
Pertumbuhan industri teknologi saat ini tidak terlepas dari tantangan digital, salah satunya adalah cybercrime. Di Indonesia, masalah ini belum teratasi dengan baik karena negara ini menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan indeks keamanan siber terburuk di dunia.
Baru-baru ini, terjadi kasus viral di Indonesia dimana pelaku menggunakan metode sniffing dengan mengirim pesan kepada korban yang dibuat seolah-olah berasal dari kurir paket. File yang dikirimkan ternyata adalah perangkat lunak yang mengumpulkan data korban dan mengirimkannya ke pelaku.
Untuk mengurangi risiko terkena ancaman kejahatan di dunia maya, gunakan aplikasi yang aman dan privasi seperti Telegram. Telegram menyediakan fitur Secret Chats, yang merupakan chat dengan enkripsi end-to-end untuk memastikan bahwa isi obrolan tidak dapat diakses oleh siapapun.
Pembaruan terbaru dari Telegram juga menyediakan opsi untuk menghapus pesan dari semua orang tanpa jejak, memasang timer auto-delete pada semua chat, dan bahkan membuat akun tanpa kartu SIM. Telegram juga telah meluncurkan mode Agresif Anti-Spam baru yang dapat diaktifkan pada grup dengan lebih dari 200 anggota. Mode ini dapat secara otomatis menghapus spam dan konten mencurigakan serta meminimalkan risiko terjaring phishing.
Admin grup juga dapat melaporkan false positive apa pun, yang akan membantu bot melindungi anggota grup lebih baik di masa depan. Namun, meskipun Telegram telah meningkatkan keamanannya, pengguna masih harus tahu cara mengenali dan menghindari serangan phishing atau sniffing. Berikut adalah beberapa tips untuk memaksimalkan keamanan di Telegram:
1. Aktifkan Two Factor Authentication (2FA)
Two Factor Authentication adalah langkah yang dapat diambil untuk melindungi akunmu. Ini dapat dilakukan dengan membuka menu ‘Pengaturan’. Kemudian, buka ‘Privasi dan Keamanan’ dan klik ‘Verifikasi Dua Langkah’ di bawah bagian ‘Keamanan’. Selanjutnya, pilih ‘Atur Kata Sandi’ di bagian bawah, dan di layar berikutnya, buat dan masukkan kata sandi.
2. Gunakan Browser Versi Terbaru
Saat menggunakan Telegram Web, pastikan kamu sudah menggunakan browser versi terbaru. Pada umumnya, browser dilengkapi dengan fitur anti-phishing bawaan untuk memastikan keamanan setiap pengguna.
3. Verifikasi Keamanan Situs Web yang Dikunjungi dan Email serta Obrolan yang Diterima
Kejahatan phishing dan sniffing umumnya dilakukan melalui web, email, atau chat. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa situs web yang kamu buka telah menggunakan Sertifikat Secure Socket Layer (SSL), yang berarti semua komunikasi dan data kamu dienkripsi dari browser ke server situs web yang sedang kamu buka.
Untuk mengetahui apakah situs web tersebut menggunakan SSL, periksa apakah ada simbol gembok di address bar dan apakah URL dimulai dengan ‘https’ (Hypertext Transfer Protocol Secure). Selain itu, selalu verifikasi email dan chat yang kamu terima dengan mengecek contact person atau mencari alamat email resmi perusahaan. Hanya klik tautan atau unduh file yang telah dikirim oleh kontak yang terverifikasi atau terpercaya dan jangan mengunduh aplikasi atau perangkat lunak yang tidak terbukti keamanannya.
Di Telegram, kamu dapat memastikan bahwa channel dan bot yang kamu ikuti telah terverifikasi. Jika kamu memilih untuk mengikuti channel dan bot yang belum terverifikasi, ada baiknya memperhatikan secara detail sebelum klik tautan atau mengunduh file apapun untuk meminimalisir risiko kamu ditipu.
4. Jangan Pernah Memberikan Informasi Pribadi ke Situs Tidak Terpercaya
Kamu tidak dianjurkan memberikan informasi apa pun, termasuk data pribadi dan keuanganmu secara sukarela, kecuali kamu 100% mempercayai situs yang sedang kamu buka tersebut.
5. Gunakan Kata Sandi Berbeda untuk Semua Akun
Untuk meningkatkan keamanan data, pastikan kamu menggunakan kata sandi yang berbeda untuk akun yang berbeda. Jika kamu menggunakan kata sandi yang sama, semua akunmu berisiko untuk disusupi jika suatu saat upaya phishing berhasil mencuri kata sandimu. Menggunakan kata sandi yang berbeda untuk setiap situs web/aplikasi dan mengubah kata sandi kamu secara berkala dapat membantu memastikan keamananmu.
Sebagai salah satu dari lima aplikasi dengan unggahan terbanyak di dunia, Telegram memprioritaskan privasi penggunanya dan menyediakan banyak fitur keamanan. Namun, pengguna juga perlu paham akan cara memanfaatkan fitur ini untuk melindungi diri mereka sendiri.
Photo by Christian Wiediger on Unsplash