
Pariwisata merupakan salah satu sektor pendukung dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Dengan adanya infrastruktur yang mendukung dalam pengembangan sektor pariwisata maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Di daerah tertentu, sumber pendapatan daerah berasal dari kontribusi sektor pariwisata. Dengan partisipasi aktif dari masyarakat dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Desa wisata adalah suatu objek wisata yang menawarkan suasana yang memperlihatkan kehidupan asli di pedesaan, seperti adat istiadat, sosial budaya, bangunan rumah yang masih tradisional, unik, dan menarik. Desa wisata menyangkut semua komponen yang dimiliki suatu desa dan dapat disajikan menjadi paket wisata. Saat ini terdapat kurang lebih 1.902 desa yang memiliki potensi untuk dijadikan desa wisata. Desa Wisata Penglipuran Bali, Desa Wisata Kasongan, Desa Wisata Tamansari Banyuwangi, dan Desa Wisata Pentingsari Yogyakarta merupakan contoh desa wisata yang popular di dunia.
Desa wisata menjadi tujuan destinasi bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Wisatawan adalah mereka yang membayar untuk menikmati aktivitas wisata. Meningkatnya kunjungan wisatawan ke Indonesia merupakan peluang besar bagi pengembangan pariwisata. Aktivitas ekonomi dalam pariwisata dapat dilihat dari aspek wisata, masyarakat setempat, dan pemerintah. Masyarakat menikmati manfaat terutama keuangan, dan pemerintah sebagai penerima pendapatan melalui pajak.
Pengelolaan produk wisata desa memberikan peluang usaha di desa, kesempatan kerja bagi masyarakat tersedia pada bidang atraksi wisata seperti kesenian, outbound, transportasi, pemandu wisata, dan usaha kerajinan yang ada pada desa tersebut. Penghasilan dari pemanfaatan lahan sebagai tempat parkir juga memberi pemasukan yang cukup besar. Wisatawan yang datang ke sebuah destinasi tentunya akan mengeluarkan biaya untuk menggunakan sumber daya dan fasilitas yang ada. Hal ini tentu memberi dampak pada kehidupan ekonomi daerah tersebut baik positif maupun negatif.
Pengembangan pariwisata di desa wisata yang ada di Indonesia memberikan dampak positif terhadap pendapatan masyarakat. Peningkatan pendapatan terjadi pada berbagai bidang mata pencaharian baik pedagang, pekerja jasa wisata, parkir, tiket masuk, dan sebagainya. Walaupun dampak pendapatan ini tidak bisa dirasakan secara langsung, namun sedikit demi sedikit pendapatan ini dapat membantu perkembangan ekonomi masyarakat Ini juga mengurangi jumlah pengangguran yang ada di daerah tersebut, banyak masyarakat yang memiliki pekerjaan di bidang pariwisata, membuka usaha kerajinan, kuliner, oleh-oleh, dan homestay.
Sebagai salah satu contoh desa wisata yang memberikan dampak positif terhadap masyarakat lokalnya adalah Desa Wisata Nglanggeran yang terletak di wilayah Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berkembangnya pariwisata membawa dampak positif, masyarakat ikut merasakan meningkatnya kesempatan kerja dan usaha baru yang dapat dilakukan. Dampak positif lainnya dalah pengembangan Desa Wisata Nglanggeran mampu menjadi katalisator bagi perkembangan permbangungan sarana prasarana umum seperti jalan raya dan fasilitas umum lainnya. Perkembangan desa wisata ini juga menarik beberapa pihak untuk memberikan bantuan, seperti Bank Mandiri yang memberikan Corporate Social Responsibility (CSR) bagi pengembangan prasarana di Desa Wisata Nglanggeran dan Pemerintah yang memberi bantuan berupa dana PNPM.
Tentu dengan dioptimalkannnya pemberdayaan masyarakat yang berkesinambungan akan memberikan dampak positif lebih lagi untuk kedepannya. Diberikannya pelatihan-pelatihan atau seminar tentu akan meningkatkan kompetensi kepariwisataan bagi masyarakat. Dengan adanya keahlian, bakat, dan kreativitas sebagai kekayaan intelektual merupakan harapan bagi ekonomi Indonesia untuk bangkit, bersaing, dan memiliki keunggulan dalam ekonomi global.
Profil Penulis

Jennifer Natasha Christabel, mahasiswa Prodi Tata Kelola Seni, Pascasarjana Institut Seni Indonesia, Yogyakarta.