Home Security Orang Asia Tenggara Tak Percaya dengan Kencan Online

Orang Asia Tenggara Tak Percaya dengan Kencan Online

kebiasaan online masyarakat Asia Tenggara

Pandemi COVID-19 membuat orang berhenti melakukan perjalanan baik secara domestik maupun internasional. Sebagai gantinya, mereka melanjutkan kehidupannya, mengganti kegiatan fisik ke dunia virtual dan online.

Untuk menggali lebih dalam tentang bagaimana pengguna menciptakan ruang yang aman dan terhubung ke internet selama masa penguncian akibat pandemi global, Kaspersky melakukan survei bertajuk “More connected than ever before: how we build our digital comfort zones”. Survei mengambil sampel wawancara 760 orang dari wilayah Asia Tenggara dan dilakukan bulan Mei lalu Mei lalu.

Berbagai fakta menarik terungkap terutama mengenai kebiasaan online masyarakat Asia Tenggara.

Hasil survei Kaspersky menunjukkan bahwa 6 dari 10 pengguna internet dari Asia Tenggara (SEA) menyadari bahwa waktu online mereka meningkat dibandingkan sebelumnya.

“Studi baru kami ini menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna di kawasan ini sekarang menghabiskan antara lima hingga 10 jam untuk online per hari, yang tentunya bukan hal yang mengejutkan. Asia Tenggara selalu menjadi rumah bagi negara-negara dengan pengguna World Wide Web yang masih muda dan sangat aktif. Perbedaannya adalah aktivitas online kita kini dilakukan di dalam rumah,” komentar Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky.

Menurut laporan Kaspersky tersebut, lima aktivitas paling umum responden di Asia Tenggara yang bergeser dari dunia fisik ke dunia online adalah berbelanja (64%), streaming konten dan game online (58%), bersosialisasi dengan keluarga dan teman (56%), transaksi keuangan (47%), dan mengikuti tutorial online (39%).

Kekhawatiran Keamanan

Meski merasa nyaman melakukan seluruh aktivitas tersebut di masa pembatasan sosial, namun hal ini juga memicu kekhawatiran dari para pengguna internet di wilayah Asia Tenggara.

Sebagian besar responden (81%) lebih mengkhawatirkan kencan online daripada pertemuan fisik, membuktikan bahwa para lajang di kawasan Asia Tenggara masih lebih memilih untuk bertemu secara langsung dengan calon pasangan.

Sebanyak 69% lainnya khawatir melakukan transaksi keuangan secara online dan 62% merasa tidak nyaman dalam hal mengadakan rapat kerja virtual. Jaringan online juga menjadi perhatian enam dari 10 responden begitu pula bersosialisasi dengan teman dan keluarga (54%).

Saat ditanya tingkat kekhawatirannya, 42% responden mengaku takut jika seseorang mengakses detail keuangannya melalui perangkat. Beberapa (37%) khawatir tentang dokumen pribadi mereka dapat diakses oleh pihak ketiga, sementara 35% lainnya khawatir tentang seseorang dapat mengambil kendali perangkat mereka melalui koneksi internet yang tidak aman.

Spyware, perangkat lunak yang diinstal tanpa persetujuan Anda, baik itu komputer tradisional, aplikasi di peramban web, atau aplikasi seluler yang berada di perangkat, memicu kekhawatiran bagi tiga dari 10 pengguna online dari Asia Tenggara sementara 30% lainnya mencari tahu organisasi, situs web, atau seseorang yang dapat melacak lokasi keberadaan mereka

“Kekhawatiran yang kami ungkapkan dalam penelitian telah membuktikan bahwa ada kesadaran yang berkembang terhadap kekejaman serangan dunia maya. Namun, studi yang sama juga menunjukkan bahwa masih ada 37% pengguna internet di wilayah ini merasa mereka tidak berisiko karena menganggap masih ada (profil) orang lain yang lebih menarik bagi para para pelaku kejahatan siber. Pemikiran seperti ini tidak bisa dibiarkan dan harus dihentikan. Ini adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi dengan baik pertahanan kehidupan digital yang telah kita bangun dan menempatkan keamanannya di antara berbagai prioritas utama yang kita miliki,” tambah Yeo.

Saran Kaspersky

Untuk mulai membangun keamanan yang lebih baik bagi perangkat dan rumah Anda, Kaspersky menyarankan:

  • Meningkatkan pola pikir Anda tentang keamanan siber. Pikirkan bahwa setiap orang yang memiliki data dan uang dapat menjadi target para pelaku kejahatan siber.
  • Gunakan sandi yang kuat di seluruh akun dan perangkat, termasuk router rumah Anda.
  • Mulai gunakan “Privacy Checker” yang membantu mempertimbangkan untuk menyetel profil media sosial Anda menjadi privasi. Pihak ketiga akan lebih sulit menemukan informasi yang sangat pribadi.
  • Instal solusi keamanan titik akhir untuk menjaga perangkat Anda aman dari ancaman malware dan virus.

Bagi mereka yang bekerja dari rumah,Kapersky menyarankan untuk:

  • Mengambil langkah-langkah perlindungan data utama untuk melindungi data dan perangkat perusahaan, termasuk mengaktifkan perlindungan kata sandi, mengenkripsi perangkat kerja, dan memastikan cadangan data.
  • Pastikan perangkat, perangkat lunak, aplikasi, dan layanan selalu diperbarui dengan tambalan terbaru
  • Instal perangkat lunak perlindungan yang andal, seperti Kaspersky Endpoint Security Cloud, di seluruh titik akhir, termasuk perangkat seluler. Ini juga membantu memastikan bahwa hanya layanan online yang telah disetujui yang dapat digunakan untuk tujuan pekerjaan, sehingga mengurangi risiko ancaman TI.