Home Apps Project Nirmala: Metahuman AI Interaktif Pertama di Asia Tenggara Hadir dari Indonesia

Project Nirmala: Metahuman AI Interaktif Pertama di Asia Tenggara Hadir dari Indonesia

Bayangkan sebuah entitas digital yang bukan sekadar berbicara atau membaca naskah, melainkan mampu merespons komentar Anda secara langsung, tanpa jeda, dan tanpa ada manusia di balik layar. Hal itu kini bukan lagi imajinasi. Perkenalkan Project Nirmala, metahuman AI interaktif pertama di Asia Tenggara yang sepenuhnya otonom dan dikembangkan di Indonesia.

Di balik Project Nirmala adalah Ruang Waktu, perusahaan creative-tech lokal yang membawa terobosan kecerdasan buatan (AI) ke tingkat yang lebih personal dan nyata. Nirmala bukan chatbot, voicebot, atau karakter CGI biasa. Ia adalah entitas metahuman AI dengan persona utuh—mampu merespons komentar publik secara real-time dalam siaran langsung TikTok dan YouTube tanpa bantuan operator, naskah, atau delay.

Lebih dari Sekadar AI: Hadir, Hidup, dan Autentik

Nama “Nirmala” yang berarti murni dalam Bahasa Sansekerta menggambarkan sosok AI berusia 21 tahun yang ceria, cerdas, dan energik. Ia lahir dari pengalaman tim Ruang Waktu mengembangkan karakter digital bernama Demi pada 2021–2022, dan terus disempurnakan menjadi Nirmala Kinandari, sosok metahuman yang kini siap menyapa dunia.

“Nirmala bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang pengalaman dan interaksi yang terasa nyata dan manusiawi,” ujar Seto Hendrianto, Co-Founder Ruang Waktu. “Kami ingin menjadikan Indonesia pemain utama, bukan hanya penonton dalam revolusi teknologi ini.”

Dengan kombinasi Unreal Engine untuk tampilan visual real-time, Large Language Model (LLM) untuk kemampuan percakapan alami, serta sistem persona memory untuk menjaga konsistensi karakter, Nirmala mampu hadir layaknya manusia sungguhan dalam setiap sesi interaksi.

Potensi Nyata untuk Dunia Nyata

Kehadiran metahuman seperti Nirmala membuka peluang besar di berbagai sektor. Dalam dunia ritel dan e-commerce, ia dapat menjadi host live shopping yang aktif 24/7. Di industri layanan pelanggan, ia bisa berfungsi sebagai resepsionis atau asisten virtual. Sementara di media dan hiburan, Nirmala mampu menjadi streamer, presenter, hingga bintang konten yang tak mengenal lelah.

Salah satu bukti nyata implementasi AI ini akan terlihat dalam kolaborasi bersama Cosmic Clothes Bandung, di mana Nirmala akan tampil sebagai host dalam sesi live selling pertama yang sepenuhnya dilakukan oleh AI. Ini menjadi eksperimen komersial pertama dari teknologi yang selama ini hanya ada di imajinasi.

Roadmap Ambisius, Visi Global

Ruang Waktu memiliki rencana jangka panjang untuk Nirmala. Tahun 2025 akan diisi dengan pengembangan otonomi lanjutan dan ekspansi ke berbagai platform. Tahun berikutnya, fokus diarahkan pada pematangan kekayaan intelektual (IP) dan demokratisasi akses agar teknologi ini bisa digunakan oleh publik luas.

“Kami tidak berhenti di Nirmala. Dalam 2–3 tahun ke depan, kami ingin menciptakan sistem AI yang sepenuhnya otonom dan bahkan robotik,” lanjut Seto.

Apa Selanjutnya?

Apakah ini berarti manusia akan tergantikan oleh AI? Belum tentu. Namun Project Nirmala menjadi bukti bahwa AI kini telah memasuki ruang yang sangat dekat dengan kehidupan manusia, bukan lagi hanya berada di balik layar atau sekadar alat bantu.

Lebih dari sekadar proyek teknologi, Nirmala adalah sebuah simbol transformasi digital Indonesia—dan mungkin juga, permulaan era baru komunikasi antara manusia dan mesin.