Home Tech & Business Amartha Financial Resmi Hadir, Siap Dorong Inklusi Keuangan Digital di 50.000 Desa

Amartha Financial Resmi Hadir, Siap Dorong Inklusi Keuangan Digital di 50.000 Desa

Peluncuran Amartha Financial di Jakarta sebagai transformasi layanan keuangan digital di 50.000 desa.

Genap 15 tahun mendampingi masyarakat akar rumput, Amartha kini memasuki babak baru dengan meluncurkan Amartha Financial (PT Amartha Financial Group beserta anak perusahaannya). Transformasi ini sekaligus ditandai dengan hadirnya izin uang elektronik dari Bank Indonesia, yang memungkinkan Amartha memperluas layanan keuangan digital melalui aplikasi AmarthaFin.

Langkah ini menegaskan ambisi Amartha untuk menjangkau lebih dari 50.000 desa di Indonesia, menghadirkan layanan keuangan yang lebih mudah, cepat, dan inklusif.

Dari Mikrofinansial ke Ekosistem Keuangan Digital

Sejak berdiri pada 2010, Amartha dikenal sebagai pionir peer-to-peer lending bagi UMKM perempuan di pedesaan. Hingga kini, perusahaan telah menyalurkan lebih dari Rp35 triliun modal usaha kepada 3,3 juta UMKM di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali Nusra.

Kini, melalui Amartha Financial, layanan semakin terintegrasi dalam tiga pilar utama:

  1. Pendanaan produktif untuk UMKM.
  2. Dompet digital (uang elektronik) untuk transaksi harian.
  3. Layanan multifinance bagi pelaku usaha.

Selain itu, aplikasi AmarthaFin juga menghadirkan fitur PPOB, keagenan, zakat, hingga investasi yang menghubungkan masyarakat desa dengan investor nasional maupun global.

Potensi Besar Ekonomi Desa

Menurut Andi Taufan Garuda Putra, Founder & CEO Amartha, potensi ekonomi desa masih sangat besar namun belum tergarap optimal. “Melalui Amartha Financial, kami ingin menghadirkan layanan digital yang relevan dengan kebutuhan masyarakat perdesaan, sekaligus memperkuat inklusi keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya dalam acara peluncuran di Jakarta.

Transformasi ini sejalan dengan visi Amartha: memberdayakan masyarakat akar rumput agar terhubung ke ekosistem ekonomi digital modern.

Dukungan Regulator dan Pakar

Peluncuran Amartha Financial mendapat dukungan dari berbagai pihak. Rudiantara, Komisaris Utama Amartha Financial, menilai inovasi ini menjadi kunci percepatan inklusi keuangan. “Amartha membuktikan bahwa pertumbuhan bisnis berkelanjutan bisa ditempuh dengan integritas, sekaligus memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Anastuty K., Kepala Departemen Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau Bank Indonesia, menegaskan komitmen BI dalam mendorong inklusi keuangan melalui edukasi dan dukungan kebijakan.

Dari sisi pakar, Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital CELIOS, menyoroti rendahnya inklusi keuangan di pedesaan. “Data menunjukkan 81% masyarakat Indonesia belum sepenuhnya mengakses layanan keuangan formal. Transformasi Amartha bisa menjadi katalis untuk memperkecil gap tersebut,” ungkapnya.

Masa Depan Amartha Financial

Kehadiran Amartha Financial bukan hanya soal digitalisasi, tetapi juga membangun ekosistem keuangan inklusif dan berkelanjutan. Dengan lisensi resmi dari OJK dan Bank Indonesia, Amartha Financial diharapkan mampu memperluas akses modal kerja, mempercepat adopsi dompet digital, serta membuka jalan bagi masyarakat desa untuk bertransformasi menjadi bagian dari ekonomi digital nasional maupun global.

“Hadirnya Amartha Financial adalah komitmen untuk memajukan segmen akar rumput secara berkelanjutan. Kami ingin jutaan masyarakat desa punya peluang lebih besar untuk mewujudkan potensi mereka,” tutup Taufan.