Data 2025: Vertiv Prediksi Transformasi Industri untuk Mendukung dan Mengelola AI

nfrastruktur pusat data dengan pendinginan hybrid

Teknologi AI terus membawa perubahan besar dalam industri pusat data. Berdasarkan laporan terbaru dari Vertiv (NYSE: VRT), penyedia infrastruktur digital terkemuka, tren pusat data 2025 akan didominasi oleh inovasi yang mendukung AI, termasuk efisiensi energi, pendinginan canggih, keamanan siber, dan regulasi yang ketat.

Berikut lima tren utama yang diprediksi akan mendominasi pusat data pada 2025:

1. Inovasi Infrastruktur Daya dan Pendinginan untuk Mendukung AI

Komputasi AI memerlukan daya dan pendinginan yang luar biasa untuk mendukung densitas tinggi pada rak server. Tren yang diprediksi meliputi:

  • Pendinginan Hybrid: Kombinasi sistem liquid-to-liquid, liquid-to-air, dan liquid-to-refrigerant untuk mendukung rak AI.
  • Sistem UPS dan Baterai Khusus: Dirancang untuk menangani beban fluktuatif AI yang mencapai 150% dari kapasitas normal.
  • Integrasi Pendinginan Pabrik: Sistem pendinginan langsung terintegrasi saat manufaktur untuk efisiensi energi dan kecepatan penerapan.

Dampak:
Pendekatan ini tidak hanya mendukung densitas rak yang terus meningkat, tetapi juga membantu perusahaan meningkatkan efisiensi energi secara keseluruhan.

2. Fokus pada Efisiensi Energi dan Keberlanjutan

Dengan pusat data menyumbang hingga 4% konsumsi energi global pada 2030, pengelolaan konsumsi energi menjadi prioritas utama.

  • Microgrid dan Energi Alternatif: Teknologi seperti fuel cell dan reaktor modular kecil diprediksi menjadi solusi untuk kebutuhan energi besar.
  • Regulasi Energi: Pemerintah di seluruh dunia mulai menetapkan pembatasan penggunaan energi untuk pusat data.

Solusi:
Vertiv mendorong pengembangan microgrid hemat energi untuk mengurangi dampak lingkungan dan mengoptimalkan konsumsi daya.

3. Kolaborasi untuk Pengembangan AI Factory

Rak AI Factory dengan densitas hingga 1.000 kW akan mendorong kolaborasi yang lebih intens antara pemain industri, termasuk:

  • Pengembang chip.
  • Produsen infrastruktur daya dan pendinginan.
  • Penyedia layanan cloud dan colocation.

Kolaborasi ini diharapkan menciptakan standar baru dalam desain dan produksi infrastruktur pusat data, memungkinkan adopsi AI yang lebih cepat dan efisien.

4. AI Membuat Keamanan Siber Lebih Menantang

Serangan siber berbasis AI seperti ransomware semakin meningkat. Pusat data menghadapi ancaman yang lebih kompleks dengan serangan terhadap sistem kendali dan perangkat terhubung.

  • Peran AI dalam Pertahanan: Operator pusat data kini memanfaatkan AI untuk mendeteksi dan merespons ancaman secara proaktif.
  • Peningkatan Proses Keamanan: Fokus baru pada keamanan siber ekstrem untuk melindungi infrastruktur digital yang kritis.

Langkah Preventif:
Vertiv menyoroti pentingnya integrasi teknologi keamanan AI untuk melawan ancaman baru yang terus berkembang.

5. Regulasi untuk AI dan Konsumsi Energi

Regulasi terkait AI diprediksi semakin ketat, mencakup:

  • Penggunaan AI dan Konsumsi Energi: Regulasi yang fokus pada dampak lingkungan dari aplikasi AI.
  • Tata Kelola Lokal dan Regional: Pemerintah mengembangkan kerangka regulasi lokal untuk mengelola implikasi teknologi AI.

Contohnya, Uni Eropa dengan Artificial Intelligence Act dan Cybersecurity Law di China, yang menunjukkan arah tren regulasi global.

Pendekatan Vertiv untuk Mendukung Transformasi Pusat Data
Paul Churchill, Vice President dan General Manager Vertiv Asia, menyatakan bahwa adopsi AI yang pesat di Asia Pasifik, termasuk Singapura, Malaysia, dan Australia, mendorong kebutuhan akan infrastruktur digital yang hemat energi.
“Kami berkomitmen mendukung pelanggan kami dengan solusi infrastruktur digital yang vital untuk memenuhi tantangan lingkungan komputasi performa tinggi,” ujar Paul.

Untuk informasi lebih lanjut tentang tren pusat data 2025, kunjungi Vertiv.com.