
Cisco (NASDAQ: CSCO) hari ini mengumumkan serangkaian inovasi terbaru untuk mendukung transformasi teknologi informasi (TI) di era kecerdasan buatan (AI) di Indonesia. Dengan fokus pada jaringan aman, otomatisasi berbasis AI, dan solusi keamanan canggih, Cisco memperkenalkan pendekatan baru untuk mempercepat penerapan AI yang aman dan efisien, sekaligus menjawab kebutuhan pasar Indonesia yang sedang berkembang pesat sebagai pusat inovasi digital di Asia Tenggara.
Infrastruktur Vital untuk Era AI
Cisco menghadirkan solusi yang mengintegrasikan jaringan, keamanan, dan observabilitas untuk mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia menghadapi lonjakan permintaan AI. “Cisco menyediakan infrastruktur vital untuk era AI—jaringan aman dan pengalaman yang dioptimalkan untuk AI yang mendorong ekonomi digital global,” ujar Jeetu Patel, Presiden dan Chief Product Officer Cisco. “Kami melihat Indonesia sebagai pasar strategis dengan potensi besar untuk inovasi AI, dan solusi kami dirancang untuk membantu organisasi lokal beradaptasi dengan cepat.”
Dalam acara Cisco Live 2025 di San Diego, Cisco meluncurkan sejumlah produk dan peningkatan yang relevan bagi pasar Indonesia, termasuk:
1. Tempat Kerja Cerdas untuk Era AI
Cisco memperkenalkan perangkat jaringan baru untuk kampus, cabang, dan lingkungan industri, yang didukung oleh manajemen terpadu berbasis AI. Solusi ini memungkinkan perusahaan menciptakan tempat kerja modern yang adaptif, aman, dan mampu menangani lonjakan data dari aplikasi AI. Fitur seperti Cisco AI Assistant untuk Webex Suite dan Webex AI Agent meningkatkan efisiensi kerja dengan otomatisasi alur kerja dan layanan mandiri berbasis AI yang disesuaikan untuk berbagai industri. Kamera PTZ Room Vision berbasis AI juga dihadirkan untuk pengalaman rapat yang lebih interaktif dan sinematik.
2. AgenticOps: Otomatisasi TI Berbasis AI
Cisco meluncurkan Cisco AI Canvas dan Cisco AI Assistant, solusi berbasis AI yang menyederhanakan operasional TI. Cisco AI Canvas adalah antarmuka generatif pertama di industri untuk kolaborasi real-time antara tim jaringan dan keamanan, sementara Cisco AI Assistant memanfaatkan Deep Network Model—model bahasa besar (LLM) yang dilatih dengan pengetahuan Cisco—untuk membantu tim TI bekerja lebih efisien. Solusi ini sangat relevan bagi perusahaan Indonesia yang ingin beralih dari manajemen reaktif ke operasional jaringan yang otonom dan proaktif.
3. Keamanan untuk Era AI
Di tengah ancaman siber yang semakin canggih, Cisco memperkuat portofolio keamanannya dengan inovasi pada Hybrid Mesh Firewall dan Universal Zero Trust Network Access (ZTNA). Dua firewall baru, seri 6100 dan 200, menawarkan performa terbaik di kelasnya dengan harga kompetitif, mendukung kebutuhan pusat data dan cabang perusahaan di Indonesia. Cisco Security Cloud juga diperbarui untuk mengamankan penerapan AI agentik, melindungi dari ancaman berbasis AI seperti prompt injections dan data extraction. Integrasi dengan Splunk, bagian dari Cisco, meningkatkan visibilitas dan deteksi ancaman, sangat penting bagi sektor seperti keuangan dan layanan publik di Indonesia, yang menjadi target utama serangan siber.
4. Pusat Data untuk AI
Cisco memperbarui solusi komputasi dan jaringan untuk pusat data, dioptimalkan untuk AI agentik yang membutuhkan bandwidth besar, latensi rendah, dan efisiensi energi. Bergabung dengan EPRI Open Power AI Consortium, Cisco mendukung penguatan jaringan listrik untuk kebutuhan AI. Solusi ini relevan bagi Indonesia, di mana investasi infrastruktur AI, seperti pusat data senilai $2,3 miliar oleh EDGNEX di Jakarta, menunjukkan pertumbuhan ekosistem digital.
5. Ketahanan Digital dan Manajemen Terpadu
Integrasi antara Splunk Observability Cloud, Cisco ThousandEyes Assurance, dan Cisco Enterprise Networks memberikan visibilitas menyeluruh terhadap performa jaringan, mendukung ketahanan digital di era AI. Cisco Cloud Control, platform manajemen terpadu baru, memungkinkan tim TI mengelola jaringan, keamanan, dan kolaborasi dengan alat berbasis AI, mempermudah operasional di lingkungan hybrid.
Relevansi untuk Indonesia
Indonesia, sebagai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, menghadapi tantangan keamanan siber yang signifikan, dengan kerugian global akibat kejahatan siber diproyeksikan mencapai $10,5 triliun pada 2025. Cisco telah memperkuat komitmennya di Indonesia dengan meluncurkan Edge Data Centers di Jakarta pada Mei 2024, mendukung kepatuhan terhadap regulasi data lokal dan kebutuhan sektor seperti keuangan dan pemerintahan. Solusi seperti Cisco Secure Access dan Security Service Edge (SSE) memastikan keamanan fleksibel untuk tenaga kerja hybrid, yang semakin relevan di Jakarta sebagai pusat adopsi AI.
Menurut Marina Kacaribu, Managing Director Cisco Indonesia, “Cisco Edge Data Centers dan inovasi AI kami menunjukkan komitmen untuk mendukung transformasi digital Indonesia. Dengan hanya 12% organisasi di Indonesia yang memiliki kesiapan siber tingkat ‘Mature’, solusi kami dirancang untuk meningkatkan ketahanan digital dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.”
Dampak bagi Pasar Indonesia
Inovasi Cisco sejalan dengan Strategi Nasional AI Indonesia 2020-2045, yang menitikberatkan pada sektor seperti layanan kesehatan, reformasi birokrasi, dan kota cerdas. Di Jakarta, penerapan AI untuk mengurangi kemacetan melalui Intelligent Traffic Control System (ITCS) menunjukkan potensi teknologi ini. Cisco berkontribusi dengan menyediakan infrastruktur jaringan yang aman dan skalabel, mendukung inisiatif seperti Jakarta Smart City dan investasi AI di berbagai sektor.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Cisco Newsroom atau ikuti @Cisco di X.