Minggu ini kita dikejutkan dengan berita duka kecelakaan pesawat milik maskapai penerbangan Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 rute Jakarta – Pontianak. Pesawat yang diperkirakan jatuh di perairan selatan pulau Jawa ini merupakan buatan Boeing dengan tipe 737-500.
Seri 737 boleh dibilang merupakan tipe Boeing yang paling sukses dan banyak digunakan oleh berbagai maskapai penerbangan di seluruh dunia. Kenyataanya, sampai sekarang tipe ini merupakan pesawar jet yang paling lars terjual.
Meski tipe 737 awal sudah hadir 50 tahun lalu, namun keberadaany tersu diperbaharui dengan banyak model. Simpleflying memuat artikel yang berisi perbedaan utama dari masing-masing keluarga 737, Awal, Klasik, Generasai Terbaru dan MAX.
Sejarah Panjang dan Kesuksesan 737
737 diperkenalkan sejak 1967 dan variannya masih diproduksi dan terbang hingga sekarang. Hingga saat ini, 10.575 unit telah dijual (berdasarkan data dari Boeing per Pebruari 2020) dan 15.155 unit telah diorder. Hal ini menjadikan Boeing sebagai pesawat yang paling banyak dijual saat ini, melampaui Airbus A320.
Kunci kesuksesan ini dikarenakan desain mesin bagus dan kesediaannya untuk terus berevolusi mengikuti keinginan penerbangan. Kembali ke 1960-an, 737 pertama didesain untuk mengalahkan kompetitor saat itu (terutama Douglas DC-9, dan juga BAC One Eleven dan Caravelle dari Sud Aviation). Setelah 737 diproduksi dengan banyak varian, perubahan-perubahan terus dilanjutkan dan membuat 737 menjadi pilihan teratas untuk pesawat dengan bodi ramping.
737 Original (Awal) – 737-100 dan 200
Salah satu fitur utama dari 737 pertama adalah adanya 2 mesin. Hal ini lah yang memacu motivasi dalam pengembangan 737. Pesawat Boeing sebelumnya 707 dan 727, juga sangat sukses. Namun perhatian pasar berubah ke model dua mesin yang kemungkinan lebih irit.
Boeing memenangkan persaingan dengan menempatkan 2 mesin 737 di bawah sayap, alih-alih menanamkannya di bagian belakang badan pesawat. Sebuah keputusan penting, karena membuat badan pesawat jadi lebih lebar, memberikan 737 tambahan kapasitas kursi pesawat (6 berjejer dibandingkan 5), dan membuat muatan standard pesawat bisa masuk.
Konversi sederhana untuk kegunaan pesawat popular di banyak penerbangan.
Hanya 60 unit pesawat 737-100 yang terjual dan selanjutnya diimprovisasi dengan hadirnya 737-200. Tipe ini menawarkan penambahan bodi pesawat, diminta khusus oleh United Airlines dan terbukti menjadi sangat popular, terjual 1.095 unit. Ada juga versi yang lebih maju, dengan aerodinamis terbarukan, mesin yang lebih bertenaga dan kapasitas bahan bakar lebih besar dan irit.
Modifkasi lain telah dibuat untuk memenuhi permintaan penerbangan, termasuk versi Combi untuk memudahkan konversi dan provisi dari Unpaved Strip Kit agar bisa mendarat di permukaan yang tidak halus.
737 Klasik – 737-300, 400 dan 500
Produksi dari seri klasik diawali dengan 737-300 di tahun 1984. Fokusnya adalah meningkatkan kapasitas dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik. Tipe ini dimodifikasi tapi tetap mempertahankan desain dan pengoperasian pesawat seperti model terdahulunya.
Perbedaan utamanya dengan seri awal adalah penambahan mesin baru. 737-300 menggunakan mesin turbofan CFM56. Langkah ini memberi daya dorong sampai dengan 23.500 lbf dibandingkan sebelumnya 16.400 lbf untuk mesin Pratt & Whitney pada 737-200, dan memicu beberapa perubahan desain akibat diameter mesin yang lebih besar dan penempatannya diatas sayap.
