
Nutanix (NASDAQ: NTNX), pemimpin di bidang komputasi hybrid multicloud, merilis hasil survei tahunan Enterprise Cloud Index (ECI) ke-7, yang mengevaluasi tren adopsi cloud global. Tahun ini, laporan tersebut menyoroti perkembangan GenAI, mulai dari prioritas investasi, manfaat bisnis, hingga tantangan utama dalam implementasinya.
Dalam studi ini, Nutanix menemukan bahwa sebagian besar organisasi telah menerapkan strategi GenAI, tetapi target implementasinya beragam. Perusahaan tertarik memanfaatkan GenAI untuk meningkatkan produktivitas, otomatisasi, dan inovasi, meskipun masih menghadapi kendala besar seperti keamanan data, kepatuhan regulasi, dan modernisasi infrastruktur IT.
Menariknya, 90% responden memprediksi peningkatan biaya IT seiring dengan implementasi GenAI dan aplikasi modern. Namun, 70% organisasi optimis bahwa mereka dapat memperoleh ROI dalam 2-3 tahun ke depan.
Menurut Lee Caswell, SVP Product and Solutions Marketing Nutanix, “Kami melihat organisasi berada di titik kritis dalam penerapan GenAI. ECI 2025 mencerminkan tantangan yang dihadapi pelanggan kami, mulai dari pengelolaan beban kerja yang meningkat, kebutuhan akan keamanan dan privasi yang lebih ketat, hingga integrasi dengan infrastruktur IT yang ada. Untuk mencapai ROI yang optimal, organisasi perlu melakukan modernisasi aplikasi dan infrastruktur dengan pendekatan berbasis kontainerisasi.”
Temuan Utama dalam Laporan Nutanix
1. Kontainerisasi Menjadi Standar Baru dalam Infrastruktur IT
Sebanyak 90% organisasi telah mengadopsi kontainerisasi aplikasi, sebuah standar yang mendukung fleksibilitas dalam lingkungan hybrid dan multicloud. Bahkan, 94% responden menyatakan bahwa organisasi mereka memperoleh manfaat besar dari aplikasi berbasis cloud-native.
Pendekatan ini memungkinkan akses data yang lebih lancar dan aman, sekaligus menyederhanakan pengelolaan infrastruktur dalam mendukung beban kerja baru seperti GenAI.
2. Implementasi GenAI Meningkat Pesat
Lebih dari 80% organisasi telah menerapkan strategi GenAI, sementara hanya 2% yang belum merencanakannya. Meskipun target implementasi beragam, sebagian besar perusahaan percaya bahwa GenAI dapat meningkatkan produktivitas, otomatisasi, dan efisiensi operasional.
Saat ini, penerapan GenAI banyak digunakan dalam dukungan pelanggan dan pengalaman pengguna. Namun, dalam waktu dekat, organisasi juga akan memanfaatkan GenAI untuk keamanan siber dan perlindungan data.
3. Keamanan dan Privasi Data Menjadi Prioritas Utama
Sebanyak 95% organisasi menyatakan bahwa GenAI telah mengubah prioritas mereka, dengan keamanan dan privasi menjadi perhatian utama. 90% organisasi menempatkan privasi data sebagai prioritas saat menerapkan solusi GenAI.
Meskipun demikian, 95% responden merasa bahwa organisasi mereka masih perlu meningkatkan keamanan model dan aplikasi GenAI. Oleh karena itu, tata kelola data, privasi, dan visibilitas akan tetap menjadi tantangan utama dalam pemanfaatan teknologi ini.
4. Modernisasi Infrastruktur untuk Mendukung Skalabilitas GenAI
Untuk menjalankan aplikasi cloud-native dalam skala besar, perusahaan membutuhkan infrastruktur yang aman, stabil, dan tangguh. Sebanyak 98% responden menyebutkan bahwa mereka menghadapi tantangan dalam meningkatkan beban kerja GenAI dari tahap pengembangan hingga produksi.
Tantangan terbesar adalah integrasi dengan infrastruktur IT yang sudah ada, sehingga investasi pada infrastruktur menjadi prioritas utama dalam implementasi GenAI.
5. Kebutuhan Talenta IT yang Menguasai GenAI
Sebanyak 52% organisasi menyatakan bahwa mereka perlu meningkatkan pelatihan IT untuk mendukung GenAI, sementara 48% lainnya percaya bahwa perekrutan talenta baru menjadi langkah penting.
Menariknya, 53% responden optimis bahwa kemajuan GenAI akan membuka peluang bagi mereka untuk menjadi ahli AI, menunjukkan bahwa adaptasi keterampilan akan menjadi tren utama di masa depan.
Laporan Enterprise Cloud Index dan Cloud Builders Day
Selama tujuh tahun berturut-turut, Nutanix telah melakukan studi riset global mengenai adopsi cloud enterprise, tren kontainerisasi, dan penerapan GenAI. Survei tahun ini dilakukan oleh Vanson Bourne, yang mewawancarai 1.500 pengambil keputusan IT dan DevOps/Platform Engineering dari berbagai industri di Amerika, Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Pasifik.
Sebagai bagian dari inisiatifnya di Indonesia, Nutanix juga menyelenggarakan Cloud Builders Day di Jakarta pada 19 Februari 2025. Acara ini membahas strategi hybrid multicloud, eksplorasi potensi enterprise AI, serta cara mempercepat modernisasi aplikasi di era digital.