Home Apps & Platform Dilarang di India dan Hengkang dari Hongkong, Bagaimana Tanggapan TikTok Indonesia?

Dilarang di India dan Hengkang dari Hongkong, Bagaimana Tanggapan TikTok Indonesia?

29 Juni lalu, Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi India telah melarang TikTok, WeChat, dan puluhan aplikasi berbasis Cina lainnya. Total ada 59 aplikasi asal negeri tirai bambu tersebut yang dilarang. Mereka memandang TikTok dan aplikasi-aplikasi tersebut “terlibat dalam kegiatan yang merugikan kedaulatan dan integritas India,” demikian menurut siaran pers resmi pemerintah India

India adalah pasar besar untuk TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan Cina ByteDance. Menurut data SensorTower dari bulan April, 30 persen dari 2 miliar unduhan TikTok berasal dari India. Aplikasi perpesanan WeChat, yang dimiliki oleh perusahaan internet China Tencent juga punya pasar besar di sana, mereka memiliki lebih dari 1 miliar pengguna di seluruh dunia.

Seminggu kemudian, kabar lain soal TikTok kembali beredar. Kali ini TikTok menarik diri dari Hong Kong terkait dengan undang-undang keamanan yang baru.

TikTok mengatakan bahwa mereka berhenti menawarkan aplikasi video sosialnya tersebut di Hong Kong setelah kawasan itu mengadopsi undang-undang keamanan nasional baru yang memberikan kekuatan yang diperluas bagi pemerintah Cina daratan. “Mengingat peristiwa baru-baru ini, kami telah memutuskan untuk menghentikan operasi aplikasi TikTok di Hong Kong,” kata juru bicara Axios kepada The Verge.

Perusahaan teknologi global lain yang beroperasi di Hong Kong telah menyatakan keprihatinannya bahwa undang-undang baru itu dapat memaksa mereka untuk mematuhi standar sensor Cina yang kejam dan mungkin mengirim data pengguna ke Cina daratan. Google, Facebook, dan Twitter telah berhenti memproses permintaan data pengguna dari pemerintah Hong Kong.

Lalu baagaimana tanggapan representatif TikTok Global dan TikTok Indonesia terhadap hal tersebut?

TikTok global menanggapi keputusannya di Hongkong melalui pernyataan sebagai berikut

“Dikarenakan beberapa event yang terjadi di Hong Kong, kami memutuskan untuk menghentikan operasional kami di Hong Kong.

TikTok berkomitmen untuk menghormati privasi pengguna dan bersikap transparan terhadap komunitas serta ahli keamanan tentang bagaimana aplikasi ini bekerja. Kami terus berusaha untuk menjadi yang terdepan dalam menghadapi tantangan keamanan apa pun, dan kami mendorong para pengguna untuk menggunakan versi terbaru dari TikTok, sehingga mereka dapat menikmati pengalaman terbaik.”

Sementara itu, TikTok Indonesia mengeluarkan pernyataan terkait sikap beberapa negara yang memblokir layanan mereka karena alasan keamanan data.

“Kami berkomitmen untuk membangun aplikasi yang menghormati privasi pengguna dan bersikap lebih transparan terhadap komunitas kami.

Masalah keamanan siber ini sesuatu yang terus berkembang, dan tim Kami pun terus melakukan tinjauan dan perbaikan agar dapat menghadirkan pengalaman yang aman dan nyaman kepada pengguna.

Kami juga ingin mengingatkan para pengguna untuk secara reguler mengupdate aplikasi TikToknya dengan versi terbaru, sehingga dapat merasakan fitur-fitur keamanan yang juga sudah diperbaharui.

Kemudian mengenai blokir di India yang disebut-sebut karena konflik dengan China, bagaimana tanggapan TikTok Indonesia?

Kami berkomitmen untuk bekerjasama dengan pemerintah dimana TikTok beroperasi demi menunjukkan dedikasi kami dalam menyediakan keamanan bagi pengguna, serta menghadirkan platform pada ratusan juta pengguna di seluruh dunia untuk menyalurkan kreativitas mereka.”