Kapasitas 737-300 emningkat sampai dengan maksimum 149 kursi dibanding 136 kursi pada 737-200, dengan penambahan bodi di sekitar sayap. Perubahan struktrual lain termasuk peningkatan lebar sayap dan tambahan pada ujung sayap, memberikan perubahan aeordinamis, desain ulang ekor pesawat dan beberapa perubahan pada kabin (berdasarkan fitur yang dikembangkan untuk Boeing 757).
Seri 737-400 melanjutkan perubahan ini. Adanya tambahan lebar sekitar 3 meter dari 737-300 membuat kapasitas kursi meningkat menjadi 188. Kebalikannya, model selanjutnya yaitu 737-500 kapasitasnya malah lebih kecil. Tipe ini kembali kepada ukuran kapasitas 737-200 tapi menawarkan peningkatan pada desain dan efisiensi dari seri Klasik.
Generasi Baru 737 – 737-600, 700, 800 dan 900
Seri Generasi baru atau Next Generation (NG) diluncurkan pertama kali 1993, dan terbang pertama kali pada tahun 1997. Seri ini hadir untuk menjawab kompetisi yang terus tumbuh dari keluarga Airbus A320 dan kenaikan harga bahan bakar yang terjadi saat itu.
Seri ini menyuguhkan beberapa peningkatan dari tipe Klasik, termasuk efisiensi bahan bakar lebih baik, jarak tempuh yang lebih jauh dan berbagai pilihan kapasitas yang lebih besar (sampai dengan 215 penumpang). Perubahan pada pesawat seri ini meliputi: mesin seri CFM56-7 yang lebih ditingkatkan namun dengan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien. Desain ulang sayap, dengan penambahan sayap dan area memungkinkan penambahan kapasitas bahan bakar. Penambahan digital cockpit dan interior kabin, termasuk ruangan pembuangan yang lebih besar (dengan beberapa pembaruan berdasarkan desain 777)
737-600 merupakan tipe terkecil dari keluarga Boeing dengan kapasitas 149 penumpang. Sementara 737-700 kembali melebar sekitar 2.4 meter dan ada pilihan tipe kardo 737-700C yang lebih besar. Sementara 737-800 makin lebar dari 737-700, membuatnya menjadi pilihan bagus untuk menggantikan 737-400. Tipe ini mampu menampung kapasitas penumpang sampai dengan 189 kursi. Model yang lebih panjang 737-900ER menyediakan kapasitas lebih besar, mencapai 220. 737-900 kembali mengecil dnegan hanya 189 penumpang, dikarenakan pintu keluarnya berkurang satu.
737-800 menjadi penjualan terbaik Boeing untuk model 737. Simple Flying melihat ini secara detil dan mendiskusikan bagaimana kesuksesan ini bisa terjadi. Tipe ini menawarkan kombinasi luar bisa di jarak dan kapastias, bukan yang terbesar, tapi pilihan penting bagi banyak penerbangan.
Seri 737 MAX
Generasi keempat dari keluarga 737 diluncurkan 2011 lalu. Seri 737 Max berkompetisi dengan tipe A320neo dari keluarga Airbus (diluncurkan 2010), dan sekali lagi fokus pada peningkatan efisiensi. Seri ini menggunakan mesin CFM International LEAP yang baru dan lebih efisien. Termasuk juga beberapa modifkasi aerodinamis, termasuk perubahan pada anak sayap.
Seperti halnya seri NG, ada 4 ukuran berbeda dari tipe MAX yang secara umum menawarkan peningkatan kapasitas penumpag dan jarak tempuh lebih baik dari tipe NG. 737 Max seperti kita tahu pernah mengalami pencekalan di 2019 menyusul 2 kecelakaan yang terjadi di Indonesia dan Ethiopia. Imbasnya, terjadi beberapa pembatalan pemesanan tipe ini. Meski begitu, tipe ini masih menjadi pilihan popular dengan lebih dari 5200 pesanan sejak diluncurkan. Jika Boeing bisa mengatasi masalahnya, bukan tidak mungkin 737 MAX akan sukses luar biasa. Mengingat tipe ini sudah kembali mengangkasa.