Home News OPPO, Vivo, dan Xiaomi Bakal Pakai Chipset Samsung?

OPPO, Vivo, dan Xiaomi Bakal Pakai Chipset Samsung?

Di era 5G, kehadiran chipset menjadi semakin penting. Sekarang, vendor smartphone papan atas China mengandalkan rata-rata mengandalkan chipset 5G milik Qualcomm dan MediaTek. Namun situasi ini kemungkinan akan segera berubah. Xiaomi dikabarkan akan mulai menggunakan chipset Samsung Exynos tahun depan. Merek China lainnya seperti OPPO dan VIVO juga akan menggunakan chip Exynos di smartphone mereka.

Semua orang tahu bahwa Samsung juga memproduksi chipset Exynos untuk smartphone mereka. Kinerja Exynos papan atas sejajar dengan produk besutan Qualcomm dan Huawei. Namun sebelumnya di era 4G, hanya Meizu yang menggunakan chip Exynos di handsetnya. Merek populer China lainnya tidak menggunakannya.

Tahun lalu, VIVO menjadi perusahaan pertama yang bekerja sama dengan Samsung dan meluncurkan prosesor 5G khusus pasar China. VIVO G1 5G memakai chipset Exynos 980. Jika tidak ada aral melintang, Samsung akan merilis prosesor kelas atas Exynos 1080 12 November mendatang, dan VIVO menjadi salah satu vendor smartphone yang akan memakainya.

Prosesor Exynos 1080 menggunakan proses fabrikasi 5nm dan menggunakan empat inti besar Cortex-A78 dan empat inti kecil Cortex-A55. KInerjanya didampingi GPU Mali-G781080 merupakan chip flagship A78 5nm pertama di dunia.

Dari sisi performa, Exynos 1080 menyentuh skor benchmark AnTuTu 693.600 poin. Skor CPU 181.099; skor GPU 297.676, skor MEM 115.169; skor UX 99.656. Angka-angak ayng dicapai Exynos 1080 ini melampaui kinerja Snapdragon 865 dan Snapdragon 865 Plus. Selain itu, 1080 ahnay terpaut sedikit lebih rendah dibvanding Kirin 9000, chipset jagoan Huawei. Secara keseluruhan kinerjanya sangat bertenaga.

Info terbaru menyebutkan bahwa divisi LSI Samsung berencana untuk memasok prosesor Exynos ke Xiaomi, OPPO dan VIVO pada tahun 2021. Laporan tersebut tidak mencantumkan model yang spesifik, tetapi Exynos 1080 atau bahkan Exynos papan atas 2100 akan memiliki peluang untuk digunakan di smartphone merek Cina.

Bukan berita baik untuk Qualcomm dan MediaTek karena hal ini berarti mereka akan memiliki kompetitor dan mendapat tekanan yang lebih besar.