
Synology menegaskan posisi strategisnya di pasar Indonesia dengan mengumumkan pembaruan portofolio produk menyambut 25 tahun inovasi perusahaan. Perusahaan ini melaporkan pertumbuhan pendapatan hingga 400% selama lima tahun terakhir di Indonesia dan meluncurkan rangkaian solusi yang menitikberatkan pada proteksi data, performa penyimpanan enterprise, serta kemampuan kolaborasi berbasis Artificial Intelligence (AI)—semua dirancang untuk membantu organisasi memperkuat ketahanan siber di tengah ledakan volume data.
Menurut Head of Southeast Asia Synology, Thachawan Chinchanakarn, momen perayaan 25 tahun Synology adalah fase lanjutan dari misi besar perusahaan untuk perlindungan data di seluruh Indonesia. “Transformasi digital terus menjadi faktor pendorong utama pertumbuhan data. Momentum ini mendorong meningkatnya permintaan akan solusi yang lebih canggih,” ujar Thachawan dalam keterangan resmi. Pernyataan ini menegaskan bahwa kebutuhan akan solusi yang aman, terukur, dan mudah dikelola kini menjadi prioritas bagi pemimpin TI di berbagai industri.
Sementara itu, Country Manager Synology Indonesia, Clara Hsu, menyampaikan bahwa kepercayaan berbagai vertikal industri di Tanah Air menjadi pendorong utama pencapaian pertumbuhan 400% tersebut. “Dengan hadirnya portofolio solusi terbaru, pelanggan di Indonesia memiliki lebih banyak pilihan sesuai kebutuhan spesifik mereka,” kata Clara.
Produk kunci: ActiveProtect, PAS7700, dan Synology Office Suite ber-AI
Synology memperkenalkan beberapa solusi inti yang menjadi jawaban atas kebutuhan perusahaan modern:
ActiveProtect — solusi backup yang diluncurkan awal tahun ini dirancang untuk melindungi beragam workload yang tersebar di beberapa lokasi. ActiveProtect tersedia dalam model berkapasitas mulai dari 8TB sampai 140TB, dan menghadirkan fitur backup yang bersifat immutable (tidak dapat diubah), kapabilitas air-gap untuk isolasi keamanan jaringan, serta dukungan kepatuhan regulasi. Kombinasi ini menjadikan ActiveProtect alat yang efektif sebagai pertahanan terhadap ancaman seperti ransomware dan kesalahan operasional, sekaligus memenuhi kebutuhan audit dan kepatuhan.
PAS7700 — untuk kebutuhan penyimpanan kelas enterprise, Synology memperkenalkan PAS7700, pengontrol storage berbasis arsitektur NVMe penuh. Perangkat ini diklaim mampu mencapai hingga 2 juta IOPS dan throughput sampai 30 GB/s, dengan latensi di bawah 1 milisekon. Rancangan simultan arsitekturnya memungkinkan penyediaan layanan berkelanjutan untuk workload mission-critical. Dengan performa tinggi dan enkripsi kuat, PAS7700 ditargetkan untuk lingkungan data center, aplikasi basis data besar, dan layanan virtualisasi yang menuntut ketersediaan dan responsivitas ekstrem.
Synology Office Suite dengan AI on-prem — Synology juga menyiapkan integrasi kemampuan AI pada rangkaian produktivitasnya. Fitur-fitur yang direncanakan meliputi OCR (Optical Character Recognition) untuk mengubah dokumen cetak menjadi teks yang dapat dicari, pencarian semantik, perangkuman otomatis, hingga penerjemahan real-time. Penting untuk dicatat bahwa semua fitur AI ini akan berjalan melalui server mandiri (on-premise) sehingga data sensitif tidak perlu meninggalkan kontrol organisasi—sebuah pendekatan yang meningkatkan keamanan data sekaligus memfasilitasi kolaborasi cerdas dan terlindungi.
Implikasi bagi bisnis Indonesia
Lonjakan adopsi solusi Synology mencerminkan perubahan nyata pada perilaku pemanfaatan data organisasi—dari sekadar menyimpan menjadi mengelola, menganalisis, dan melindungi. Sektor-sektor seperti layanan keuangan, kesehatan, pendidikan, dan pemerintahan yang memiliki tuntutan kepatuhan dan privasi tinggi, diperkirakan akan meningkatkan investasi pada solusi backup immutable, enkripsi, serta penyimpanan NVMe berperforma tinggi.
Untuk UKM, solusi seperti ActiveProtect menawarkan alternatif yang lebih terjangkau namun tetap memenuhi standar keamanan dan kepatuhan. Sementara bagi enterprise, PAS7700 memberi jalur modernisasi infrastruktur storage yang mampu menangani beban kerja latensi-sensitif dan throughput tinggi.
Rekomendasi implementasi untuk memperkuat ketahanan siber
Berdasarkan pembaruan solusi yang diperkenalkan Synology dan tren ancaman siber saat ini, perusahaan sebaiknya mempertimbangkan langkah berikut:
- Adopsi strategi backup immutable untuk mencegah manipulasi data pasca-insiden.
- Implementasi arsitektur 3-2-1 (3 salinan, 2 media berbeda, 1 off-site/cloud) untuk memastikan keberlanjutan bisnis.
- Gunakan air-gap dan isolasi jaringan pada salinan backup kritikal untuk mencegah penyebaran serangan.
- Migrasi atau tambahan NVMe storage untuk aplikasi yang sensitif terhadap latensi.
- Penerapan AI on-prem untuk analitik dan deteksi anomali tanpa kompromi privasi data.
Langkah-langkah ini membantu menurunkan risiko kehilangan data, mempercepat pemulihan, dan menjaga kepatuhan terhadap regulasi.
Dengan pembaruan portofolio yang mencakup backup immutable, storage NVMe berperforma tinggi, dan AI yang dijalankan di server mandiri, Synology memperkuat klaimnya sebagai mitra data-centric yang mampu menjawab tantangan era ledakan data. “Ketahanan siber kini menjadi prioritas utama bagi para pemimpin IT di seluruh dunia, sangat penting untuk kelangsungan bisnis dan daya saing perusahaan,” tukas Thachawan. Komitmen ini, dipadukan dengan dukungan lokal yang diperkuat, diperkirakan akan