
Indonesia, sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat dan perekonomian terbesar kesepuluh di dunia, terus mengalami pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas 5% sejak awal 2000an. Salah satu faktor kunci dalam pencapaian ini adalah peran penting teknologi, yang didukung oleh investasi infrastruktur teknologi informasi (IT) dan peningkatan penggunaan smartphone dan internet di Tanah Air. Namun, tantangan besar yang dihadapi Indonesia adalah kekurangan perlindungan keamanan siber yang memadai, membuat negara ini rentan terhadap serangan keamanan siber.
Menurut data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), lebih dari 970 juta serangan keamanan siber terjadi selama tahun 2022. Serangan terbesar mencakup aksi Mining Pool pada cryptocurrency melalui email phishing, di mana peretas secara diam-diam memperoleh uang dari korban. Untuk mengatasi masalah ini, Utimaco, penyedia layanan keamanan siber global, memperkenalkan Hardware Security Modules (HSMs) untuk meningkatkan perlindungan data di Indonesia.
Eddie Yong, Country Manager, ASEAN UTIMACO GmbH, menyatakan, “Serangan siber tidak hanya menargetkan data pribadi tetapi juga data perusahaan dan komersial. Utimaco melihat Indonesia sebagai pasar yang strategis, namun pelaku industri di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan terkait perlindungan data. Oleh karena itu, Utimaco hadir dengan layanan perlindungan data mutakhir untuk membantu pelaku industri di Indonesia memperkuat keamanan data.”
Dalam sesi diskusi interaktif yang bertajuk “Assurity and Surefire Data Protection in Today’s Digital Reality,” Utimaco, Securemetric Technology, dan Cardtrend membahas strategi untuk memaksimalkan perlindungan data di berbagai sektor. Peningkatan perlindungan data menjadi sangat penting mengingat populasi pengguna internet Indonesia mencapai 212,9 juta orang pada Januari 2023.
Utimaco menawarkan solusi HSMs sebagai jawaban untuk keamanan data yang komprehensif. HSMs adalah perangkat komputasi yang melakukan enkripsi dan dekripsi terkait fungsi kriptografi. Fungsi kriptografi ini memainkan peran kunci dalam melindungi informasi sensitif, termasuk tanda tangan digital, otentikasi pengguna, dan validasi transaksi pembayaran digital.
Solusi HSM Utimaco, seperti Atalla AT1000, telah memperoleh sertifikasi FIPS 140-2 Level 3, menjamin tingkat keamanan yang tinggi. Solusi ini tidak hanya melibatkan keamanan data, tetapi juga membantu organisasi mematuhi peraturan keamanan data di Indonesia, seperti Cetak Biru Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 oleh Bank Indonesia dan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi.
Utimaco juga menjalin kemitraan dengan Securemetric Technology dan Cardtrend, menunjukkan komitmen mereka dalam menyediakan solusi keamanan siber inovatif dan komprehensif di Indonesia dan kawasan ASEAN. Dengan solusi HSM yang mencakup lebih dari 60 solusi, Utimaco memberikan perlindungan data bagi pelaku industri di berbagai sektor, mulai dari telekomunikasi hingga keuangan dan manufaktur.
Dengan penerapan solusi inovatif ini, Utimaco berharap dapat membantu Indonesia mengatasi tantangan keamanan siber dan melindungi informasi sensitif, memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, dan membangun reputasi perusahaan yang solid di era digital saat ini.