
Huawei berencana untuk menjual unit bisnis smartphone Honor yang merupakan sub brand mereka untuk pasar budget dalam kesepakatan bernilai 100 miliar yuan ($ 15,2 miliar – sekitar 212 Triliun) kepada konsorsium yang dipimpin oleh distributor handset Digital China dan pemerintah kota Shenzhen, demikian disampaikan oleh orang-orang mengetahui hal tersebut kepada Reuters.
Rencana itu muncul bersamaan dengan aturan pembatasan AS bagi pemasok komponen Huawei Technologies Co Ltd sehingga memaksa pembuat smartphone terbesar kedua di dunia setelah Samsung ini fokus pada handset papan atas dan bisnis yang berorientasi pada perusahaan, kata orang-orang tersebut.
Penjualan secara all-cash (semua dalam bentuk tunai) ini akan mencakup hampir semua aset termasuk merek, kemampuan riset & pengembangan dan manajemen rantai pasokan, kata sumber tersebut. Huawei dapat mengumumkan kesepakatan ini paling cepat hari Minggu, kata mereka.
Distributor Utama Honor, Digital China Group Co Ltd 000034.SZ akan menjadi salah satu dari dua pemegang saham teratas dari Honor Terminal Co Ltd dan memiliki saham sekitar 15%. Honor Terminal sebelumnya didirikan pada bulan April dan sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh Huawei.
Digital China, yang juga bermitra dengan Huawei dalam bisnis lain seperti komputasi awan, berencana untuk membiayai sebagian besar kesepakatan dengan pinjaman bank. Langkah ini akan diikuti oleh setidaknya tiga perusahaan investasi yang didukung oleh pusat keuangan dan teknologi pemerintah Shenzhen, dengan masing-masing memiliki 10% hingga 15% saham.
Setelah penjualan tersebut, Honor berencana untuk mempertahankan sebagian besar tim manajemen dan lebih dari 7.000 tenaga kerja dan akan melakukan go public dalam waktu tiga tahun, kata orang-orang yang menolak untuk disebutkan identitasnya terkait kerahasiaan.
Baik Honor, Huawei, Digital China, dan pemerintah Shenzhen hingga saat ini belum menanggapi berita ini.