Home Finance Fakta-Fakta Lanskap Pembayaran Digital di Enam Pasar Asia Tenggara

Fakta-Fakta Lanskap Pembayaran Digital di Enam Pasar Asia Tenggara

Pasar e-commerce di Asia Tenggara tengah mengalami pertumbuhan pesat berkat adopsi luas pembayaran digital. Laporan terbaru “How Southeast Asia Buys and Pays 2025” yang diterbitkan oleh IDC dengan dukungan 2C2P dan Antom mengungkap berbagai tren utama di enam negara Asia Tenggara: Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

1. Dominasi Pembayaran Digital di E-Commerce

Pada tahun 2028, diperkirakan 94% dari total pembayaran e-commerce di Asia Tenggara akan dilakukan melalui metode pembayaran digital. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh:

  • Pembayaran domestik yang diproyeksikan mencakup 97,9% dari transaksi.
  • Dompet digital, yang akan mencapai 94,9%, menjadi alat utama transaksi di banyak pasar.

2. Lonjakan Penggunaan Real-Time Payments (RTP)

Real-time payments (RTP) diprediksi melonjak hingga lebih dari US$11 triliun pada tahun 2028. Inisiatif pemerintah di kawasan ini mendorong pengurangan penggunaan uang tunai dan meningkatkan efisiensi transaksi dengan metode yang lebih cepat dan murah. Contoh nyata dari tren ini terlihat di Singapura, di mana sistem RTP seperti PayNow menjadi metode pembayaran ketiga yang paling banyak digunakan.

3. Dominasi Dompet Digital dan Pembayaran Domestik

  • Pada tahun 2023, dompet digital menjadi metode pembayaran utama di Indonesia, Malaysia, dan Vietnam.
  • Di Singapura dan Thailand, pembayaran domestik tetap mendominasi.
  • Tren ini berlanjut pada 2024, dengan dompet digital menjadi metode pembayaran kedua paling banyak digunakan di Singapura dan Filipina, serta ketiga di Indonesia dan Thailand.

4. Pertumbuhan Perdagangan Lintas Negara

Nilai perdagangan lintas negara di Asia Tenggara diperkirakan akan mencapai US$14,6 miliar pada 2028, meningkat 2,8 kali lipat dibandingkan tahun 2023. Beberapa temuan utama terkait perdagangan lintas negara meliputi:

  • Rata-rata nilai transaksi lintas negara lebih tinggi dibandingkan transaksi domestik, kecuali di Indonesia dan Vietnam.
  • Inisiatif Regional Payment Connectivity (RPC) semakin memperkuat perdagangan antar negara dengan menyederhanakan transaksi lintas batas.
  • 62% pelaku usaha yang menjual produk dan layanan ke luar negeri melaporkan bahwa transaksi lintas negara memiliki nilai rata-rata 21% lebih tinggi daripada transaksi domestik.

5. Tantangan dan Peluang bagi Pelaku Bisnis

Meskipun pembayaran digital membuka peluang besar, pelaku bisnis menghadapi berbagai tantangan, termasuk:

  • Kompleksitas dalam layanan pelanggan dan penyelesaian masalah.
  • Integrasi payment gateway yang masih memerlukan penyesuaian di setiap negara.
  • Kebutuhan akan solusi teknologi yang lebih fleksibel untuk mengakomodasi preferensi pembayaran di berbagai pasar.