Home Business Solution Huawei AppGallery Terus Menambah Amunisi

Huawei AppGallery Terus Menambah Amunisi

Huawei AppGallery terus menambah amunisi aplikasi. Aplikasi banking dan kependudukan mulai menyusul aplikasi belanja dan arus utama.

Sejak pemerintah Amerika Serikat menerbitkan larangan bisnis yang membatasi kerjasama dengan Huawei, berbagai layanan Googlepun hilang dari smartphone-smartphone anyar Huawei.

Salah satunya adalah Google Play Store, toko aplikasi yang menyediakan beragam aplikasi mulai dari media sosial, produktivitas, e-commerce hingga permainan.

Ketiadaan Play Store di smartphone terbaru seperti Huawei Mate 30 Pro tak diratapi lama-lama. Huawei kemudian membesut toko aplikasi mereka sendiri, AppGallery.

Sejak diperkenalkan November tahun lalu, Huawei terus berusaha menambah jumlah aplikasi yang bisa diinstal. Deputy Country Director Huawei Consumer Business Group Indonesia, Lo Khing Seng menyatakan bahwa Huawei melakukan pendekatan langsung alias door to door ke berbagai pengembang untuk memperkaya koleksi aplikasi di AppGallery. Mau tak mau, Huawei AppGallery harus terus menambah amunisi aplikasi untuk memenuhi kebutuhan penggunannya.

Terus Bertambah

Pertengahan januari lalu, pengguna Huawei sudah bisa menemukan berbagai aplikasi seluler arus utama di AppGallery seperti Agoda, Booking.com, WeChat, TikTok, Lazada, Shopee, dan lainnya.

Beberapa aplikasi lokal seperti Garuda Mobile, KAI Access, Bukalapak, dan Mataharijuga sudah bisa diunduh melalui AppGallery.

Akhir Februari, aplikasi finansial dan perbankan mulai merambah HUAWEI App Gallery, seperti Permata Bank (Permata Mobile X), BCA Mobile, dan Link Aja. Begitu pula dengan apliaksi e-commerce seperti Bli Bli, Akulaku, Tokopedia, dan JD.ID.

Operator juga mulai menempatkan aplikasi organizernya di AppGallery, seperti Telkomsel dengan MyTelkomsel dan Indosat Ooredoo dengan myIM3. Dengan amunisi aplikasi-aplikasi baru tersebut, HUAWEI AppGallery langsung merangsek ke urutan 3 marketplace aplikasi teratas di dunia.

Aplikasi Kependudukan

Huawei tampak sadar betul bahwa mereka juga harus merangkul aplikasi-aplikasi yang langsung menyentuh kebutuhan adminsitratif masyarakat. 11 Maret lalu, mereka merangkul aplikasi BPJSTKu.

Aplikasi BPJSTKU sudah diperkenalkan di platform toko aplikasi lainnya pada awal tahun ini guna memperluas kepersertaan dan mempermudah para tenaga kerja untuk bisa mendapatkan informasi lengkap terkait hak jaminan sosial para tenaga kerja.

Dengan kehadiran BPJSTKU di platform AppGallery, pengguna smartphone Huawei bisa mendapatkan informasi lebih lanjut terkait BPJS Ketenagakerjaan. BPJSTKU menyusul aplikasi kependudukan lainnya seperti Info JKN dan Pasport Online.

Info JKN dapat memberikan kemudahan akses dan pelayanan optimal bagi peserta. Dari aplikasi tersebut peserta dapat mengakses beragam informasi terkait program Jaminan Kesehatan Nasional.

Sedangkan dengan aplikasi Passpor Online, pengguna dapat mengakses dan membuat jadwal untuk pembuatan dan pembaharuan passport serta lokasinya.