Home Apps & Platform Teknologi TikTok Bisa Viralkan Kembali Lagu Hits 20 Tahun Lalu

Teknologi TikTok Bisa Viralkan Kembali Lagu Hits 20 Tahun Lalu

Ada fenomena menarik yang ditunjukkan oleh platform video pendek TikTok. Lagu-lagu lawas yang muncul, -bahkan puluhan tahun lalu- , bisa kembali viral bahkan meraih platinum saat diunggah kembali di TikTok.

Lagu “I’m Just a Kid” dari Simple Plan misalnya, mendapatkan sertifikat platinum setelah 20 tahun diluncurkan, berkat tantangan yang viral dengan lagu ini di TikTok. Beberapa waktu lalu, lagu “Bagaikan langit” yang sempat muncak di tahun 1998 atau 22 tahun lalu juga kembali viral di platform TikTok.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh YPulse terhadap Gen Z dan millennials dari berbagai negara, terlihat bahwa lebih dari 50% responden mengetahui soal lagu baru atau yang baru mereka dengar melalui platform digital. TikTok menyaksikan hal ini dengan berbagai pencapaian yang dialami oleh para musisi di mancanegara, seperti Lil Nas X yang merajai tangga lagu setelah meluncurkan lagu “Old Town Road” di TikTok.

Dalam diskusi yang diadakan hari ini (4/11) bertajuk “Inovasi di Industri Musik #SamaSamadariTikTok”, TikTok bersama beberapa pemain di industri musik Indonesia membahas potensi berinovasi di aplikasi tersebut. Diskusi yang dihadiri oleh Dipha Barus selaku DJ/Producer dan Erik Purwanto dari Sony Music Indonesia, melihat bagaimana TikTok dapat membantu mengembangkan dunia musik, termasuk di Indonesia.

“Teknologi yang dimiliki TikTok bisa memberikan audiens kepada semua pengguna, tidak terkecuali para musisi baik yang baru muncul ataupun yang sudah lama berkarir,” kata Erik Purwanto, Digital Marketing Domestic Manager, Sony Music Entertainment Indonesia.

“Seperti yang dialami oleh penyanyi di bawah label kami, Terry Shahab, saat lagunya yang diluncurkan beberapa tahun lalu menjadi terkenal lagi setelah digunakan menjadi latar belakang berbagai video viral di TikTok. Hal ini tentunya menjadi suatu kesempatan baru bagi para musisi dan label untuk memperkenalkan kembali lagu-lagu yang sebelumnya tidak dikenal oleh Gen Z yang mendominasi di TikTok.”

Dipha Barus, DJ dan produser musik, melihat dari sisi lain bagaimana TikTok bisa menjadi sarana peluncuran lagu baru ataupun untuk menemukan bakat baru secara global. “TikTok menjadi jembatan bagi kami, para musisi, untuk terhubung dengan penggemar dari semua negara dan juga audiens baru. Tidak jarang, audiens baru ini juga berpotensi menjadi bakat baru di bidang musik yang bisa diajak berkolaborasi langsung di aplikasi TikTok.”

Gabungan antara algoritma, komunitas kreatif di TikTok, dan fitur lengkap yang ada di TikTok menawarkan berbagai kesempatan yang dapat mendorong inovasi di dunia musik.

Mulai dari mengadakan tantangan dengan menggunakan lagu baru, memanfaatkan fitur duet untuk berkolaborasi, atau memanfaatkan fitur live streaming untuk mendapatkan dan terhubung dengan pengguna lainnya.

“Di TikTok, kami senang berkolaborasi dengan para kreator dan menginspirasi kreativitas baru di komunitas kami. Untuk itu, TikTok kerap menjadi rumah bagi para musisi dan kreator musik untuk menampilkan bakatnya, mengembangkan basis penggemarnya, dan juga menghasilkan lagu yang hits,” kata Angga Anugrah Putra, Head of User and Content Operations, TikTok Indonesia. “Mulai dari membantu musisi baru untuk ditemukan oleh para label atau produser, hingga meluncurkan lagu baru secara eksklusif, TikTok telah menjadi batu loncatan bagi para musisi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.”

Diskusi ini merupakan bagian dari program #SamaSamadariTikTok yang diluncurkan bulan September lalu sebagai bentuk perayaan ulang tahun TikTok di Indonesia. Program ini diadakan untuk mengapresiasi para kreator dan konten yang muncul dari TikTok dan telah menciptakan suatu tren tersendiri di dalam kehidupan sehari-hari.