Home Fintech Studi Visa: Cashless Makin Disukai, Uang Tunai Makin Ditinggalkan

Studi Visa: Cashless Makin Disukai, Uang Tunai Makin Ditinggalkan

Riko Abdurrahman, Presiden Direktur Visa Indonesia

Visa, sebagai pemimpin dalam pembayaran digital, telah merilis hasil dari Visa Consumer Payment Attitudes Study di Indonesia. Studi ini mengungkapkan pergeseran yang terus berlanjut menuju kebiasaan nontunai di negara ini dan perlahan beralih ke masyarakat yang lebih mengutamakan transaksi digital.

Berikut adalah temuan utama dari studi tersebut:

  1. Peningkatan Penggunaan Dompet Digital: Pembayaran melalui dompet digital terus mengalami peningkatan, dengan penggunaan tertinggi mencapai 92% di kalangan masyarakat Indonesia. Angka ini hampir sama dengan tahun sebelumnya. Sementara itu, penggunaan uang tunai menurun menjadi 80%, dibandingkan dengan 84% pada tahun 2022.
  2. Generasi Muda Mengadopsi Gaya Hidup Cashless: Perilaku nontunai di Indonesia didorong oleh generasi muda, terutama Gen Z (76%) dan Gen Y (69%). Hampir 3 dari 5 orang dari generasi ini telah berhasil mengadopsi gaya hidup tanpa uang tunai dan berhasil tidak menggunakan uang tunai selama 10 hari.
  3. Penerimaan Pedagang Terhadap Pembayaran Nontunai: Pergeseran ini sejalan dengan meningkatnya penerimaan pedagang terhadap pembayaran nontunai, terutama di sektor-sektor seperti makanan dan minuman (82%)pembelian di toko serba ada (81%), dan transaksi di supermarket (77%).

Riko Abdurrahman, Presiden Direktur Visa Indonesia mengatakan, “Masyarakat Indonesia semakin nyaman dengan pembayaran nontunai, yang menandakan keberlanjutan pergeseran menuju masyarakat yang mengutamakan transaksi digital. Transisi ini didorong oleh semakin diterimanya berbagai metode pembayaran digital di berbagai jenis merchant. Sebagai pemimpin global dalam solusi pembayaran, Visa berkomitmen untuk turut memajukan pembayaran digital di Indonesia, dengan mengedepankan teknologi contactless kami dalam memfasilitasi pengalaman pembayaran yang lancar, aman, dan anti repot.”

Pembayaran dengan kartu contactless Visa diterima secara luas di seluruh dunia, menyederhanakan transaksi bagi pemegang kartu dari Indonesia di luar negeri dan memfasilitasi wisatawan asing untuk bertransaksi tanpa hambatan saat berada di Indonesia. Data Visa menunjukkan bahwa setelah masa pandemi, penggunaan kartu contactless oleh turis asing di wilayah Indonesia terus meningkat yang menandakan cara pembayaran untuk kartu contactless menjadi pilihan mereka karena keamanan dan kecepatannya. Di Indonesia sendiri, kartu contactless Visa sudah cukup lama tersedia dan diterima di beragam jenis kategori merchant seperti toko serba ada, makanan dan minuman, bahan bakar, hiburan, dsb. di mana studi ini menunjukkan 33% responden di Indonesia telah menggunakan kartu contactless di tahun 2023.

Masyarakat Indonesia Menyukai Layanan Keuangan Digital

Pergeseran menuju gaya hidup yang semakin digital juga terlihat dari popularitas layanan perbankan digital. Consumer Payment Attitudes Study 2023 menemukan bahwa 81% konsumen Indonesia telah menggunakan layanan perbankan digital setidaknya seminggu sekali, sebuah tren yang terutama terlihat di 87% dari kalangan masyarakat kelas atas yang telah disurvei. Demografi yang lebih muda yaitu Gen Y (86%) dan Gen Z (81%), terlihat paling sering menggunakan layanan perbankan digital. Hal ini menyoroti pengaruh keuangan digital yang semakin meluas pada generasi muda.

Terdapat kepuasan yang hampir merata di antara para pengguna perbankan digital atas layanan yang disediakan. Khususnya, rekening bank (80%) dan kartu debit (47%) muncul sebagai produk yang paling banyak didapatkan melalui layanan digital, menggarisbawahi ketergantungan yang semakin besar pada alat keuangan digital. Layanan-layanan utama seperti pemantauan saldo (61%), transfer antar sesama (56%), dan transfer antar-rekening pribadi di bank yang berbeda (51%) memainkan peran penting dalam membentuk lanskap perbankan digital.

“Seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengadopsi inovasi-inovasi tersebut, Visa berkomitmen untuk terus meningkatkan inovasi digital dalam ekosistem pembayaran, bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mengurangi kesenjangan inklusi keuangan dan menghadirkan teknologi global terpercaya untuk memastikan manajemen risiko yang baik, dalam bentuk beragam solusi pergerakan uang yang dapat meningkatkan kehidupan semua orang, di mana pun mereka berada, di seluruh Indonesia,” pungkas Riko.